Adventure Riding
om2 tante2 yang suka adventure riding, khususnya pecinta touring "blusukan" bisa share disini yah :D
Syukur2 bisa kasih foto2nya...hehe :D
oke deh, ane mulai duluan yak :bigsmile:
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/topcover2.jpg[/IMG]
FOREWORDS
Riding Report ini dibuat untuk mendokumentasikan touring mengisi liburan tanggal 15 – 18 November 2012, yang kebetulan bertepatan dengan event JAMNAS PRIDES ke- 4 di Pacet, Mojokerto pada 16 - 18 November 2012, Nusantaride National Dieng Rally 2012 pda 16 - 17 November 2012, dan Jambore Bajaj Indonesia di Tawangmangu, Karanganyar 16 - 17 November 2012. Wah banyak sekali yah event yang bertepatan tanggalnya. Ingin hati mengikuti Jamnas PRIDES ke-4, tetapi sang istri tidak bisa ditinggal dan tidak tahan kalau touring terlalu jauh. Demi menyenangkan hati sang istri dan mengobati rasa penasaran saya pada Gua Pindul di Wonosari, Kab. Gunungkdiul - D.I Yogyakarta serta menikmati kuliner yang ada di wilayah Yogyakarta sampai Solo, keputusan pun diambil untuk touring pada tanggal 15 – 17 November 2012. Tujuan kami antara lain : Kota Yogyakarta, Wonosari (Kab. Gunungkidul), dan Kota Solo.
Preparation
Touring kali ini sudah saya persiapkan dari H-10 keberangkatan, yaitu tanggal 5 November 2012. Saya dan istri mulai mengumpulkan informasi terkait dengan keberangkatan dan akomodasi kami selama di Yogyakarta dan Solo. Browsing mulai dari hotel dan tempat wisata kuliner yang belum pernah kami kunjungi di Yogyakarta dan Solo, informasi mengenai objek wisata Gua Pindul di Wonosari, sampai rute-rute alternatif dari Wonosari langsung menuju ke Solo via Kab. Sukoharjo .
Alhasil, semua hotel di wilayah pusat Kota Yogyakarta sudah penuh, padahal masih H-10, termasuk hotel langganan saya kalo sedang pergi ke Yogyakarta, sungguh kota yang diidam-idamkan oleh para penikmat wisata di tanah air. Setelah beberapa saat, akhirnya menemukan hotel murah meriah tidak terlalu mewah yang cukup untuk transit dan bermalam di Yogyakarta. Lain halnya dengan di Solo, kami juga mempunyai hotel langganan kami. Begitu saya telepon dan booking, tampat masih ada, dan harganya pun tidak mahal, dilihat dari fasilitas yang diberikan. Setelah semuanya siap, saya mulai menservis si crimsonwolf. Firing custom dicopot (ada project modifikasi baru lagi, hehe), ganti oli, servis ringan, kontrol kaki-kaki si crimsonwolf dan membersihkan mesin dari sisa oli yang menempel di mesin karena dulu sempat dipasang firing custom.
Perjalanan pun siap dimulai dengan rute : Kota Semarang – Kota Yogyakarta – Kab. Gunungkidul – Kab. Sukoharjo – Kota Solo (Surakarta) – Kota Semarang.
Rute-rute yang dilalui :
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/petasmg-jogja.jpg[/IMG]
Semarang - Yogyakarta (Tamansari)
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/tamansari-raminten.jpg[/IMG]
Tamansari - The House of Raminten
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/raminten-hotelsurya.jpg[/IMG]
The House of Raminten - Hotel di Jl. Veteran, Umbulharjo, Yogyakarta
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/hotelsurya-pindul.jpg[/IMG]
Hotel di Jl. Veteran, Umbulharjo, Yogyakarta - Desa Bejiharjo, Wonosari, Kab. Gunungkidul
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/wonosari-solo.jpg[/IMG]
Wonosari - Solo (via Semin, Tawangsari, Kab. Sukoharjo) jarak 57,5 km
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/solo-semarang.jpg[/IMG]
Kota Solo - Semarang Timur
CHAPTER II
Day One : From Ki Ageng Pandanaran to Sri Sultan Hamengkubuwono
Malam sebelum keberangkatan, kami mulai packing barang bawaan selama touring. Mulai dari pakaian ganti, rain gear, dan riding gear. Istri saya mulai packing semua pakaiannya termasuk pakaian saya selama touring, sedangkan saya mempersiapkan riding gear pribadi yang akan saya bawa, mulai dari helm dualsport, sarung tangan, tankbag, protektor kaki, sepatu boot, jaket touring hingga rain gear, mengingat sudah mulai masuk musim penghujan.
