Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

Pesisir Selatan Kabupaten Tasikmalaya

aaridwanfirdaus
aaridwanfirdaus, pada 29 Nov. 2015, 23.31
di Blog

Halo, salkem dari saya untuk teman-teman semua, saya terhitung baru dalam forum travellers ini. Tapi saya pribadi suka dan sering travelling kok sebelum masuk kamar ini, baik karena plan sendiri maupun karena tuntutan pekerjaan geologi lapangan.

Banyak orang yang memiliki kegemaran jalan-jalan atau traveling. Tidak sedikit juga dari mereka yang memilih jalan-jalan ke objek-objek wisata alam maupun sejarah, misalnya pantai, gunungapi, danau, candi. Pemandangan alam yang indah dan bangunan bersejarah yang megah menyukakan hati mereka.
Sayangnya, mereka kebanyakan berhenti di situ, yaitu merasa cukup dengan indah di mata dan senang di hati. Jarang sekali yang berusaha untuk memahami bagaimana kejadian objek yang dikunjunginya itu dan makna di baliknya. Kebetulan juga kebanyakan objek-objek wisata alam dan sejarah di Indonesia tanpa ada keterangan di tempat, sehingga pemahaman akan objek-objek tersebut tak diperoleh travellers / pengunjung. Ketiadaan minat untuk mengetahui makna dan ketiadaan keterangan dari pihak pengelola objek wisata membuat para pengunjung hanya menikmati keindahannya tanpa maknanya. Sayang sekali ya :'(

Berdasarkan hal tersebut, saya ingin berbagi sedikit informasi seputar pesisir Selatan (Kabupaten) Tasikmalaya (hanya sebagian kecil daerah loh ya) berdasarkan pengalaman trip kesini dan juga backround pendidikan saya sebagai junior geologist. Oh ya, saya memang lahir di (Kota) Tasikmalaya, namun tinggal dan nguli di Ibu Kota Jakarta hehehe. Trip ke pesisir Tasikmalaya ini saya lakukan bersama keluarga besar pada 20 Juli - 23 Juli 2015, niat awalnya sih family gathering sekalian napak tilas di kampung halaman alm. kakek, tapi ternyata landscape disini cukup menarik sebagai destinasi wisata.

Okay, apa sih yang dapat ditemukan di pesisir selatan Tasikmalaya?? Berbicara pesisir, sudah pasti teman-teman akan menemukan pantai dan juga laut :D

Teman-teman akan menemukan kondisi pantai yang sama dengan pantai selatan Jawa pada umumnya. Maksud saya adalah teman-teman akan menemukan pantai berpasir gelap dan pantai berpasir putih, atau ada yang bilang "PANTAI INDAH atau BAGUS!" dan "PANTAI JELEK!". Sampai saat ini saya heran dengan orang yang memandang keindahan pantai berdasarkan warna pasirnya, karena menurut menurut saya semua lukisan Tuhan itu indah dan tidak ada yang sia-sia, tergantung kita memanfaatkan dan menyikapinya seperti apa.

Pasir pantai Tasikmalaya
Pasir pantai yang gelap hampir menutupi sebagian besar pantai di kawasan pesisir Tasikmalaya, khususnya Cipatujah. Namun pasir pantai di Tasikmalaya ini gelapnya hampir berwarna hitam dan terasa gelap bila digenggam, Hal ini dikarenakan kawasan pesisir Tasikmalaya dikenal sebagai lokasi tambang pasir besi.

dokumen pribadi (ig: @aaridwanfirdaus)

Kenapa ada yang hitam bila yang putih menyenangkan? Kenapa ada pasir pantai yang hitam dan putih mempesona? Sedikit pengetahuan saya tentang pasir pantai yang macam-macam ini:
Pasir berwarna hitam, karena mengandung mineral dengan dominasi unsur besi, seperti magnetit, hematit, limonit, siderit; bersifat ferromagnetik (nempel di magnet); makin gelap, makin tinggi konsentrasi unsur Fe (besi). Sementara pasir berwarna putih, karena mengandung mineral dengan dominasi silika, zirkon, felspar, mungkin dijumpai sisa makhluk hidup (koral) atau batugamping (batu kapur), mungkin juga mengandung mineral seperti rutil, kalsiterit, bahkan bisa mengandung mineral tanah jarang (REE); bersifat diamagnetik.

