Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

(Day 5) Muslim Area - Museum - Vinmanmek Mansion

DianRuZZ
DianRuZZ, pada 9 Des. 2011, 17.17
di Blog

Seperti yang saya ceritakan pada tulisan sebelumnya, setelah tragedi paspor saya tidak memegang uang sama sekali malam itu. Akhirnya kami memutuskan untuk check out lebih awal agar bisa mengambil uang deposit sebesar 1000 baht dari hotel.

Hari minggu, kami check out dari hotel sekitar jam 10 pagi. Agar bisa tetap berjalan - jalan dengan santai, akhirnya tas-tas kami titipkan di hotel dengan biaya 20 baht/tas.

Karena keterbatasan dana, kami membatalkan rencana mengunjungi muslim area yang ada di sekitar Petchaburi. Maka tujuan pertama kami pagi itu adalah mencari masjid yang paling dekat dengan Khaosan Road dengan harapan bisa menemukan food court halal sekitar sana.

Saya ingat, petugas hotel pernah memberitahu bahwa disekitar Khaosan terdapat masjid yang terletak di Chakarapong Road. Selain itu, berdasarkan informasi dari salah satu blogger, ada yang menyebutkan kami bisa mencari masjid di sekitar Soi Ranbutti. Akhirnya berjalan kakilah kami mencari masjid tersebut. Pertama, kami berbelok ke Soi Ranbutti.

Ternyata Soi Ranbutti ini kawasan backpacker juga, hanya saja lebih rapi dan tenang dibandingkan dengan Khaosan Road. Dsini juga terdapat banyak penginapan, cafe, warung pinggir jalan, dan money changer.

Setelah semakin masuk gang kami tidak mendapati tanda-tanda adanya masjid, akhirnya kami memutuskan untuk bertanya kepada penjual di sepanjang Soi Ranbutti tadi.
Berhubung mereka tidak bisa berbahasa inggris, akhirnya terjadilah percakapan bahasa tangan, bahasa tulisan, bahasa inggris, dan bahasa Thai campur aduk jadi satu. Akhirnya mengertilah kami kalau untuk menuju masjid kami harus keluar ke jalan raya dan berbelok ke kiri. Kop khun kaa ^_^

Jika teman-teman sedang bertandang ke Khaosan Road dan hendak mencari Masjid Chakrapong, semoga petunjuk ini bisa sedikit membantu ^_^
1. Jangan lupa bawa peta
2. Dari Khaosan road, berbelok ke kanan, setelah melewati plank soi ranbutti tadi, sekitar beberapa puluh meter, teman2 akan menemui gang kecil yang didalamnya terdapat masjid Chakrapong. Gang ini berada di sebelah kiri jalan.

Gang ini cukup kecil, sehingga cukup (hanya) untuk 2 orang saling berapasan.
Selama yang kami lihat, disini ada beberapa wanita muslimah (berkedung) berlalu lalang. Dan sepanjang gang masuk terdapat warung yang ada labelnya halal. Mungkin karena kami kepagian, warung-warung tersebut masih tutup.

Berhubung belum sarapan, akhirnya kami memutuskan untuk mampir ke "warung" india didalam gang tersebut. Si bapak & ibu pemilik warung memberi salam dan menjelaskan kalau mereka tidak menjual nasi.
Kami tetap membeli sarapan di warung tersebut sambil beristirahat sebelum menuju ke masjid. Menu kami pagi itu adalah Roti Canai, telur setengah matang, teh tawar, dan teh tarik. Masing-masing dikenakan harga 40 baht. Alhamdulillah ya ^_^

Selesai sarapan, kami langsung menuju masjid yang tidak jauh dari warung.
Subhanallah ... Ada masjid yang bagus dan cukup besar didalam gang sempit tadi #worship

Kami pun berkenalan dengan bapak penjaga masjid Chakraphong, nama beliau Malik Muhammad berasal dari Islamabad. Beliau sangat ramah dan mempersilahkan masuk masjid, tetapi kami menolak karena sedang berhalangan :'( Hix
Selama berada di masjid tersebut, kami ditemani Bpk Malik Muhammad ini. Beliau bercerita tentang sejarah masjid yang akhirnya kami tahu kalau usianya sudah 250 tahun. Subhanallah ...

Setelah selesai, kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke Museum Nasional yang ada di dekat Phra Arthit Pier. Ternyata untuk masuk museum tersebut kami harus membayar 200 baht/orang, akhirnya kami mengurungkan niat karena kami hanya memegang 500 baht/orang.

