Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

Phillipines, Cambodia, dan pelajaran buat Indonesia

nontjes
nontjes, pada 30 Jan. 2013, 12.38
di Blog

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa ini bukan cerita tentang catatan perjalanan ke Filipina atau Cambodia. Walaupun memang pada bulan Oktober kemaren sy sempat berkunjung ke Cebu di Filipin dan Januari kemaren mengunjungi Kamboja.

Ini lebih dari apa yang sy dapat dari hasil perjalanan kemarin. Yang menurut sy jauh lebih 'dalam' dan menyentuh daripada sekedar kunjungan ke tempat wisata.

Sedikit saja sebagai informasi awal, Filipina juga merupakan negara kepulauan seperti Indonesia. Tapi tentu saja dengan skala yang lebih kecil.
Dengan banyak kepulauan yang tersebar, kekayaan alam Filipina sebenarnya mirip dengan Indonesia.
Tetapi dalam beberapa hal, sy bisa melihat (dan memperhatikan) bahwa mereka mengembangkan kekayaan alamnya jauh lebih profesional (dan bertanggung jawab) dibandingkan sebagian besar praktik eksplorasi wisata alam di Indonesia.

Salahsatu contohnya adalah tempat tujuan wisata saya selama kurang lebih seminggu di Cebu, Filipin. Di Pulau Malapascua, tempat sy menghabiskan waktu berenang dan snorkeling- sebenarnya tidak jauh lebih indah dibanding pantai yang ada di Indonesia.
Dengan pasir yang putih, air laut kebiruan, dan cuaca yang hangat hampir sepanjang tahun- kondisi yang ideal untuk menarik minat wisatawan dari negara 'dingin' untuk berkunjung ke pantai tropis.

Bisa dibilang potensi dan kekayaan alam daerah pantai di Indonesia juga gak kalah menarik. Sebut saja Karimun Jawa, pulau Sempu, Senggigi, dan pantai-pantai di pulau Bali yg terkenal- mungkin sama bagusnya dengan pantai di Malapascua ini.

Yang terlihat berbeda adalah, cara masyarakat lokal mengelola dan menjaga potensi wisata mereka.
Entah bagaimana, tapi terlihat jelas aturan bahwa potensi wisata alam mereka memakai prinsip berkelanjutan.

Contohnya, setiap penginapan yang dibangun dekat dengan pantai, harus memenuhi syarat AMDAL - sehingga hasil buangan/sampah yang diproduksi oleh penginapan/ hostel/hotel tersebut tidak akan mengganggu keseimbangan ekosistem laut sekitarnya.
(Yang artinya gak boleh buang sampah sembarangan!)
Pantainya emang bersih banget. Air lautnya juga bersih -tanpa busa bekas deterjen :)

Contoh lainnya, selain menerapkan aturan tsb, ada juga aturan bahwa tempat penginapan/ restoran boleh dibangun dengan batas minimal sekian meter dari pantai.
Dan gak ada orang yang jualan tuh (buka lapak di pantai)- tepatnya DILARANG !

Akomodasi yang didirikan di pinggir pantai pun punya aturan ketat dan prinsip berkelanjutan. Di bagian depannya, akomodasi tsb mengumumkan bahwa mereka sudah disertifikasi sebagai hunian yang ramah lingkungan.
Keren banget gak sih!

Selain itu, sy juga gak liat tuh masyarakat lokal jual kerajinan dari bahan kerang (kalung, cincin, dst) padahal kan bisa banget - kaya di Pangandaran misalnya.

Ternyata, hal tsb menentang prinsip eksploitasi alam dengan cara berkelanjutan.
Jadi emang dulunya pernah dilakukan sosialisasi kalau hal itu gak boleh.
Sebagai gantinya, mereka boleh cari duit dengan cara laen, buka lapak untuk jualan makanan (tapi juga gak boleh di kawasan bibir pantai).

Padahal nih, pulau itu miskin banget. Banyak anak-anak kecil juga yang telanjang gak pake baju. Tapi somehow, orang-orangnya gak 'menjual' alam mereka demi duit semata. Turis asing sih banyak, hanya gak 'diperas' juga sebagai sumber penghasilan.

Owya, baca-baca dari majalah gratis di salahsatu maskapai budget flight- ternyata ada seorang pelopor gerakan save Phillipines seas ini.
Cewe. Masi muda pula. Ah keren banget.
Nih liat aja sendiri website-nya

http://annaoposa.ph/

Cewe ini dapet penghargaan juga (di kalangan internasional) karena inisiasinya untuk menjaga kelestarian laut di daerah Cebu.

Ternyata, pada saat yang bersamaan (kalo diliat dari blog-nya) dia juga bulan Januari ini ngetrip ke Angkor Wat, Cambodia.

Ah sama dong kaya gw!

Sekarang, oleh-oleh dari Cambodia atau Kamboja.

Kali ini cuman ke dua tempat sih, Phnom Penh dan Siem Reap.

Dua-duanya berkesan banget! (as always :) walaupun jalan sorangan, tapi ketemu banyak temen baru on the way.

Yang bikin sy terkesan, adalah waktu ngetrip ke Angkor Archeological Park.
Walaupun udah beli three day pass, ternyata gak kerasa banget waktu berjalan karena banyak yang bisa dilihat. Dan semuanya amazing!

Tapi yang sangat berkesan (dan bikin sy sirik sebagai WNI) adalah di daerah Angkor itu mereka bisa menjaga kebersihan. Juga dilengkapi fasilitas toilet yang bersih (dan tersebar di banyak tempat).
Pokonya jadi turis di tempat ini nyaman banget...

Coba sy tanya sekarang, kalau kita maen ke Borobudur; Apakah mudah cari toilet? Apakah toiletnya bersih? Atau malah identik dengan bau pesing dan kotor?

Padahal kan turis asing banyak banget yang kesana.
Lalu gimana kira-kira kesan mereka tentang (seluruh) Indonesia?

Nah itulah kurang lebih dua hal yang berkesan tentang negara tetangga kita.

By the way, Kamboja itu gak jauh lebih maju dari Indonesia.

Bahkan secara infrastruktur mereka jauh lebih terbelakang dari negara kita.
Tapi toh dengan keadaan yang terbatas juga mereka punya komitmen kuat untuk menjaga tempat wisata-nya.

Kita juga harusnya bisa dong.
Mulai dari siapa? Dari pemerintah?
Ya engga, mulai dari kita dulu aja, para traveler.

Kalau mengekplorasi alam, mulailah dengan cara yang bertanggung jawab.

Contoh:
- Gak buang sampah (apalagi sampah plastik) ke alam.
Buang sampah ya di tempat sampah atuh!
- Jangan corat coret batu/ alam
- Jangan mengambil apa yang menjadi milik alam (metik bunga/ pohon)
- Menjaga kebersihan air sekitar, contohnya kalau mandi di alam pakailah sabun/ sampo yang organik/ biodegradable.
Supaya mudah terurai oleh alam.
Kenapa? Karena sabun biasa mengandung deterjen yang berbahaya bagi lingkungan, nanti makhluk lain yang perlu air itu bisa terganggu juga dong keseimbangannya.

Banyak hal-hal kecil dan sederhana yang bisa kita lakukan sebagai traveler yang concious sama lingkungan.

Itulah bedanya turis sama traveler, menurut sy.

Turis cuman mengambil dan menikmati.
Traveler belajar dan berkontribusi.

Which one are you ?

:)

n

http://traveler-tale.blogspot.com/


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

© backpackerindonesia.com