Pasir besi dari pesisir Cipatujah, Tasikmalaya

Teman-teman pasti familiar dengan dengan Sabang, Belitung, Anyer, Ancol, Pangandaran, Indrayanti, Parangtritis, Kuta, Pandawa, dan pantai-pantai lainnya yg begitu banyak tersebar di Indonesia ini. Kenapa sih hanya pantai di Selatan Jawa dan pantai di Barat Sumatera umumnya berwarna gelap (walaupun gak semuanya), sedangkan di Utara Jawa, Timur Sumatera, Kalimantan & kawasan Timur Indonesia berwarna terang?

Begini, syarat utama terbentuknya pasir besi ialah gunungapi sebagai sumber/source (batuan andesitik hingga basaltik) dan sungai yang mengalir melalui pantai. Letak gunungapi sepanjang Sumatera lebih dekat ke arah barat, sungainya pun mengalir lebih dekat ke sisi barat. Sementara gunungapi Jawa lebih dekat ke sisi selatan, sungainya pun mengalir lebih dekat ke sisi selatan. Hal ini membuat pasir besi hasil erupsi gunungapi aktif tertransportasi ke pantai, terakumulasi di pantai sebagai endapan sedimenter, karena mengalami proses perombakan, transportasi, pemilahan, pengkayaan. Jadi pasir gelap atau pasir besi ini berasal dari gunung berapi, mengalir melewati sungai, berkumpul di sepanjang sungai (terutama pada kelokan sungai / slip of slop) & mengendap di sungai, muara, hingga menuju laut. Ombak yg menyapu di sepanjang pantai membuat pasir besi terpilahkan & menjadi butiran bebas yang terkayakan, dimana mineral dengan nilai specific gravity tinggi akan mengendap, sedangkan mineral dengan nilai specific gravity rendah akan tercuci & terbuang. Proses ini terjadi berulang-ulang, sehingga bisa terbentuk menjadi endapan pasir besi seperti yg saya temukan di daerah Cipatujah maupun sungai-sungai.

Sementara pantai yang memiliki pasir berwarna terang, biasanya bersumber dari hasil pelapukan batugamping atau batu kapur dan batu pasir kuarsa di sekitarnya. Contohnya batuan di daerah Gunung Kidul, Jogjakarta. Meskipun terletak di daerah selatan Jawa, namun Gunung Kidul tersusun oleh oleh mayoritas batugamping/batu kapur yang dikenal Formasi Wonosari. Sehingga tidak heran, pantai-pantai di daerah Gunung Kidul hingga Pacitan memiliki pasir pantai yang putih.

Sehingga sudah jelas kan? Pasir sungai atau pantai yang gelap terutama kaya akan unsur Fe (disebut pasir besi) dapat dimanfaatkan keberadaannya. Untuk itu berpetualang & sikapi dengan bijak segala lukisan Tuhan, JANGAN PERNAH MENGATAKAN "JELEK!!" / "GAK GUNA!!". Berpikirlah, renungkanlah saat kita melihat lukisan Tuhan, jangan hanya selfie dan meninggalkan sampah ya. Semua lukisan Tuhan sangat indah dan tidak ada yang sia-sia, terlebih Indonesia dengan keragaman dan kerumitan kondisi geologinya. Tergantung manusia memanfaatkan, merawat & menjaganya seperti apa.

Ex lokasi tambang pasir, Cipatujah
ex tambang pasir besi ini terletak di pesisir pantai selatan Cipatujah, Kab. Tasikmalaya. Tepatnya di belakang Taman Yokima Resort. Pantainya landai, suasana masih sepi, terdapat sedikit sampah yang terbawa ombak laut. Karena posisinya langsung menghadap laut lepas Samudera Hindia, ombak yang dihasilkan sangat besar. Sehinggga saya tidak merekomendasikan untuk berenang demi keselamatan, kecuali teman-teman bermain pasir pantai atau sekedar hunting foto.

