Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

(Day 3) Grand Pallace - Wat Po - Wat Arun

DianRuZZ
DianRuZZ, pada 9 Des. 2011, 16.55
di Blog

Kegiatan hari ke-3 kami di bangkok adalah wisata kuil. Destinasi utama kami ada 3, yaitu Grand Pallace, Wat Pho, dan Wat Arun sekaligus mencoba alat transportasi khas disana Tuk-tuk dan naik perahu di sungai Chao Phraya.

Berdasarkan informasi yang kami dapat dari beberapa traveller blogger dan peta Kota Bangkok, ternyata letak ketiga kuil tersebut tidak jauh dari Khaosan Road, sehingga kami memutuskan untuk berjalan kaki saja menuju ke Grand Pallace yang merupakan tujuan pertama kami.

Sebelum berangkat ke Grand Pallace kami mencari food court halal di sekitar Khaosan Road hingga ke Rambutti Road. Ternyata tidak ada sehingga kami memutar mencari 7-11 terdekat.

Selesai sarapan kami berjalan kaki melalui Ratchadamnoen Klang Road dan Sanam Luang park menuju ke Grand Pallace. Cuaca cukup terik mengingat kami agak kesiangan berangkat dari Khaosan. Disinilah kacamata hitam kami mulai beraksi *tsaahh*

Sebenarnya kami tidak hanya berdua berangkat ke Grand Pallace, kami berbarengan dengan 3 orang backpacker lainnya (ntah dari negara mana) yang juga akan menuju kesana. Ternyata mereka dan kami tidak jauh berbeda. Tiap nemu spot foto langsung "cekrek" hehhehehe ...

Saat berangkat kami berjalan di trotoar seberang Sanam Luang park. Ternyata trotoar disini lebih teduh dan banyak merpatinya. Konon sih kalau lewat jalan ini, kita bakalan dikejar ibu-ibu yang menjual makanan untk merpati-merpati itu. Alhamdulillah ya, perjalanan kami lancar tanpa dihadang oleh ibu-ibu tersebut. Mungkin karena melihat penampilan kami yang sepertinya tidak mampu membeli jagung-jagung mereka hihihihihii *worship*

Sebelum berbelok ke Grand Pallace, kami memastikan diri dengan bertanya kepada tentara yang kebetulan sedang bertugas di kantor dekat Grand Pallace. Dan ternyata benar, kami sudah sangat dekat dengan grand pallace ^_^

Begitu menyeberang ke grand pallace, sampailah kami di pintu pertama yang bertuliskan "FOR TOURIST NO ENTRY". Akhirnya kami menuju ke pintu selanjutnya yang kebetulan sudah banyak wisatawan berdiri didepannya.

Ada syarat dan ketentuan bagi wisatawan yang hendak ke Grand Pallace, diantaranya tidak boleh menggunakan celana pendek dan kaos tanpa lengan. Jika sudah terlanjur salah kostum, wisatawan bisa menyewa kain pajang untuk dipakai selama berjalan - jalan didalam Grand Pallace. Saya yang terlanjur bersendal jepit juga jadi was-was, akhirnya mempersiapkan diri dengan menggunakan kaos kaki dari hotel.

Untuk masuk ke Grand Pallace, wisatawan dikenakan biaya sebesar 400 baht dan untuk warga Thailand tiket masuknya gratis *Enak kan?*. Walaupun biaya masuknya agak mahal, tapi tiket 400 baht tersebut sudah satu paket dengan tiket ke Vimanmek Mansion Museum, Arts of The Kingdom Exhibition, dan satu lagi lupa *tiket keselip*. Mungkin ini salah satu kebijakan dari pemerintah Thailand untuk memperkenalkan obyek wisata lainnya yang dipasangkan dengan obyek wisata utama.

Didalam Grand Pallace terdapat 34 bangunan. Karena sebagian besar menggunakan tulisan Thai, maka wisatawan diberikan brosur yang berisi peta dan keterangan dalam Bahasa Inggris.

Selesai mengelilingi Grand Pallace, kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke Wat Pho yang berada tepat di belakang Grand Pallace.

