User Menu
Main Menu

[Solo Bikepacker] Bekasi to Lombok - Agustus 2012 [PART-1]

immanuelfistek
immanuelfistek Nb., pada 17 Maret 2013, 4.43
di Blog

Mengisi libur lebaran Agustus yang lalu saya berniat main ke Jogja dari Bekasi naik motor, istilah kerennya "Bikepacker-an". Mulai bulan Juni, saya kepikiran merombak motor Jupiter MX saya biar tanki-nya lebih besar, jadi gak capek buat ngisi bensin dijalan. Maklum, bulan itu pas Lebaran jadi macet banget pasti.

Mulailah saya browsing cara-cara modif tanki di blog, forum, kaskus sampai youtube. Hasilnya NIHIL. Ada sih cara lain dengan pakai tanki tambahan, tapi harganya mahal luar biasa (sekitar 300K/tanki (1,5L)). --a

Hampir putus asa, akhirnya saya cari bengkel modifikasi motor aja disekitaran Bekasi Selatan (biar deket rumah). Ada beberapa sih tapi pada belum pernah nyoba buat tanki tambahan. Hari Sabtu saya servis rutin seperti biasa di bengkel Yamaha, sekalian tanya bengkel modif sekitaran situ. Katanya ada bengkel modifikasi baru, sekitar 1km dari bengkel Yamaha itu. Selasai servis, saya langsung cabut ke bengkel yang dimaksud. Nama bengkelnya "Bengkel Bintang", kelihatannya memang masih baru. Setelah tanya-tanya ke montirnya, katanya baru dibuka 1 minggu yang lalu. Wahh, masih fresh banget nih, kenapa gak datang pas launching ya, kali aja bisa dapat apa gitu..hahaha.

Cukup lengkap memang servisnya, dan hampir segala merk motor diterima untuk dimodif, diservis atau sekedar pasang asseroris. Nama pemiliknya "Aa Bintang". Bintang hanyalah nama anaknya (nah loh, kok malah bahas keluarganya sih) -__-
Setelah konsultasi dengan Aa Bintang selama 30 menit tentang custom tanki saya, hasilnya adalah..
"Wahh saya belum pernah buat sebenarnya, tapi kalau dikerjain ya boleh-boleh aja.."
Jreng jrenggg..
Dalam hati, "Bahh, sarupa do hape.."
Gak nyampe 5 menit saya memutuskan (gambling sih sebenarnya)..
"Oke A' garap aja, dan tolong kapasitasnya dimaksimalkan. Ya, minimal totalnya 10L lah. Kudu nyaman juga kalau dibawa, gimana.?"
Setelah saling bertukar ide akhirnya deal. Kisaran biaya-nya sekitar 650K.

Hampir sebulan baru kelar. Secara penampilan hasilnya bagus, dan senang juga karena kapasitas tankinya sampai 11L, total 14,8L termasuk tanki standar, atau hampir setara tanki Kawasaki Ninja hahahahaha. Wahh, udah gak sabar nih buat test drive. Seminggu saya pakai ke kantor dan apa.?? T.T
Saringannya bocor. Untungnya saya ketahui saat mau berangkat ke kantor, kok ada bau bensin di garasi. Alamak rugi juga sekitar 4L bensin. Langsung telpon bengkel buat dijemput dan diperbaiki. Terpaksa saya naik angkot+busway kalau berangkat kantor, hihks ongkosnya jauh lebih mahal kalau naik angkot :(

Selama menunggu kuda besi saya "dioperasi" cangkok, saya sudah browing jalur yang akan saya lewati nantinya. Ada dua pilihan, via utara (Pantura) atau via selatan (Bandung). Sebenarnya saya belum pernah naik motor dari Jakarta ke bagian barat/timur Pulau Jawa, jadi tergolong nekat juga sih. Setelah tanya-tanya jalur yang enak kalau naik motor, saya pun memutuskan untuk mengambil jalur utara yang ramai. Karena saya berangkat sendiri maka saya pikir cocoklah kalau ambil jalan yang ramai. Jalan-jalan yang akan saya lewati saya tulis diselembar kertas rangkap 2 buat cadangan dan mempelajari petanya, lengkap dengan biaya-biaya yang akan saya keluarkan, hahahaha, udah kayak ada misi yang luar biasa penting aja.

