Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

Banda Neira: Wisata Sejarah dan Bahari yang Mengesankan

TuyulCantik
TuyulCantik, pada 21 Juli 2013, 15.06
di Tanya & Jawab

Tinjauan

Berkunjung ke Maluku tidak lengkap rasanya jika tidak menyempatkan diri bergegas mengunjungi salah satu pulau memesona di Kepulauan Banda yaitu Pulau Banda Neira. Pulau-pulau di bagian timur Indonesia memang dikenal menyimpan keindahan membuat decak kagum pengunjungnya.

Ada banyak hal dan tempat menarik yang bisa Anda temui di Pulau Banda Neira. Pulau Banda Neira atau lebih dikenal sebagai Bandanaira terletak di Pulau Neira dan merupakan kota yang di Kepulauan Banda yang berfungsi sebagai pusat administratif dari Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Banda Neira memiliki nuansa kota tua dimana dahulu merupakan pusat pedangang. Para saudagar melakukan jual beli pala dan fuli yang saat itu merupakan komoditi paling banyak dicari di Kepulauan Banda dan menjadi asal sumber rempah-rempah hingga pertengahan abad ke-19. Karena rempah-rempah juga banyak terjadi pembantaian penduduk lokal di Banda Neira yang dilakukan oleh VOC kala itu. Bahkan, mereka juga membawa sebagian penduduk Banda Neira ke Batavia untuk dijadikan budak.

VOC kala itu turut membangun kota Banda Neira dengan mendirikan bangunan istana bernama Istana Mini Neira. Istana tersebut kala itu berfungsi sebagai tempat tinggal Gubernur VOC. VOC lebih dahulu membagun istana ini setahun seblum pembangunan Istana Negara di Batavia (Jakarta).

Istana Mini Neira menjadi satu-satunya banguan besar dan indah saat itu di kawasan ini. Berikutnya di sekitarnya banyak dibangun rumah besar sebagai tempat tinggal dari petinggi orang Eropa yang datang ke pulau ini. Bangunan ibarat masion-mansion tersebut memiliki arsitektur Eropa yang khas.

Untuk bertahan dari serangan musuh, tahun 161, Jenderal VOC Piether Both yang saat itu ditugaskan untuk memonopoli perdagangan di Banda Neira membangun Benteng Belgica sebagai pertahanan. Tidak jauh darinya terdapat Benteng Nassau. Berbeda dengan Benteng Belgicia, benteng ini pertama kali dibagun oleh Portugis tahun 1529.

Tidak hanya jejah sejarah Banda Neira yang mengagumkan, perairannya menyimpan kekayaan biota laut yang memesona. Titik menyelam di perairan Banda Neira merupakan surga bagi mereka yang menggilai aktifitas menyelam. Total terdapat 22 lokasi menyelam di perairan Banda Neira, di antaranya adalah: Tanjung Barat Pulau Pisang, Selamo Village (Pulau Banda Besar), Tanjung Burang (Pulau Banda Besar), Batu Kapal, Mandarin City (Jetty Reef) dan Pasir Putih (Lighthouse Pulau Neira).

Selain menyelam Anda juga bisa melakukan snorkeling untuk menikmati indahnya terumbu karang dengan berbagai bentuk. Terdapat sekira 350 jenis biota laut termasuk ikan, kerang purba, rumput laut, Moluska, Gurita, Udang, Kepiting, penyu, dan terumbu karang.

Transportasi

Untuk menuju Banda Neira maka Anda dapat menggunakan jalur udara maupun laut. Apabila Anda memilih menggunakan perjalanan udara maka bisa menggunakan Garuda Indonesia yang terbang dari Jakarta (CGK) dan transit di Bandara Hasanuddin-Makassar, atau Denpasar-Bali (DPS) yang transit di Ujung Pandang (UPG) lalu ke Bandara Pattimura di Ambon (AMQ). Setibanya di Ambon maka perjalanan harus dilanjutkan dengan perjalanan udara menggunakan Merpati Airlines yang terbang ke Banda Neira. Penerbangan beroperasi seminggu sekali atau setiap dua minggu.

Alternatif lain Anda dapat menyeberangi Laut Banda dengan feri. Pelni menyediakan kapal feri dua kali seminggu dengan kapal KM Ciremai dari Ambon ke Banda Neira. Pastikan Anda dua kali memeriksa jadwal untuk perubahan yang tak terduga. Apabila Anda menggunakan perjalanan laut dari Surabaya akan memakan waktu 6 hari untuk sampai di Banda menggunakan kapal PELNI.