Untuk masuk ke Wat Pho, wisatawan dikenakan biaya 50 baht, tapi pengawasan disini tidak begitu ketat. Jadi kalau ada wisatawan "nakal" mendadak menyelinap ke dalam, pasti tidak ketahuan hihihihii. Tapi berhubung kami wisaawan yang baik *halah*, kami teteup bayar 50 baht donk ^_*

Menurut cerita & keterangan dari mba Endah, Thai massage berasal dari kuil ini. Dan didalam kuil ini juga terdapat Budha (emas) tidur. Untunglah tidak ada peringatan dilarang berfoto didalam kuil. Makanya disempat-sempatkan narsis disini :p

Tidak disangka, ketika berkeliling kuil ini kami bertemu dengan rombongan dari Gresik, 4 orang. Karena bertemu dengan sesama orang Jowo, ya berbahasa Jowo-lah kami disana *Jauh2 ke Bangkok, teteup saja ngomongnya kromo inggil* ...
Walaupun baru bertemu, rasanya sudah langsung akrab dengan mereka, saudara setanah air sih. Dari bincang-bincang singkat akhirnya saya tahu bahwa mereka sedang ada tugas untuk mengikuti pameran dari kantor.

Setelah dari Wat Pho kami melanjutkan perjalanan ke Wat Arun yang berlokasi persis di seberang Sungai Chao Phraya. Dari Wat Pho kami berjalan kaki menuju ke dermaga Tha Tien. Untuk menyeberang kesana, kami menggunakan jasa perahu dengan membayar (hanya) 3 baht atau senilai Rp 900,- murah ya?

Untuk masuk ke Wat Arun wisatawan dikenakan biaya 50 baht. Kompleks kuilnya tidak begitu besar namun daya tariknya luar biasa. Apalagi ketika kita berhasil naik ke tingkat tertinggi di salah satu bangunan kuil (yang tangganya hampir 70 derajat), kita akan dapat melihat pemandangan kota bangkok yang bersandingan dengan sungai Chao Phraya.

Selesai dengan Wat Arun kami kembali menyeberangi Chao Phraya dan membayar 3 baht *crriiing*

Karena sudah terlalu lelah setelah seharian berjalan kaki dan memanjat kuil di Wat Arun, kami memutuskan pulang ke Khaosan road dengan naik tuk-tuk. Mencoba bertanya biaya tuk-tuk didepan Wat Pho, ternyata mereka memasang harga 150 baht!! Mahal sekali untuk jarak yang sangat dekat ... Akhirnya kami berjalan agak jauh dari Wat Pho dengan niatan kalau tidak dapat tuk-tuk dengan harga terjangkau lebih baik jalan kaki (lagi). Dan akhirnya diujung jalan tersebut kami berhasil menawar harga 60 baht untuk ke Khaosan Road. Akhirnyaaaaaa naik tuk-tuk ^_^

Sesampai di hotel, mba Endah langsung beristirahat di kamar, sedangkan saya saking capeknya malah tidak bisa tidur, akhirnya turun ke lobi dan online *teteup*

Setelah sejam lebih online, mba Endah turun dan mengajak ke Khaosan Road untuk mencoba Thai Massage supaya otot-otot yang lelah tadi bisa kembali relaks. Di sepanjang Khaosan road terdapat beberapa tempat yang menyediakan jasa massage. Berdasarkan perbandingan harga, akhirnya kami memilih Charlie Salon Massage & Spa untuk foot massage dan merekuest pemijat wanita. Kami diantar ke lantai atas yang agak remang namun sangat nyaman.
Untuk foot massage ini kami membayar sebesar 100 baht untuk 30 menit. Lumayan lah setelah pijat jalannya tidak terpincang-pincang lagi ^_^

Keluar dari Charlie salon massage & spa, kami lalu berkeliling mencari makanan halal. Target siang itu adalah mencoba Indian Food.
Bingung memilih menu yang tidak ada gambarnya tersebut, akhirnya kami berdua memilih Nasi biryani (eh bener gak sih ini namanya?) ... Ternyata lidah & hidung saya sangat tidak cocok dengan makanan ini. Salut buat mba Endah yang bisa tandas menghabiskan menu kali ini ^_^

Selesai makan, akhirnya kami kembali beristirahat di hotel dan malamnya menjelajah Khaosan road (lagi & lagi)


Rincian pengeluaran hari ke-3 sebagai berikut:
Sarapan : 39 baht
Tiket Grand Pallace : 400 baht
Jus Rosella : 10 baht
Tiket Wal Pho : 50 baht
Tiket Wat Arun : 50 baht
Tiket perahu PP : 6 baht
tuk-tuk : 30 baht (harga 60 baht dibagi berdua)
brownies : 30 baht
indian food : 210 baht
minum : 14 baht
Foot Massage : 100 baht

Tips : Jika ingin naik tuk-tuk, berjalanlah agak jauh dari obyek wisata agar bisa memperoleh harga tawar separuh dari tuk-tuk didepan obyek wisata.


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

© backpackerindonesia.com