Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

My Long Aimless Journey

AssasinAzhari
AssasinAzhari, pada 2 Maret 2016, 7.41
di Blog

ya Allah,
Semoga semua yang kupilih dan kulalui berujung pada kebaikan, baik untuk diri ini, semua orang, dan semua lingkungan! amin.
sebab aku hanyalah seorang manusia yang masih sangat jauh dari hakikat makhluk sempurna.
hanya kepada-Mu lah aku memohon.

29-12-2015

05:30 berangkat dari Cikupa Tangerang meninggalkan keluarga, sahabat, dan setumpuk kenangan di kota kelahiran. menggunakan sepeda lipat milik kakak terakhirku tanpa seizin dia.

11.00 istirahat di Masjid Al-Falah SAMSAT

13:34 lanjut mengayuh sepeda

14:30 Makan dan Istirahat

15:10 gowes lagi

15:50 in Bogor and Good bye Tangerang.

17:34 tiba di Mushola SPBU Cogreg, dan memutuskan untuk mengakhiri perjalanan hari ini disini. bermalam bersama penjaga Mushola beserta satu sahabatnya.

""jauh" datang saat kamu diam saja"

30-12-2015

05:50 melanjutkan perjalanan yang tak bertujuan ini.

10:00 ditemani pesepeda di deppan kampus Universitas Nusa Bangsa, Bogor.
terus ditemani sampai Botani Square Kota Bogor.

adzan zuhur: istirahat di Masjid dekat Botani Square

13:29 kayuh lagi

16:03 tiba di pasar Ciawi

19:00 tiba di Masjid Besar Nurul Huda Cipayung Girang. dan minta izin pengurus Masjid untuk bermalam disini.

31-12-2015

06:00 lanjut kayuh sepeda yang tak berizin ini.

12:10 Istirahat di Masjid Nurul Iman Cisarua

12:45 gowes lagi

14:53 tiba di Masjid Atta Awun puncak, Masjid yang sudah sangat terkenal akan keramaiannya, ramai akan orang-orang berfoto, wisata, bahkan memadu kasih. sayang sekali Masjid yang sangat indah ini seakan beralih fungsi seperti menjadi tempat hiburan.

"derita ini terasa manis"

1-1-2016

05:30 meninggalkan Atta Awun

11:00 Tiba di Cianjur

- dikarenakan sepeda lipat ini kurang mendukung, dan perjalanan masih banyak menempuh tanjakan kearah timur, aku memutuskan untuk menjualnya.
- sepeda terjual dengan harga 300ribu
- istirahat sejenak

13:00 menuju terminal

17:00 tiba di Bandung

- jalan kaki nyari Stasiun
- tanpa diketahui sebelumnya, ternyata aku melewati Masjid yang sangat besar, mungkin terbesar yang pernah aku lihat, Masjid Raya Bandung. dan lagi-lagi Masjid mewah itu dijadikan tempat wisata. damn.

17:45 tiba di stasiun

"setiap tanjakkan pasti ada turunan"

2-1-2016

04:00 tiba di Yogyakarta untuk yang pertama kalinya

- jalan sebentar di jalan yang sudah sangat tenar ini, jalan Malioboro.
- istirahat di Masjid Malioboro

07:00 berangkat menuju rumah seseorang yang mau menerima singgahan, Hermin Ganesha namanya, alamatnya di dekat Candi Plaosan, Prambanan.

09:00 tiba di rumah Mas Hermin.

3-1-2016

08:00 mengitari Candi Plaosan, candi yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah mas Hermin.

-Candi Plaosan didirikan pada abad 9 Masehi oleh putri raja Pramodhawardhani atau Sri Kahuluan dari Dinasti Sailendra yang beragama Budha. didampingi suaminya Raja Rakai Pikatan yang membangun Candi Prambanan dan beragama Hindu.

11:00 pulang ke rumah tumpangan

- Candi Plaosan adalah candi satu-satunya yang menyatukan dua unsur yaitu Budha dan Hindu.

