Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

pendakian sebagai analogi kehidupan.

almatubari
almatubari, pada 1 Jan. 2013, 15.59
di Blog


Seorang kawan pernah bertanya kepada saya. “apa enaknya naik gunung?apa yang lo cari diatas sana?” pertanyaan yang sedikit mengintimidasi dengan kesan yang meremehkan. Namun dengan santainya saya jawab “lebih baik situ coba-in deh, kalau pendakian pertama kapok itu tandanya situ pantasnya main Barbie”. Intimidasi balasan. Terkadang orang-orang disekitar kita seringkali meremehkan dengan hobi yang satu ini, dan sangat menjengkelkan ketika dibilang “kegemaran kok menyusahkan”. What?!ayolah kawan, mendaki gunung itu layaknya kau menjalani kehidupan. Kau akan bersedia bersusah-susah untuk mencapai kehidupan yang hakiki. Tanjakan terjal, trek berbatu terkadang pasir, akar pohon yang terkadang menghalangi jalan, tidak jarang tersangkut karenanya, jalan berkabut, jarak pandang tebatas. Semua hanya untuk satu kata, satu titik tertinggi, tanah tertinggi. Puncak. Terlebih lagi kalau kau seorang lelaki. Walaupun pendakian itu tidak melulu tentang penaklukan gunung itu sendiri, tetapi lebih kepada penaklukan diri pribadi. Sejauh mana kau mengenal diri pribadi, mental, kegigihan, stamina, kinerja otak ditengah dingin udara gunung dan sebagainya. Pendakian menggojlok semuanya.

Sebuah bangsa tidak akan kehabisan calon-calon pemimpin selama masih banyak generasi muda yang gemar jelajah hutan, mendaki gunung, dan mencintai alam raya beserta isinya. Proses pengenalan karakter manusia sangat mudah kita lihat didalam setiap pendakian. Keegoisan seseorang atau pun tingginya solideritas yang melekat akan sangat kentara terlhat. Keprihatinan menyelimuti bangsa ini ketika generasi muda dewasa ini lebih menyukai berjam-jam bermain game online, pergi ke mall atau pun tempat-tempat yang menjanjikan terkurasny isi dompet untuk se-onggok kepuasan sementara yang hampa. Menjadi malas untuk bersusah payah, anti sosial, tawuran, vandalisme, miskin mental dan tentunya tidak menyehatkan. Semua tidak akan muncul kalau saja para pelaku muda dewasa ini gemar mendaki gunung dan bersahabat dengan alam raya.

Saya teringat dengan iklan sabun keluarga di televisi dengan trademark “jangan takut kotor” dan sebuah iklan susu yang sangat menginspirasi “life is an adventure”. Iklan yang pertama menggambarkan satu keluarga dimana ada ibu, bapak dan anaknya yang masih kecil. Anak tersebut bermain bersama teman-temannya di sebuah tanah lapang dan mengakibatkan tubuhnya kotor akan tanah. Sang ibu terlihat tidak terlalu khawatir karena hal itu, dan dengan sigap memandikan anaknya dengan sabun yang diiklankan. Dimaksudkan agar seluruh orang tua tidak perlu khawatir akan kotor, kuman yang diakibatkan pemainan sang anak karena sudah ada penemuan abad besar kala itu. Sebuah sabun!. Dari sisi komersil, sedangkan dari sisi filosofis mungkin dengan membiarkan anak bermain dimaksudkan untuk pendewasaan diri, agar tidak takut menekspresikan diri sejak dini. Iklan kedua yang lebih menarik, beberapa orang anak kecil yang sedang bermain di sungai, hutan, batang pohon, danau dan bernarasikan dengan kata-kata yang sangat berbau petualangan. Untuk yang satu ini sudah bisa dipastikan kemana arah tujuan pembuat iklan tersebut. Sangat meng-inspirasi. Kedua contoh tersebut mungkin bisa saya anggap bahwa masih ada pihak-pihak yang masih peduli dengan generasi muda dari racun-racun peradaban yang dapat mengkontaminasi buruk.