Di lokasi ini, pasir pantainya berwarna abu-abu hingga hitam, kaya akan unsur besi dengan teramatinya magnetit & hematit, segenggam tangan terasa berat, nempel d magnet (ferromagnetik), di beberapa spot membentuk struktur ripple marks & bentang alam sand dune/gumuk pasir seperti d Paris (Parangtritis), Yogyakarta hehehe. 3 tahun lalu di sekitar lokasi ini merupakan kawasan tambang pasir besi, Namun sayang eksploitasinya tak beraturan & tak tertata dengan baik. Sehingga banyak bermunculan pelaku tambang yang nekat beroperasi tanpa izin. Ditambah lagi, adanya aktivitas pengangkutan hasil tambang melalui darat yang menyebabkan kerusakan jalur pansel Jabar & menganggu masyarakat, serta tidak ada reklamasi di lokasi penambangan. Hal ini jelas menyebabkan kerusakan beberapa ekosistem & lingkungan di sekitar lokasi tambang. Meski keberadaannya ditentang beberapa pihak termasuk Pemprov Jabar, namun belakangan beberapa pemangku kepentingan pemerintahan memberikan kesan malah menginginkan pertambangan itu dibuka kembali. Alasannya, tambang pasir besi dinilai bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) guna menyokong pembangunan di daerahnya. Semoga saja kasus penambangan liar pasir besi di desa Selok Awar Awar, Kabupaten Lumajang yang sempat heboh karena kasus penganiayaan dan pembunuhan aktivis tambang beberapa waktu lalu tidak terjadi di Tasikmalaya dan daerah lainnya di Indonesia.

Pantai Pamayangsari
Pantai Pamayangsari terletak tidak jauh dari Pantai Sindangkerta atau sekitar 7 Km dari Pantai Cipatujah, tepatnya di Desa Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah. Pantai ini merupakan salah satu obyek wisata bahari yang ada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Pantai ini juga merupakan pantai yang landai dengan panorama alam pesisir yang khas. Bebatasan langsung dengan tempat konservasi penyu hijau yang langka dan dilindung. disebelah timurnya terdapat Pelabuhan Nelayan dan tempat Pelelangan Ikan.

Di Pantai Pamayangsari banyak dijumpai perahu-perahu nelayan yang siap untuk mencari ikan di laut lepas, didukung dengan tempat pelelangan ikan menjadikan tempat ini banyak diminati oleh wisatawan yang ingin menyantap hidangan laut yang segar dengan harga yang relatif terjangkau. Setiap tahun tepatnya setiap awal bulan Muharam tahun hijriyah, dipantai ini selalu diadakan Ritual Syukur Laut yang ditandai dengan pelepasan Jampana ke laut lepas. Di pantai ini pula akan segera dibangun Pelabuhan untuk menunjang arus transportasi laut.
Sebagai tempat wisata, pantai ini saya kira fasilitasnya masih minim. Hanya ada tempat makan biasa dan warung-warung kecil, sementara hotel atau penginapan tidak saya temui. Namun lokasinya yang tepat dipinggir jalan ditambah kondisi jalan yang baik, bisa teman-teman pertimbangkan untuk mengunjungi tempat ini.

Pantai Sindangkerta
Pantai Sindangkerta berlokasi sekitar 7 km dari sebelah barat Pantai Pamayangsari. Pantai ini aman bagi teman-teman yang ingin berenang di pantai karena dikelilingin oleh karang yang dapat memecah ombak sebelum sampai ke pantai, jadi pantai ini terkenal sebagai kolam renang alami. Kawasan ini sangat cocok untuk tempat wisata baik keluarga maupun rombongan. Banyaknya pohon-pohon besar yang tumbuh dipinggiran Pantai dan semilir angin laut menciptakan kesejukan dan menjadikan betah untuk berlama-lama di pantai ini.