Setelah 2 minggu, dilakukan beberapa modifikasi lainnya seperti tambah fairing kecil, tutup tanki pakai tutup tanki ninja, dan ganti selang bensin pakai selang bensin mobil, wakakakaka. Alhasil cost pun bertambah sekitar 240K, total 890K, ahh yasudahlah semoga tidak ada masalah lagi kedepannya.


---skip---


Awalnya saya merencanakan untuk berangkat tanggal 10 Agustus, Jumat malam atau paling tidak Sabtu pagi besoknya dan berniat cuti dari tanggal 13-16 Agustus. (Edaaannn, masih new employee udah ngambil cuti 4 hari, wakakakak). Untunglah datang email dari kantor dan menginformasikan cuti bersama tanggal 22-24, sehingga saya tidak jadi masalah karena curi start. Saya mengundurkan keberangkatan saya jadi tanggal 17 Agustus dan kembali ke Bekasi tanggal 26 Agustus.

Sekitar dua minggu sebelum keberangkatan, saya berpikir kalau dari 17-26 Agustus terlalu lama untuk dihabiskan cuma di Jogja doank. Maka saya berniat nyebrang ke Bali. Sekali lagi, saya juga belum pernah naik motor Jogja-Jawa Timur, paling jauh ya sampai Solo, itu juga kadang nyasar, hehe. Akhirnya saya cari dan pelajari lagi rute dan peta Jogja-Bali dan saya tuliskan di selembar kertas rangkap 2, juga biaya-biaya lainnya termasuk penginapan.

Dua hari kemudian saya terpikir lagi, ahh ke Bali kan sudah pernah, kenapa gak sekalian ke Lombok, NTB aja. Emang dasar gila ya, saya mulai survey destinasi, tiket ferry, akomodasi dll. Setelah saya hitung-hitung, ternyata biaya yang akan saya keluarkan tidak sedikit, sekitar 2,8 juta + 10% biaya tak terduga, total 3 jutaan. Langsung cek rekening cimb dan mandiri, phuff, sepertinya saya cukup sampai Lombok saja, hahaha..


FYI:
1. Jalur Bekasi-Yogyakarta via Pantura=
- Bekasi
- Cikampek
- Karawang
- Subang
- Cirebon
- Tegal
- Temanggung
- Magelang
- Yogyakarta
2. Jarak Bekasi-Yogyakarta= ± 560km
3. Bensin= 560km : 33km/L = ± 17L = IDR 76,5K
Note: 33km/L khusus untuk Jupiter MX dalam keadaan jalan cukup macet (jalanan saat mudik).


---skip---


Seminggu sebelum berangkat saya berniat servis motor "baru" saya dulu ke bengkel Yamaha. Sampainya di bengkel ternyata mereka tidak bisa menyervis motor yamaha jupiter mx model terbaru saya. Saya cukup maklum, karena tanki yang baru ada diatas mesin dan hanya ada 1 keran penutup. Saya menyervis di bengkel Bintang untuk saat itu. Saya berniat menambah keran di tanki depan agar bisa ditutup saluran ke karburator ketika tanki depan diangkat saat servis di yamaha kedepannya.

Tak lupa juga saya membeli box belakang untuk meletakkan sebagian barang saya. Juga menambah sedikit assesoris lampu dibagian samping dan mengganti head lamp yang sedikit lebih terang, jadi tidak silau untuk pengendara dari depan.