Akhirnya kami kembali keChakrapong Road untuk mencari tuk-tuk menuju Vimanmek.
Dengan harga tawar tuk-tuk, akhirnya kami menuju ke vimanmek .... Belakangan baru kami tahu, kalau dari Khaosan Road menuju ke vimanmek bisa menggunakan bus Umum No. 7 yang berhenti persis di depan gerbang Vimanmek.

Untuk masuk ke Vimanmek, wisatawan dikenakan biaya 150 baht, berhubung kami sudah memegang tiket dari Grand Palace, maka kami hanya cukup meminta stempel.
Ada peraturan yang sama antara Vimanmek dan Grand Palace, wisatawan yang berkunjung harus berpakaian sopan. Merasa sudah sopan kami cuek2 saja masuk. Ternyata untuk wisatawati seperti kami, harus mengenakan rok/kain panjang. Akhirnya kami membayar 40 baht untuk sepotong kain yang akan kami gnakan selama menikmati keindahan vimanmek dan sekaligus bisa dibawa pulang.

Selesai memutari Vimanmek, kami berhenti di halte seberang Vimanmek untuk mencegat Bus No.7 menuju khaosan road.
Sesampai di Khaosan Road, kami memutuskan untuk memesan Bus Bandara sebesar 100 baht. Ternyata kami baru akan diantar ke Bandara pada pukul 4 sore. Bingung mau menghabiskan waktu 4 jam dimana, sedangkan kami pun sudah check out dari hotel, akhirnya kami beristirahat di Sanam Luang Park yang didekat Grand Pallace.

Rasanya mubadzir kami sudah jauh-jauh ke Bangkok dan masih ada waktu 4 jam hanya dipakai duduk-duduk saja. Merasa sudah cukup istirahatnya, kami melanjutkan langkah kearah selatan taman. Ternyata ada banyak tempat yang bisa dilihat dan dikunjungi ^_^
Diantaranya : Thammasat University (berhubung sedang ada acara, sehingga saya hanya foto2 didepan plang namanya), Museum Nasional Bangkok (yang lagi-lagi tidak masuk), dan King Chulalongkorn Memorial Exhibition Building.

Di depan King Chulalongkorn Memorial Exhibition Building ada bapak & ibu yang (juga) ramah, mempersilahkan kami masuk. Awalnya kami bingung, tapi setelah melihat plang di depan dan ada tulisan FREE ADMISSION tanpa ragu kami pun mantap melangkahkan kaki kedalam *halah*.
Ternyata bangunan ini sangat kereeeen. Semacam museum yang didalamnya menceritakan mengenai King Chulalongkorn mulai masa kanak-kanak hingga dewasa serta perubahan-perubahan yang sudah dilakukannya.

Bangunan museum ini sangat bersih dan sejuk. Meski ada beberapa bagian yang pencahayaannya kurang, tapi tidak masalah. Dan didalamnya juga terdapat sstudio mini (berdinding kaca) yang memutar film mengenai King Chulalongkorn ini.

Selesai mengelilingi King Chulalongkorn Memorial Exhibition Building kami memutuskan untuk pulang. Namun untuk berjalan kaki jaraknya terlalu jauh dan kami juga sudah lelah, mau naik tuk-tuk tapi urung, mau naik bus tapi tidak tahu bus nomor berapa, akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke arah Tha Thien Pier berencana naik perahu menuju phra arthiet pier yang dekat dengan khaosan road. Akhirnya kami menyusuri Chao Phraya kembali dengan waktu yang lebih lama daripada sebelumnya. Yaayy ^_^

Setelah turun di Phra Arthiet Pier, untuk mengejar waktu kami naik tuk-tuk ke Khaosan Road dengan membayar 40 baht.

Sesampai di Khoasan kami langsung mencari makan lalu menuju ke hotel mengambil tas yang kami titipkan. Tepat pukul 4 kurang 15 kami sudah berkumpul dengan beberapa backpacker lain untuk menuju ke bandara.

Setelah pengiritan seharian *tsaah* saya berhasil menyisihkan 100 baht sampai di bandara, hihiihihi ...

Kami take off dari bandara Swarnabhumi pukul 19.35 dengan keadaan cuaca yang mendung, hiixx, jadinya sepanjang perjalanan dag dig dur dueerrr karena pesawat berkali2 bergetar (ketahuan belum pernah naik pesawat, hihihihi)
Alamdulillah, kami mendarat di Bandara Juanda pada tengah malam dan langsung bergegas ke terminal Bungurasih untuk melanjutkan perjalanan ke Tuban.


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

© backpackerindonesia.com