(Sisi barat patai) Sebelah kanan nampak pasir putih yang tersusun atas lapukan batugamping terumbu / batu kapur (koral)

Bagian tengah pantai, tersusun atas pasir pantai berwarna gelap (coklat)

Lapukan batugamping terumbu berukuran pasir sangat kasar.

Pantai ini bisa dibilang merupakan salah satu spot lagoon atau badan laut air dangkal ini terpisah oleh batu karang. Rupa-rupa ikan laut & starfish mudah ditemui pada terumbu karang yang nampak dangkal akibat kondisi air yg jernih namun berarus deras. Pesisir pantai lagoon tersusun atas pasir laut berwarna gelap berukuran pasir halus, sementara disekitarnya tersusun atas pasir laut berwarna putih berukuran pasir sangat kasar hasil dari pelapukan dan transportasi batugamping terumbu atau batu kapur disekitarnya. Tetapi kini kondisinya sedikit berbeda setelah dikembangkan menjadi objek wisata kolam renang pantai, dan banyaknya sampah berserakan dimana-mana mengurangi kesan indah pantai ini. Turut prihatin.

Tak jauh dari kawasan Pantai Sindangkerta terdapat tempat pendaratan Penyu Hijau yang langka dan terdapat Taman Laut seluas 20 ha. Taman laut di pantai ini berupa Taman Lengsar atau Taman Datar, karena terdapat karang yang datar dan cukup luas yang akan jelas terlihat apabila permukaan laut sedang surut. Pada ujung karang datar ini, biasanya digunakan wisatawan untuk memancing ikan, karena posisinya yang menjorok ke arah laut membuat pengunjung yang hobi memancing kerap kali mendapatkan ikan yang cukup besar. Pantai Sindangkerta juga cocok untuk penelitian biota laut di samping tempat rekreasi.

Fasilitas yang tersedia di Pantai Sindangkerta antara lain terdapat Gazebo, Kios-kios makanan minuman, tempat bakar ikan dan penginapan dengan harga yang relatif terjangkau untuk sebuah kawasan wisata. Setiap tahunnya pada tanggal 1 Januari, selalu diadakan upacara ritual yang unik yaitu Hajat Lembur Mapag Tahun (Syukuran desa menyambut tahun).

Kawasan penangkaran Penyu Hijau

Cute Baby Green Turtle (Penyu Hijau / Chelonia mydas)

Setahu saya di dunia ada tujuh jenis penyu & enam diantaranya terdapat di Indonesia. Salah satunya ya penyu jenis ini. Karena daerah Cipatujah punya 2 karakter pasir pantai, yakni pasir gelap yang cenderung keras & pasir putih yg lembut mempesona, maka selain penyu hijau dapat ditemukan pula penyu lekang pada musim-musim tertentu yang disebut-sebut sebagai penyu terkecil di dunia.

Lokasi pelepasan penyu

TS :)

Yang kami lepaskan ini adalah anak penyu hijau atau biasa disebut tukik berusia 3 minggu di pesisir pantai, entah pantai apa namanya. karena sejauh mata memandang hanya landscape pantai yang cukup curam, bersih dari sampah manusia, dengan hembusan angin yang sejuk, dan tidak ada orang selain saya dan keluarga karena memang bukan pantai untuk wisata. Tukik ini merupakan hasil penangkaran resort konservasi wilayah Sindangkerta, Tasikmalaya. Penyu hijau banyak ditemui di area tropis dekat dengan pesisir benua & sekitar kepulauan. Hewan ini tergolong hewan migran, tetapi cenderung mengikuti garis pantai dibanding menyebrangi lautan terbuka. Beberapa ahli mengatakan dari 1000 tukik hanya akan ada 1 tukik yang mampu bertahan hidup hingga dewasa. Tingkat keberhasilan hidup penyu sampe usia dewasa sangat rendah. Kondisi ini diperparah adanya pembangunan yang tidak terkendali, sehingga menyebabkan rusaknya pantai-pantai yang penting bagi penyu hijau untuk bertelur. Demikian juga habitat tempat penyu hijau mencari makan seperti terumbu karang & hamparan lamun laut terus mengalami kerusakan akibat sedimentasi ataupun pengrusakan oleh MANUSIA, termasuk penangkapan secara langsung untuk diperjual belikan. Kondisi ini membuat penyu hijau tergolong hewan yg terancam punah, untuk itu semua jenis penyu laut d Indonesia dilindungi UU. Mari selamatkan mereka ✌