Ba'da Ashar, jalan ke arah barat dari rumah Mas Hermin, tanpa diduga ternyata aku menuju Candi Prambanan setelah mengayuh sepeda kira-kira 1km.
dikarnakan tiket masuknya lumayan mahal, aku cuma keliling pagarnya saja.

18:30 diajak makan bareng keluarga Mas Hermin.

04:18 Bangun tidur

- dikasih sarapan bubur

08:00 jalan-jalan kaki kearah utara

09:30 pulang lagi

13:30 jalan-jalan lagi

15:00 pulang

"sabar, sungguh-sungguh, ikhlas"

Mas Hermin sudah ditinggal ayahnya sejak berumur 5 bulan, dikarenakan perceraian orang tua.
sekarang dia sudah punya istri, rumah, mobil, dan banyak hal yang membahagiakannya, meski hanya dalam kesederhanaan, tapi aku bisa melihat wajah-wajah bahagia di keluarga ini.
andai aku bisa melihat hal yang sama di keluargaku...

22:00 diajak jalan-jalan malam oleh Mas Hermin beli martabak telor, diajak makan juga, ya Allah, mereka baik :)

9-1-2016

18:10 mencoba Adzan di Masjid Nurul Khasanah, Masjid yang terletak persis didepan rumah Mas Hermin.

hal-hal yang tak aku ketahui sebelumnya:
-ternyata daerah rumah Mas Hermin termasuk daerah paling parah terkena dampak gempa Jogja 2006 lalu
- ada Candi Plaosan dibelakang rumahnya, dan candi itu sedang dalam masa boomingnya
- dan sangat dekat dengan Candi Prambanan

"hal yang datang tanpa rencana selalu terasa lebih indah meski hanya sederhana"

11-1-2016

Ba'da Zuhur diajak ke lereng gunung Merapi sama Mas Hermin, berdua naek motor dan diguyur hujan.

13:13 tiba di desa Mbah Marijan, berteduh di warung, pesan makanan dan minuman hangat. dan ternyata si ibu warung itu adalah anak pertama Mbah Marijan.

-pulangnya lewat perkampungan yang rusak bahkan ludes diterjang Lahar Dingin lalu.

"seberuntungnya orang lupa, lebih beruntung orang yang ingat dan waspada" -Mbah Marijan

jujur saja, yang membuat aku kaget bukan dahsyatnya bencana, tapi perkampungannya. ternyata di lereng gunung Merapi itu banyak pemukiman warga, dan lumayan padat.
dan saya timbul pertanyaan di kepala saya, kenapa mereka tinggal di gunung aktif itu? entahlah.

12-1-2016

16:15 meninggalkan rumah Mas Hermin

07:20 tiba di stasiun Lempuyangan

08:55 kereta Logawa melaju menuju Jember.
Ekonomi 1, 23D adalah nomor bangkuku, berdampingan dengan nomor 23E seorang gadis berkerudung dan berhidung mancung seperti keturunan arab. dihadapan kami diduduki oleh seorang wanita paruh baya dengan dua anaknya.
ALhamdulillah dalam perjalanan suasana kami tidak terlalu beku, kadang ngobrol, saling menawarkan makanan, kadang tertidur sebentar.
sekitar 3 jam dari Lempuyangan kereta tiba di stasiun Kertosono, stasiun tujuan si ibu dan dua anaknya. good bye Mbak, semoga dalam lindungan Allah! amin.
dengan turunnya si ibu tadi, maka otomatis di meja kami tersisa dua orang yaitu saya dan gadis mancung tadi.
agak grogi dengan keadaan ini. dengan sekuat tenaga dalam, kuberanikan mencairkan susana, hingga akhirnya diketahui bahwa dia adalah Dewi Ayu, gadis asal Banjarnegara yang sedang kuliah di Purwoketro jurusan sosial pertanianproding agro bisnis.
berada di kereta hendak mensurvei tempat PKL di Surabaya. dia adalah anak terakhir dari tiga bersaudara, tujuan hidupnya berwirausaha, dan alhamdulillah dia tidak tertarik hidup di kota besar seperti Jabodetabek.