Pendakian mengajarkan banyak hal bagi pelakunya. Kesetiakawanan, keberanian, kemandirian, dan sebagainya. Bukanlah pendaki kalau tidak setia kawan, mereka tidak egois, bukan perusak, pendaki bukanlah seorang pengecut dan bukan pendaki kalau dia tidak mandiri. Mereka mencintai alam raya beserta isinya. Terkadang terlihat lusuh, debu gunung disekujur badan, beberapa hari tidak mandi namun masih terlihat gagah, tanpa peduli seburuk apa penampilan mereka. Selama bersama kawan, alam bebas dan tas carriernya, sudah bisa rasakan kehidupan yang hakiki versi mereka. Bandingkan dengan kegemaran kalian saat ini. Apakah itu mengajarkan hal positif atau sebaliknya? Segera tinggalkan sebelum terlambat. Mulailah dari sekarang.


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

Jejak
Jejak
Jejak Newbie
pd. 27 Jan. 2014, 3.21

Kenapa lo naik gunung?gk tau Apa yg Hrus kujawab,cuma yg ada dlm hati Gw suka dengan alam

Suka 0
JoAchmad
JoAchmad
JoAchmad Newbie
pd. 20 Juni 2013, 7.56

Adventure Never Die

SAMA RASA SAMA RATA pendakian gunung memiliki ini
Anugerah dari yang membuat hidup

Suka 0
khery
khery
khery Newbie
pd. 14 April 2013, 8.00

Setuju banget deh... memang harus mencintai alam ini.
#meskipun blm pernah merasakan naik gunung

Suka 0
anggoro
anggoro
anggoro Jr.
pd. 15 Jan. 2013, 14.21

dulu saya menyesal kenapa mau maunya diajak naik gunung ...

namun sekarang ini saya malah sangat menyesal karena belum ada kesempatan untuk kembali menjumpai gunung :kecewa:

mungkinkah saya kecanduan :punyeng:

hanya saya yang tau hahaha :ngakak:

Suka 0
almatubari
almatubari
almatubari Jr.
pd. 15 Jan. 2013, 9.09

mantap komen2nya kawan. jikalau ada diberi kesempatan,bolehlah kita menikmati keindahan alam raya dari puncak tertinggi bersama.

salam lestari

Suka 0
davrefer
davrefer
davrefer Sr.
pd. 14 Jan. 2013, 22.52

"akU adalah aku,aku manusia hidup tanpa arah dan tujuan,aku adalah aku,setiap langkah kakiku adalah kehidupanku,aku adalah aku,gunung adalah sahabatku,pantai adalah penghiburku,alam adlah jiwaku,aku tetaplah aku,aku akan pergi dan akan kembali..(^_^)"

Alam... Karunia terindah Sang Pencipta yang dianugrahakan pada MAnusia... Alam Mengubah Kehidupanku.... Alam MEnguatkan Jiwaku... dengan dekat ma Mereka aku merasa dekat ma SAng Penciptaku....

Dengan Mendaki Gunung aku menyadari betapa lemahnya diriku, betapa kecilnya aku dihadapan Sang Pencipta...Menghilangkan semua KEsombongan yang ada dalam diriku... Merasakan Betapa besar Kasih sayang sang PEncipta pada diriku... Mendaki gunung menelanjangi kehidupanku.... aku tau siapa sesungguhnya diri ku.... aku belajar untuk bekerjasama.... belajar untuk hidup mandiri,,, dan belajar Peka terhadap lingkungan sekitarku..... " Berdiri Di PUncak Dunia....Betapa Kecilnya aku dihadapan Sang Pencipta "

Suka 0
hilal8494
hilal8494
hilal8494 Sr.
pd. 14 Jan. 2013, 17.18

bagi saya pendakian itu adalah sebuah anugrah, karna saya yang terbilang msh muda rentan sekali dengan narkoba. narkoba bisa menyerang kpd siapapun tidak mengenal kata usia tp lebih banyak kpd para pemuda tsb. jujur dahulu saya pernah berkecimpung dgn barang tersebut krn salah masuk pergaulan semasa sekolah. setelah pikiran yg tak berujung dgn mencari artikel2 hobi akhirnya saya mendapatkan sesuatu keindahan yg terbentang luas di alam ini yaitu pegunungan. dari sanalah akhirnya saya memutuskan untuk melakuan perjalanan pendakian ke gunung gede pangrango yang akhirnya membuat saya tahu apa arti kehidupan yg sebenarnya dari diri seorang anak muda. kepribadian, religi, pikiran, kekuatan, mental dan khusunya pendewasaan DIRI saya curahkan semua kepada alam ini. karna kalau kita mencintai alam, alam akan mencintai kita.