---skip---


#Kamis, 16 Agustus 2012.
Setelah semua persiapan rampung, saya ijin kerja setengah hari ke atasan dengan alasan liburan. Tapi yang ada saya malah diledek, karena mereka tau saya tidak merayakan lebaran, hahaha, ada ada saja. Oke, pukul 12 saya makan siang dulu dan pukul 1 siang pamit pulang ke atasan dan rekan-rekan kerja lain. Saya siap-siap packing dan minum 3 kaleng susu B*ar Brand. Tak lupa saya minta dibuatin bekal ke Inanguda (Istri dari saudara ayah) untuk saya bawa besok paginya. Lalu saya istirahat biar ada cukup tenaga untuk perjalanan jauh besok.

#Jumat, 17 Agustus 2012.
Bangun agak siangan sih dari jadwal yang direncanain. Saya bangun jam 5.30 dan langsung minum banyak air, lalu makan dan mandi. Cek kembali SIM, KTP, STNK dan surat-surat penting lainnya, bawa kunci motor, tanki dan kunci box cadangan buat jaga-jaga, masukin bekal-bekal dan air minum. Panasin motor dan yang terpenting tak lupa untuk berdoa. Saya berangkat pukul 07.15 WIB

Berangkat langsung tancap gas, karena jalanan belum terlalu ramai hingga sampai cikampek-Subang. Memasuki Cikampek jalanan mulai macet dan semakin macet. Mungkin bagi saya yang pertama kali melakukan perjalanan saat musim mudik, hal ini menjadi stres tersendiri. Melihat kemacetan serupa di televisi, saya bisa saja beranggapan gak menjadi suatu masalah besar bagi pengendara motor karena bisa menyalip diantara mobil-mobil dijalanan. Tapi secara langsung saya cukup stres dijalan semacet itu. Saya gak bisa bayangkan tingkat stres para pengemudi mobil. Bahkan di daerah Subang saya hanya bisa mencapai jarak 10km dalam waktu 1 jam lebih, entahlah bagaimana nasib para penumpang mobil/ bus yang bahkan terlihat tak bergerak. Beberapa supir truk juga tampak turun dan makan dipembatas jalan.

Setelah melewati kemacetan parah, saya istirahat di rest area setelah Subang. Saya makan siang dengan bekal seadanya (nasi teri ayam). Sekitar 45 menit kemudian saya melanjutkan perjalanan. Perhentian selanjutnya hanyalah sekedar beli air minum dan snack di Indomaret atau Alfamart.

Memasuki Temanggung, sudah gelap hari, sekitar pukul 20.00. Jalanan gelap, tanjak-turun, berkelok dan kondisi tubuh yang sudah mulai capek membuat perjalanan terasa cukup berat. Hingga memasuki Magelang harus istirahat dan makan malam sisa bekal di pom bensin. Karena sudah sampai Magelang, saya berniat harus sampai Yogyakarta tanpa istirahat. Selang dua jam saya sudah berada di Terminal Jombor dan seperti mendapat kekuatan baru untuk menyelesaikan hari pertama. Akhirnya saya sampai di kosn saya yang dulu masih saya perpanjang sampai akhir Agustus pada pukul 23.45. Ahh, tidak ada yang berubah dari kosn saya sejak terakhir saya tinggalkan, kecuali suasana sepi karena anak kosn sudah pada mudik (wkwkwkw, padahal baru 3 bulan gak ke Yogya).

Parkir motor, ganti baju, dan..
Gubrakkk..
ZZzzzz..


---skip---


#Sabtu, 18 Agustus 2012.
Bangun pukul 06.00, minum dan beres-beres lagi.
06.30: mandi
07.00: cari makan dan sepertinya burjo sudah gada yang buka lagi karena pada mudik. Nyari nasi padang juga tidak nemu. Muter-muter sampai Monjali baru nemu warteg, jadilah sarapan di warteg. Sayangnya, nasi dan lauk yang dingin membuat selera makan langsung hilang, dan makanan gak habis --a. Sewaktu perjalanan pulang ke kosn, ehh ternyata rumah makan Takana Sajo sudah buka akhirnya makan lagi deh, hehe..
Selesai makan, pulang, cuci tupperware buat bekal perjalanan hari ini. Oh iya, sebelumnya ada janji ketemu teman (Padmoko TF08 UGM) untuk pinjam kamera underwaternya. Jadi setelah packing, beli bekal di Takana Sajo barulah ketemuan dengan Padmoko di Kampus tercinta dan langsung berangkat menuju Pelabuhan Ketapang, Jawa Timur.