15:06 Logawa tiba dan berhenti di stasiun Gubeng, Dewi Ayu berdiri "sukses yah!" katanya, dan berlalu pergi.
dan lagi-lagi aku sendiri menelan sepi di dalam gerbong, meratapi keberanian yang tak kunjung datang.
sendiri, sendiri, sendiri, sampai...

19:33 Logawa tiba di stasiun akhir, Jember.
keluar stasiun langsung menghubungi kenalan yang dikenalkan Herlambang, namanya Daniel.
Daniel datang menjemput, aku dibawa ke tempat tongkrongan, di sebuah cafe, yang bukan di pinggir jalan ramai seperti cafe kebanyakan. cafe ini letaknya agak masuk ke gang pemukiman.
tiba di cafe, nongkrong bareng orang yang baru sekali kenal.

22:00 diantar ke kost'an Faris, yeah.. aku memang butuh istirahat.

"selalu lebih indah jika hal datang tak terduga tanpa rencana"

13-1-2016

20:00 kumpul bareng komunitas Backpacker Jember, yang datang 11 cowok dan 7 cewek.
seperti biasa aku diam membeku, mendengarkan perbincangan mereka.

24:00 pulang ke kost'an Faris, yeah..sebenernya sudah dari tadi ngantuknya.

14-1-2016

04:15 berangkat dari kost'an Faris ke Stasiun

04:30 kereta Pandanwangi melaju ke Banyuwangi

07:23 tiba di stasiun Karangasem.
singgah di rumah Meyhesa Rahmat.

aku kira Mas Rahmat hanya seorang backpacker yang hanya memberi singgahan backpacker lain, ternyata lebih dari itu, dia adalah seorang tour guide, dan telah melayani banyak wisatawan lokal maupun interlokal.
hingga pada sore hari dia e
kedatangan tamu dari Irlandia, 2 cewek berumur 20-23an, salah satunya bernama Lisa yang akan ke kawah Ijen dini hari nanti.
malam harinya datang tamu dari Inggris, Tosh namanya, dan akan ke Ijen juga.
dikarnakan Daniel dari Jember pernah bilang "nyesel kalo ngga ke Ijen kalo tiba di Banyuwangi", membuat aku penasaran meski tak pernah terpikir sebelumnya tentang Ijen, bahkan baru tau kata Ijen di Jember. akhirnya aku memutuskan untuk ikut ke Ijen dini hari nanti.

01:00 kami bersepuluh termasuk Lisa dan Tosh berangkat menuju Kawah Ijen menggunakan mobil klip, di supiri oleh Mas Rahmat.

02:00 tiba di Gunung Ijen, kami bersepuluh mendaki gunung menuju Kawah Ijen untuk melihat Blue Fire yang hanya ada di dua tempat di dunia, salah satunya yang akan aku datangi ini.

03:30 tiba di Kawah Ijen. jujur aku kurang terlalu terpesona dengan Blue Fire nya. 10 menit memandang Blue Fire, bosan dan balik ke puncak gunung.

05:30 turun meninggalkan gunung Ijen

-sehabis dari Ijen langsung menuju air terjun, padahal aku ingin pulang, dikarnakan menggunakan mobil, mau tak mau aku harus ikut juga. tiba di lokasi air terjun aku langsung tidur di warung yang tutup.
-dari air terjun langsung pulang, sebelumnya mampir makan dulu.
-sampai di rumah langsung tidur.
jujur aku kurang terhibur dengan perjalanan ini.

17-1-2016

07:30 meninggalkan rumah Mas Rahmat menuju Pelabuhan Ketapang

08:00 tiba di Ketapang.
tidak perlu menunggu lama, Kapal langsung berlayar menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

09:12 tiba di Gilimanuk
-menuju terminal, looking for bus yang menuju Singaraja
-naik Bus tapi bus nya masih ngetem

13:00 bus berangkat

13:30 sampai di rumah Mas Ibrahim di desa Pajarakan Kec. Grokgrak, dekat pasar Goris.
-langsung diajak ke pelabuhan tempat penyebrangan ke Pulau Menjangan.
-ke pemandian air hangat
-sorenya diajak nongkrong bareng komunitas Vespa, di tepi pantai 10km dari rumah Mas Ibrahim. susana sore yang sangat tentram sampai hati, tepi pantai berlatar tebing, and i can see the Java Island from here.

