Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

Sabtu Sore Di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang

sunawang
sunawang, pada 25 Mei 2015, 17.29
di Blog

Hari Sabtu tanggal 23 Mei kemaren saya mengikuti sebuah seminar yang diadakan oleh teman-teman dari Fisip UNDIP Semarang. Seminar ini membahas tentang peran travel journalism untuk perkembangan pariwisata di Indonesia

Setelah acara seminar selesai yakni sekitar jam 3 sore saya memutuskan untuk mampir ke Masjid Agung Jawa Tengah. Masjid Agung Jawa Tengah merupakan sebuah masjid yang relatif masih baru karna baru diresmikan tahun 2006

Sudah lama saya kepengen melihat keindahan arsitektur Masjid Agung Jateng (MAJT) ini dari dekat. Selama ini saya hanya melihat keindahan arsitektur masjid megah ini dari foto-foto yang beredar di internet

Walau banyak yang bilang bahwa foto di internet bisa menipu, saya termasuk orang yang kurang setuju pada justifikasi tersebut (foto tempat lho ya, bukan orang). Buktinya, ketika saya datang kesana, pemandangan dan suasananya memang keren banget. Kemegahan bangunan masjid langsung terlihat ketika saya memasuki pelataran masjid

Setibanya di pelataran masjid saya tak mau menunggu lama. Langsung saja saya ambil beberapa foto di pelataran masjid dari berbagai angle. Objek yang paling menarik untuk difoto tentu saja adalah bangunan mirip colosseum yang fotonya juga sering saya lihat di internet. Bangunan itu memang menjadi salah satu daya tarik di Masjid Agung Jateng

Selesai mengambil beberapa foto dan duduk sejenak untuk mengagumi keindahan arsitektur buatan manusia ini, saya langsung menuju ke dalam masjid untuk sholat asar. Di dalam masjid saya mendapati sebuah Al Quran raksasa yang memiliki dimensi 145×95 cm. Dalam keterangannya, Al Quran ini ditulis oleh Drs Hayat dari Universitas Sains Al Quran Wonosobo. Al Quran ini ditulis selama 2 tahun 3 bulan.

Sekali lagi saya merasa takjub. Bahwa ternyata benda-benda serta bangunan religi juga punya nilai seni yang sangat tinggi

Setelah selesai sholat dan melihat-lihat sekali lagi kemegahan arsitektur masjid yang artistik, saya langsung menuju ke menara masjid. Di Masjid Agung jateng ini memang ada sebuah menara setinggi 99 meter yang memiliki fungsi macam-macam. Di lantai 2 misalnya, ada sebuah museum tentang perjalanan islam di Pulau Jawa

Menara ini sendiri terdiri atas 19 lantai dimana lantai paling atas bisa digunakan untuk melihat pemandangan kota Semarang dari ketinggian. Pelabuhan Tanjung Perak bahkan juga bisa dilihat dari sini. Sebenarnya ada 3 buah teropong yang bisa digunakan pengunjung untuk melihat sudut lain kota Semarang lebih dekat. Sayangnya, ketiga teropong tersebut sudah tidak berfungsi karna rusak. Entah apa penyebabnya. Tapi saya curiga bahwa ketiga teropong tersebut rusak akibat ulah para pengunjung. Ya memang beginilah salah satu kebiasaan buruk kita. Susah bener diajak menjaga fasilitas tempat wisata :/

Sebelum naik ke lantai paling atas tadinya saya mau mampir dulu ke lantai 2 untuk melihat-lihat benda koleksi museum. Sayangnya, sore itu banyak sekali pengunjung yang datang ke Masjid Agung Jateng. Ketika saya mengantri di lift untuk naik ke menara, tidak satupun dari daftar antrian yang memiliki niat yang sama dengan saya. Semua kepengen langsung ke lantai paling atas sehingga petugas lift langsung mengarahkan pengunjung ke lantai 19. Saya cukup kecewa. Tapi saya tak boleh bersikap egois. Lagipula, sajian pemandangan diatas ketinggian menara ini sudah cukup untuk mengobati rasa kecewa saya

Menikmati pemandangan kota Semarang dari ketinggian menara ini sangat aman untuk semua umur. Bahkan anak-anak sekalipun. Di sekeliling menara telah dibatasi oleh pagar sehingga aman untuk siapa saja. Termasuk yang fobia ketinggian

Sekitar setengah jam saya berada di atas menara untuk menikmati pemangan kota Semarang sambil mengambil beberapa foto. Gedung-gedung hotel, rumah penduduk, serta kapal yang sedang berlabuh di dermaga terlihat mungil bagai miniatur. Sementara sebuah layang-layang yang sedang terbang memenuhi kehendak sang tuan tampak gontai diterpa angin sore yang terasa lebih kencang di atas menara

Hari semakin sore menjelang senja. Saya memutuskan untuk menyudahi kunjungan ke Masjid Agung Karna takut kemalaman sampai Solo

via Yukpiknik.com


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

© backpackerindonesia.com