dari pendakian tersebut saya jadi suka mendaki apalagi dengan keindahan yg terbentang luas di dalamnya. dan pada akhinya saya lupa dan terhindar dr yg namanya narkoba dan akan terus untuk mendaki puncak puncak tertinggi gunung yang ada indonesia.

terima kasih TUHAN, terima kasih Alam.. salam ransel

Suka 0
tinong mtrihandayani
tinong mtrihandayani
tinong mtrihandayani Sr.
pd. 14 Jan. 2013, 16.25

hmmm...ini sama halnya yg gw alamin...banyak disekeliling gw, bilang..."hadoohh, hobi ko yaa nyusahin diri sendiri.."...atw..."beneran lo mw naik gunung...mendingan ke pantai ajaa...repot2 amat naik gunung.."..atw.."yakin mw naik gunung,,klo bgini bgitu..gimanaaa...mending refreshing ke tempat lain aja laah.."..bla bla bla...dan komentar2 lainnya...

Gw pribadi...,hobi ini bukan lah sekedar hobi, apalagi trip biasa...tp bwt gw ini merupakan suatu proses perjalanan hidup n 'religi'.. ketika mengikuti tracking atw pendakian gunung, buat gw itu bukan untuk keren2an.."ini looh gw dah berhasil menduduki mahameru-rinjani-kerinci-etc.." sama sekali ga.

hakikat penanjakan itu, disitu gw bisa merasakan bgt kuasa NYA..saat lo mulai melangkah dari start penanjakan, disitu lo bener2 memahami arti tawakal n kepasrahan pd Yg Maha Kuasa...arti mensyukuri hidup...dimana disitulah lo mungkin 'berfikir' tentang kematian..apakah DIA masih akan memberikan kuasaNYA agar lo tetap bernafas sampai garis finish n kembali dari penanjakan ini? atw tiba2 dipertengahan penanjakan malaikat maut datang menjemput? itu yg gw rasakan...so selama proses penanjakan, hati n mulut ini ga henti2 menyebut asma NYA...bener2 pasrah sepasrah2 nya.. Mendaki jg mengajarkan arti ikhtiar...arti kebersamaan-kesetiakawanan...arti sang Khaliq menciptakan alam raya ini...etc..yg semua bisa menjadi hikmah buat lo.

memang mungkin, suatu waktu kita perlu 'direpotkan' dengan perjalanan yg seperti ini...untuk apa..? biar kita lebih aware..sama siapa? sama pencipta kita-diri kita-lingkungan kita-alam kita...klo ad yg bilang, "hmm, klo lo mw merasakan hikmah kematian n dekat dengan sang pencipta, lo kan bisa ke RS jenguk orang yg lgi sekarat atw lo ngelawat orng yg meninggal...atw banyakin solat malem...kenapa jg hrs ke gunung"..emang bener, tp dengan dengan mendaki itu, lo bener2 akan merasakan sendiri 'feel' antara hidup dan mati...yg membuat lo jauh lebih mensyukuri hidup.

Suka 0
anggoro
anggoro
anggoro Jr.
pd. 12 Jan. 2013, 16.47

rate 5 dah :jempol:

"dengan mendaki kita memang dapat mencintai alam, dan dengan mendaki pula kita akan tau makna kehidupan" :nyimak:

Suka 0
Mikes
Mikes
Mikes Newbie
pd. 12 Jan. 2013, 12.06

"Terkadang terlihat lusuh, debu gunung disekujur badan, beberapa hari tidak mandi namun masih terlihat gagah, tanpa peduli seburuk apa penampilan mereka. Selama bersama kawan, alam bebas dan tas carriernya, sudah bisa rasakan kehidupan yang hakiki versi mereka."

suka dengan kalimat ini..
kadang orang juga melihat bahwa hiking itu hanya cocok untuk orang tertentu saja.
masih banyak yang heran jika ada seorang gadis yg biasanya terlihat feminim, anggun, dan kalem, ternyata suka naik gunung #lapkeringat..

kalo saya pribadi semua perjalanan itu, selain bisa lebih mengenal diri sendiri, ketemu teman-teman baru, juga untuk meningkatkan rasa sabar dan rasa syukur :)

Salam :)

Suka 0

© backpackerindonesia.com