Pantai Karangtawulan

Pantai Karang Tawulan adalah sebuah pantai yang menghadap ke Samudera Hindia. Terletak di Desa Kalapagenep, Cikalong, Kab. Tasikmalaya. Eksotik & alamiah, demikian panorama yang dapat dilihat di kawasan pantai berkontur landai ini. Oleh karena itu, kebanyakan wisatawan yang datang berkunjung ke Karang Tawulan, umumnya tidak hanya untuk berenang di tengah sengatan matahari.

Akan tetapi, juga menikmati alam dengan segala keindahannya, terutama sore hari menjelang petang. Saat berdiri di tebing yang dikelilingi pagar tempat saya mengambil gambar, sejauh mata memandang terlihat hanya sejumlah karang / batugamping terumbu yang menjulang diterpa gelombang laut pantai selatan & sebuah pulau kecil yang disebut Nusa Manuk. Sayangnya pagar-pagar di tebing tempat saya mengambil foto kondisinya tak terawat. Beberapa pagar hancur dan penuh coretan vandalisme khas orang Sunda “sasalaman & lolopean”, sebuah aksi kekanak-kanakan yang sering saya temui di tempat wisata lainnya maupun saat melakukan pekerjaan geologi lapangan di pelosok, tetap dan tetap ababil ada dimana-mana.

Nusa Manuk (kiri atas)

Nusa yang berarti pulau dalam bahasa Sanskerta & Manuk yang berarti burung dalam bahasa Sunda. Sesuai namanya ya ini lah pulau burung di kawasan Karang Tawulan. Nusa Manuk dihuni oleh berbagai macam jenis burung, khususnya sekumpulan burung camar. Beruntung bila datang ke pantai ini kala musim penyu bertelur saat bulan purnama. Tengah malamnya kita dapat menyaksikan penyu-penyu mengeluarkan betelur. Selain itu kita dapat menyaksikan pantulan bulan di permukaan laut, bila beruntung kita juga dapat melihat sekumpulan lumba-lumba & kelap-kelip cahaya dari kapal pesiar maupun kargo yg melintas Samudera Hindia.

Seperti kawasan objek wisata pantai pada umumnya, warung-warung kecil dan rumah makan yang menyajikan makanan khas ikan-ikan laut menjadi menu utama. Bahkan kalau sedang musimnya, ikan-ikan laut asal Pamayangsari, harganya dijamin sangat murah dibandingkan dengan objek wisata pantai mana pun.

Hal lain yang disayangkan adalah letak pantai ini cukup tersembunyi, sehingga keberadaanya masih belum banyak diketahui. Akses dari jalan utama (Cijulang-Cipatujah) masuk menuju kawasan ini jalannya rusak, tapi tidak usah khawatir karena jaraknya cukup dekat kurang lebih 800 m. Ya pokoknya kawasan ini masih minim sekali perawatan & pengelolaan Pemerintah Daerah.

Sebetulnya ada lagi tempat lainnya, namun nanti saya update saat sedang tidak sibuk ya.. Terima kasih telah berkunjung. Salam

sumber:
Pengalaman pribadi
Pengetahuan umum dan geologi penulis
Informasi sepupu
foto dari dokumentasi pribadi TS
http://www.jawaindah.com/2013/objek-wisata-pantai-pamayangsari-di-tasikmalaya/


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

© backpackerindonesia.com