Leak= Ilmu Hitam yang konon orang yang menguasai ilmu ini dapat berubah wujud jadi apapun.

18-1-2016

WITA

08:33 Lihat acara pembakaran mayat alias Ngaben sendiri pake motor Mas Ibrahim.
pengalaman pertama lihat mayat dibakar, ternyata daging manusia tidak mudah melebur.

10:00 tarik gas menuju Bukit Kursi, 9km dari rumah mas Ibrahim.

10:34 tiba di puncak bukit Kursi, setelah sebelumnya bayar 5000 untuk tiket.
-pemandangan alam yang natural sudah pasti tersaji membuat aku kagum pada Sang pencipta, dari puncak bukit yang tdak jauh dari pesisir pantai ini aku bisa melihat Laut Flores luas, Pulai menjangan, Gunung-gunung pulau Jawa, dan tentunya pesona disekitar bukit yang tidak mau kalah.
angin sejuk memanjakan mata untuk terpejam, aku pun terbuai tidur dibuatya. diatas pendopo diujung bukit aku tertidur.

15:00 bangun tidur, perut lapar tenggorokan kering. turun dari puncak, cari tempat makan, back to Ibrahim's home.

17:00 Kami: Mas Ibrahim, Mbak Yuli (istri Mas Ibrahim), Kikan (anak pertama mas Ibrahim 6thn), Tanta (anak keduanya 3thn), Mas Taufik (kakaknya Mas Ibrahim), istrinya Mas Taufik, dua anak Mas taufik, dan orang asing yaitu aku, berangkat ke Pantai Pasir Putih berjarak sekitar 2km dari rumah Mas Ibrahim.
Pantai ini unik, dikelilingi pulau kecil, tanpa ombak, mirip danau kata Mas Ibrahim, kalau kata aku sih mirip kolam renang gedeee... airnya jernih membuat aku tergoda bermain-main dengan ikan-ikan kecil, ditambah sepi pengunjung karna weekday, i love this moment.

19-1-2016

17:30 berada di Mangrove Kawasan Konservasi Putri Menjangan, letaknya tidak jauh dari Pantai PasirPutih.
-melewati tempat produksi garam terbesar di Bali.

18:30 pulang

"pada intinya dimanapun sama, jika kamu ingin sukses, maka kerja keras lah!"
*Mas Pur, pedagang yang sedang jadi kuli bangunan di rumah Mas Ibrahim.

21-1-2016

10:00 kedatangan tamu dari Satpol PP, Kepala Dusun, Kepala Desa, dan Intel. dikarenakan Bali sedang dalam ancaman teror bom, saya sebagai pendatang wajib lapor.

20:30 ditinggal sendirian, keluarga Mas Ibrahim harus bermalam di rumah sakit menemani pamannya yang terkena gergaji mesin di bagian kaki sore tadi. so... malam ini aku sendiri di rumah orang.

22-1-2016

20:45 selamatan hari ulang tahun Titan, putri pertama Mas Ibrahim yang ke 6 tahun. Mas Ibrahim, Mbak Yuli, Si Mbah, Titan, Tanta, dan satu orang asing yaitu aku.

23-1-2016

08:30 Meninggalkan rumah Mas Ibrahim menuju Singaraja.
Terimakasih banyak Mas Ibrahim dan keluarga atas semuanya, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.

10:00 tiba di terminal Banyuasri, Singaraja.
-langsung mencari jln.Dewi Sartika Utara, sekitar 700m berjalan tiba di Terrace Cafe untuk menanyakan pekerjaan, ternyata harus menunggu kabar lagi.

14:30 menuju Denpasar

17:00 tiba di terminal Ubung, Denpasar.
-naek ojek cari Jln. Pulau Batanta no 81.
-sekitar 30 menit tiba di rumah Bro Lucky Pras
-nongkrong bareng Pras, Putra, dan Handoko.