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/2012-11-14-201.jpg[/IMG]
Perlengkapan Lenong punya ane om
Pagi harinya, setelah menunaikan ibadah sholat subuh dan sarapan, kami mulai bersiap untuk start. Diputuskan untuk start pukul 05.30 WIB, mengingat kondisi jalan ke arah selatan, bila terlalu siang akan terjadi kemacetan karena long weekend.
Dengan mengucap basmalah dan niat untuk menyelesaikan perjalanan kami, kami start dari rumah di wilayah Semarang Timur menuju ke arah selatan Kota Semarang via jalan Majapahit , belok ke kiri : jalan Lamper Tengah dan ke arah Pasar Kambing. Terus naik sampai Tembalang dan akhirnya Batas Kota Semarang di Pudak Payung. Memasuki wilayah Ungaran, ibukota Kab. Semarang, lalin terpantau sepi dan lancar. Si crimsonwolf saya pacu sampai 80 kpj saja, karena ada beberapa titik terpantau agak ramai.
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/2012-11-15-205.jpg[/IMG]
Let's ride!!! Ikutan narsis boleh donk :aselole:
Setalah pasar Karang Jati, saya memutuskan untuk mengambil jalan tembus via Gembol dan tembus sebelum pasar Ambarawa, cukup menghemat beberapa kilometer. Awalnya saya akan mengambil jalan lingkar Ambarawa, karena menghindari pasar Ambarawa yang semakin ramai dan padat, selain itu pemandangan di jalan lingkar bagus. Niat pun diurungkan, mengingat waktu yang di capai akan semakin lama, sedangkan saya dan istri akan “menjelajah” kuliner siang hari di Kota Yogyakarta. Lanjut ke arah pasar Ambarawa, meskipun padat merayap dan penuh sesak. Setelah berjibaku dengan para pedagang yang berseliweran di area pasar Ambarawa, saya memutuskan untuk mempercepat laju motor, dan kebetulan jalan sepi sekali, hanya beberapa motor dan angkutan umum saja. Tikungan demi tikungan di wilayah Jambu sampai Pringsurat bisa teratasi dengan “mereng-mereng”. Istri saya pun tidak protes, sepertinya juga menikmati sensasi berkendara mereng-mereng. Hingga kebun teh dan cocoa Banaran lalin agak tersendat karena ada truck yang tidak kuat menanjak dan terjadi antrian panjang dibelakangnya. Rata-rata mobil plat H yang berniat menghabiskan akhir pekan panjangnya di daerah Selatan.
Memasuki Kab. Magelang, di terminal Secang masih saja sepi, hanya didominasi beberapa angkutan kota yang hilir mudik mengangkut warga sekitar. Sampai Kota Magelang pun masih sepi dan aman terkendali, hingga akhirnya ada request dari pillion (boncenger) saya untuk mampir ke SPBU untuk beristirahat sekalian buang air kecil. Sesampainya di SPBU dekat New Armada perbatasan Kota Magelang - Kab. Magelang, saya mampir sebentar untuk menuruti request sang istri yang ingin buang air kecil, sekalian beliin crimsonwolf sirup biru dulu. Setelah semua urusan selesai, kami gas lagi menuju Yogyakarta yang sudah di depan mata.
Tak lama tarik gas dan berjibaku dengan kendaran-kendaran yang akan menuju Yogyakarta, akhirnya tepat pada pukul 08.30 WIB kami sampai ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Cuaca berawan tidak hujan, alhamdulillah tidak ada halangan saat berkendara dari Semarang ke Yogyakarta.
Tujuan pertama kami di Yogyakarta adalah ke Tamansari yang merupakan salah satu petilasan raja-raja Mataram. Karena saya dan istri belum perah kesana sama sekali, padahal saya sudah sering sekali mengunjungi Yogyakarta. Setelah sampai di tempat, kami parkir motor dan menitipkan barang-barang kami pada penjaga parkir dan masuk ke area Tamansari. Melihat-lihat situs bersejarah petilasan kerajaan Mataram di zaman pertama kali masuknya ajaran Islam di tanah Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat dibawah pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono.