Kuliner

Ikan bakar disajikan di penginapan dan rumah makan. Anda mungkin perlu memesan ikan satu hari sebelumnya karena di sini restoran tidak menyimpan ikan di lemari pendingin namun langsung di beli di pasar ikan.
Ikan Kuah Pala Banda yang bercita rasa gurih pedas dan asam patut dicicipi. Sensasi rasanya yang unik pasti akan membuat Anda ketagihan. Biasanya ikan kuah pala disajikan dengan urap daun pepaya dan ikan kakap merah bakar. Sambal bekasang juga tidak boleh Anda lewatkan ketika berwisata kuliner di Banda Neira.
Buah Pala di pulau ini dimakan sebagai camilan manis kering dan dapat dibeli di sepanjang jalan utama di Banda Neira.
Ketika kapal PELNI tiba di Pebuhan Naira maka bersiaplah karena lokasi sekitar pelabuhan tiba-tiba berubah menjadi lautan pedangan makanan dan minuman. Berbaurlah dalam riuh ramai yang menarik ini.

Kegiatan

Begitu menapakkan kaki di tanah penuh kaya sejarah ini, suasana sisa bangunan koloniali begitu terasa. Anda ibarat sedang memasuki mesin waktu kembali pada era kekuasaan VOC di pulau ini.

Berkunjung ke Banda Neira tepat rasanya diibaratkan dengan pepatah mengatakan “Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui”. Selain berwisata sejarah di pulau ini Anda bisa berwisata bahari dan alam.

Setelah memilih hotel tempat menginap dan beristirahat dari pejalanan yang cukup melelahkan. Berikutnya persiapkan perlengkapan Anda dan bergegas menikmati indahnya suasana Kota Banda Neira. Berikut beberapa tempat dengan nilai sejarah yang bisa Anda sambangi.

Rumah Budaya, berlokasi di Jl. Gereja Tua, dahulu merupakan mansion milik pejabat Belanda. Kini rumah ini berubah fungsi menjadi museum yang menyimpan beberapa peninggalan sejarah, seperti: meriam, mata uang kuno, peta kuno, helm kuno, lukisan yang bercerita mengenai peperangan pada masa lalu, dan juga terdapat diorama sejarah Banda.

Istana Mini Neira, dahulunya merupakan tempat tinggal Gubernur Jenderal Belanda, salah satunya pernah ditinggali Jan Pieterszoon Coen. Ukuran istana ini tidak telalu besar namun untuk ukuran istana bagunan ini termasuk kecil. Di depan istana terdapat meriam sisa perang dari masa lalu. Anda bisa berajalan-jalan menelusuri halaman istana yang luas.

Benteng Nassau dan Benteng Belgica, kedua benteng ini dibagun oleh dua bangsa yang berbeda yaitu Portugis dan Belanda. Letak keduanya berdekatan. Kedua benteng tersebut hingga tahun 1860 merupakan markas pertahanan militer Belanda. Kondisi keduanya terlihat sangat memprihatinkan karena mulai runtuh namun pemerintah setempat melakukan perbaikan. Selain menikmati peniggalan sejarah ini, Anda bisa menikmati pemandangan di sekitar benteng-benteng termasuk menyaksikan Gunung Api yang beridiri gagah.

Tempat lain yang layak dikunjungi di daratan Banda Neira antara lain: Rumah Hatta, Rumah Kapten Cole, Gereja Protestan Belanda dan Gereja Elim Tabernakel.

Kegiatan yang tentunya tidak mungkin untuk dilewatkan adalah menyelam dan snorkeling. Berikut beberapa lokasi menyelam yang bisa Anda kunjungi, yaitu: Tanjung Barat Pulau Pisang, Selamo Village (Pulau Banda Besar), Tanjung Burang (Pulau Banda Besar), Batu Kapal Mandarin City (Jetty Reef), Pasir Putih (Lighthouse Pulau Neira), Light House Reef (Pulau Kraka), Lava Flow I (Old Lava), Lava Flow II, Tanjung Batu Udang (Pulau Ai Selatan)ragonet, Tanjung Batu Payong (Pulau Ai Barat Laut ), Tanjung Nailaka (Run Island), Tanjung Lokon (Pulau Run), Tanjung Noret (Pulau Run), Pulau Run Depan Kampung, Tanjung Selatan (Pulau Suanggi), Tanjung Utara (Pulau Suanggi), Takat Hatta (Submerged Reef), Tanjung Buton (Tanjung Selatan Pulau Hatta), Tanjung Salamasa (Pulau Hatta Barat), Tanjung Kanari (Pulau Hatta Utara) dan Tanjung Pulau Pisang.

Jika Anda masih memiliki sisa waktu, kenapa tidak berkunjung ke Pulau Gunung Api. Di pulau ini ada gunung api vulkanis setinggi 666 meter yang terakhir meletus tahun 1988. Gunung tersebut dapat didaki dan untuk mencapai puncaknya dibutuhkan waktu sekira 1,5 jam.

Sumber : http://goo.gl/hJJmZ


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

nuQee
nuQee
nuQee Jr.
pd. 24 Juli 2013, 3.09

:jempol:

suatu saat pengen ke banda neira juga :nyimak:

Suka 0

© backpackerindonesia.com