18:29 diantar ke kost'an Handoko
-langsung ditinggal sendirian karna mereka buru-buru hendak ke Banyuwangi menghadiri acara pernikahan.
-kost'an Handoko ada di Jln. Gunung Patas.

25-1-2016

15:00 cari makan
-ke tiga kalinya harus melewati jalan perumahan dari kost ke jalan raya sekitar 400m, dan sepanjang jalan itu harus ditatap belasan anjing, tidak jarang menggong-gong, bahkan pernah ada anjing berlari kencang ke arahku sambil menggong-gong keras, aku panik namun tetap berusaha tenang. Jujur, aku jadi takut kalau mau cari makan atau sekedar jalan-jalan kaki, ah...padahal aku suka jalan kaki.
-di daerah sini, harus hati-hati cari makan halal, karna disini mayoritas penganut Hindu, ada banyak warung makan berbahan Babi, suara Adzan pun tak terdengar.
-lingkungan yang sangat baru in my life.
-untungnya disini lumayan banyak warung Halal dari Banyuwangi.
-tiap hari cium bau dupa.
-di kost'an handoko ada TV, DVD + Kasetnya
-biaya hidup disini tidak jauh beda dengan kota besar Tangerang, tapi UMR disini hanya 1,9juta, sedangkan di Tangerang sudah 3jutaan.

27-1-2016

22:45 nganter Handoko ketemu temen ceweknya ke Jln.Dewi Sri
-setelah itu aku gas motor Handoko ke arah Kuta sendirian.
-sampai di Jln.Legian, agak kaget dengan suasana di Jln.Legian ini, kawasan glamour, sepanjang jalan cuma ada tempat hiburan, diskotik, bar, live musik, kawasan party lah pokoknya. dan anehnya aku merasa bukan sedang di Indonesia, karna di trotoar ini mayoritas turis asing.
-sempet nyasar dan lumayan lama nyasar, lost in Kuta.

00:46 sampai kost'an juga
-jarak kost ke Kuta beach sekitar 8,5km.

28-1-2016

12:26 di masjid Baitul Makmur, masjid yang terkenal dengan jamaah sholat subuh terbanyak se Indonesia. 3km dari kost.
-masjidnya berhimpitan dengan sekolah Islam Muhammadiyah.
-dan ini pertama kalinya sholat di masjid sejak tiba di Denpasar.

30-1-2016

21:30 jalan malam cari tempat billiard with Handoko, ternyata disi agak susah cari tempat billiard yang kosong, sekitar empat tempat billiard dilewati karna tak ada meja kosong alias penuh, hingga akhirnya tiba di daerah Sesetan, kawasan ruko yang sedang dijadikan tempat judi mungkin setiap malam, baru masuk gerbang sudah disuguhi kerumunan orang yang sedang pertaruhkan nasib diatas kertas koprok, melewati kerumunan naeik ke lantai dua, akhirnya ada meja kosong, segeralah kami main.

00:30 lelah dan lapar, kami pulang.
-mampir di warung lesehan
-pesan Tahu Tek dari Surabaya (hampir sama dengan Ketoprak)
-pulang, tidur.

2-2-2016

20:00 main futsal

4-2-2016

13:00 jalan-jalan di Pantai Kuta, pantai yang sudah terkenal di dunia, katanya.
di dominasi turis asing, dan tanpa permisi banyak yang hanya mengenakan celana dalam dan bra saja, jelas sangat kontras dengan budaya Indonesia.
-sempat berjalan-jalan di kawasan perbelanjaan cendramata di sebrang pantai, disitu banyak sekali pedagang kerajinan seni, mulai dari berdagang seni pahat sampai seni lukis. aku akui untuk masalah seni, Bali memang punya bakat.

21:00 nongkrong di rumah Pras, bareng Handoko, Putra, dan Adit. dari obrolan mereka, saya jadi tahu, mereka ternyata orang-orang kritis terhadap lingkungan, bersyukur aja masih ada orang memperhatikan keadaan Bumi.

tobe continued...


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

herlambang17
herlambang17
herlambang17 Sr.
pd. 15 Maret 2016, 22.27

Sekarang kmu dimana ri?

Suka 0

© backpackerindonesia.com