Di Tamansari ini kami ditemani oleh seorang pemandu wisata yang menjelaskan sejarah dibangunnya Tamansari sebagai tempat pesanggrahan bagi raja-raja Mataram dan keluarganya. Kami sempatkan untuk beberapa kali mengambil foto sekedar dijadikan “barang bukti” kalau kami pernah ke Tamansari.
Sempat menghubungi beberapa rekan Pulsar Community Korwil Yogyakarta, suhu uler keket tidak bisa menemui kami karena ada acara yang belum bisa ditinggalkan, tak apalah, kami hanya mengabari saja kepada sang penguasa wilayah, tidak untuk merepotkan.
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/2012-11-15-219.jpg[/IMG]
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/2012-11-15-216.jpg[/IMG]
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/2012-11-15-221.jpg[/IMG]
[I][SIZE="1"]bersama istri tercinta[/SIZE][/I]
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/2012-11-15-223.jpg[/IMG]
Hari semakin siang, kami pun memutuskan untuk mengakhiri pelajran sejarah kami bersama di Tamansari. Setelah memberikan tip sekedar uang lelah kepada sang guide, kami beranjak untuk memulai sesi pertama wisata kuliner di Yogyakarta.
The House of Raminten menjadi pilihan kami, rumah makan yang sedikit unik dengan nuansa Jawa banget dan menu masakan yang tidak jauh-jauh dari kata “Yogyakarta”. Menu yang ditawarkan antara lain gudeg Djogja, nasi kucing (nasi angkringan), selat khas Yogyakarta dan beberapa minuman khas Yogya dan varian jus buah. Yang membuat menarik dari resto ini adalah pelayannya yang mengenakan pakaian Jawa khas Yogyakarta. Selain itu ada beberapa pesan unik dan nyentrik yang ditempel di tembok resto.
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/2012-11-15-227.jpg[/IMG]
Gudeg Djogja ala The House of Raminten
Selesai dengan urusan perut, kami memutusan untuk check in di hotel yang sudah kami booking sebelumnya di daerah Umbulharjo. Hotel murah yang lumayan untuk tempat transit dan bermalam sementara. Sesampainya di hotel, kami bersih-bersih dan beristirahat, karena malamnya akan lanjut jalan-jalan menijmati kota Yogyakarta di malam hari.
Sekitar pukul 15.30 WIB, saya dibangunkan oleh istri untuk siap-siap jalan-jalan, dimulai dengan jogging sore, begitu istri saya menyebut nge-mall. Tujuan pertama di Galeria Yogyakarta yang terletak di ujung jalan Prof. Dr. Yohanes yang terkenal dengan sebutan jalan Sagan. Setelah selesai ngemall bersama istri, tujuan kedua adalah Bakmi dan Bajigur KADIN yang terletak di daerah Bintaran. Sempat janjian dengan salah seorang teman lama dari bangku SMP hingga SMA (satu kelas terus…), seorang penulis buku “Travelicious : Semarang dan Karimunjawa”.
Kami pun tiba di tempat yang kami tuju yaitu Bakmi dan Bajigur KADIN, termpat makan ini sudah sangat terkanal. Sehingga semakin lama tempat ini semakin ramai dikunjungi. Makan mie Jawa ditemani minuman hangat bajigur serta lantunan musik keroncong, sungguh paduan yang nikmat sekali.
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/2012-11-15-241.jpg[/IMG]
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/2012-11-15-237.jpg[/IMG]
Mie Jawa ala Mbah Hj. Karto (MIE KADIN)
Mesennya 1 jam lebih, kandas dalam 15 menit :bokek:
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/2012-11-15-236.jpg[/IMG]
Suasana di Bakmi KADIN : ajib ramenya :punyeng:
[IMG]http://i1209.photobucket.com/albums/cc392/alif4685/2012-11-15-240.jpg[/IMG]
nih, homeband-nya mie KADIN :jempol:
Setelah semuanya selesai, kami pulang ke hotel untuk beristirahat dan melanjutkan perjalan ke Wonosari keesokan paginya.
bersambung...
[B]CHAPTER III
Day Two : The Amazing Gunungkidul and Solo The Spirit of Java
Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar