Agen Perubahan di Pesisir Indonesia

Pemandangan penyu-penyu naik ke bibir pantai berpasir adalah hal yang selalu dilihat oleh Abdul Malik sejak kecil. Sering kali ia juga menangkap dan memakan telur-telur penyu tersebut, ini merupakan hal yang lumrah bagi masyarakat di Pulau Sembilan, Kota Baru, Kalimantan Selatan.

Menjelang dewasa Abdul Malik mulai cemas melihat semakin berkurangnya penyu-penyu yang bertelur di bibir pantai. Ia juga berpikir, mungkin ini disebabkan karena telur-telur tersebut kerap kali diambil oleh nelayan, pun dirinya sendiri untuk dikonsumsi.

Tahun 2006, pasca mengikuti diklat perlindungan dan pelestarian satwa liar di Samarinda, guru sekolah dasar negeri ini akhirnya membuat sebuah gerakan untuk pelestarian penyu di Pulau Sembilan. Tentunya bukan hal yang mudah, gerakan yang dimulai bersama-sama beberapa temannya ini juga mendapat banyak penolakan dari para masyarakat khususnya nelayan.

Segala macam cara ia coba seperti membagikan kaos gratis yang bergambar himbauan untuk menjaga kelestarian penyu. Tantangan terbesar bagi seorang penggerak seperti Abdul Malik ini adalah bagaimana agar kelestarian penyu tetap bisa terjaga tetapi tidak juga mengganggu mata pencaharian masyarakat.

Tentunya tidak hanya Abdul Malik, pemuda yang berjuang dan berdedikasi untuk masyarakat kepulauan. Di Lombok Utara, tepatnya di Desa Medana, Dusun Orong Rumput, seorang wanita muda mendirikan sebuah Lembaga Butra Aksara. Lina Sari memiliki tujuan mulia, ia ingin membuat kemajuan untuk masyarakat desa yang terpinggirkan sejak 2006 ini.

Desa Medana dan Pulau Sembilan menjadi dua tempat beruntung karena memiliki pemuda yang sangat peduli pada sekitarnya. Bagaimana dengan ribuan pulau lainnya di Indonesia, adakah Lina Sari dan Abdul Malik lain yang juga memperjuangkan nasib pulaunya?

Dari 13.487 pulau (terdaftar di PBB), adakah pulau yang juga sedang diperjuangkan? Sementara 6000 diantaranya saja tidak berpenghuni. Kamu kah salah satu dari agen perubahan di pesisir-pesisir Indonesia?

Ayo kirimkan ceritamu bersama pulau yang sedang kamu perjuangkan ke: cerita@92pulau.org