Cerita kurang enaknya itu saat 2 jam perjalanan pertama sampai Solo, terpal untuk saya pakai tidur di pom bensin terbang terbawa angin. Saya menghentikan motor untuk mengambil terpal tersebut. Ehh, baru menoleh ke belakang, terpal saya sudah di tangan seorang bapak tukang ojek. Dan anda tau.? Ya, tepat sekali. Hari itu adalah pembuktian bahwa tidak ada yang gratis di dunia ini. Saya hampir saja merelakan terpal tersebut, tapi ke depannya saya juga membutuhkannya saat istirahat. Saya memberikan 5K dan ditolak. WTF.???
"Yahh, bapak, masa cuma segitu sih, ni kan nanti buat dibagi-bagi sama tukang ojek yang lain.." ujar si bapak.
"Iya, tapi itu kan terpal saya pak, seharusnya saya tidak perlu membayar untuk barang milik saya" bantahku.
"Bapak mau tidak.?" balasnya.
"Yaudah, kembalikan terpalnya ke tempat semula biar saya sendiri yang ngambil" jawabku
"Yaudah tanya saja ke tukang ojek disana.."katanya.
"Ni 10K, sini terpalnya" potongku.
Daripada perjalanan saya terganggu, secara tidak ikhlas saya memberikan 10K.


---skip---


Perjalanan berjalan baik, hingga sampai Mojokerto ban saya goyang sepertinya bocor. Saya hentikan dan saya cek. Ternyata bukan bocor, lalu apa.? saya yang kurang terlalu mengerti mesin motor melanjutkan perjalanan dengan sedikit lebih lambat sambil mencari bengkel terdekat. Ketemu. Dan setelah dicek katanya laker roda belakang saya "termakan".
"Tolong diganti ya pak dan dikencangin rantainya" jawabku sedapatnya.
30 menit kemudian saya melanjutkan perjalanan. Namun sejam kemudian, masih terasa sedikit goyang pada ban belakang walau sedikit.


---skip---


Jalur sepanjang Paiton cukup memukau. PLTU Paiton atau Jawa Power luar biasa megah dan luasnya. Lampu-lampu dipabrik saat malam hari membuat suasana malam begitu hidup. Saya tak sempat berhenti memang, sekilas tapi awesome. Setelah Paiton saya memasuki Situbondo. Satu-satunya jalan yang membuat saya cukup merinding adalah Situbondo. Benar-benar sepi dan gelap sekali. Jalanan juga tanjak-turun berkelok, kanan kiri hutan dan tak ada lampu penerangan hingga keluar hutan sejauh 20km. Saya merasakan jantung saya sedikit berdebar. Terang saja, saya jalan sendiri.


---skip---


Pukul 22.00 sampai di Ketapang dan ketemu keluarga yang hendak liburan ke Bali, yaudah langsung kenalan dan jalan bareng lalu pesan tiket Ferry. Sekitar 30 menit penyebrangan sampailah di Gilimanuk, Bali dan seperti biasa, ada pengecekan identitas. Akhirnya saya memutuskan untuk istirahat di pom bensin terdekat bareng mereka yang dari Bandung.


FYI:
1. Jalur Yogyakarta-Ketapang=
- Yogyakarta
- Klaten
- Solo
- Sragen
- Ngawi
- Caruban
- Nganjuk
- Jombang
- Mojokerto
- Pasuruan
- Probolinggo
- Paiton
- Situbondo
- Asem Bagus
- Sumber Anyar
- Ketapang.

2. Jarak Yogyakarta-Ketapang= ± 560km
3. Bensin= 560km : 33km/L = ± 17L = IDR 76,5K


---skip---


#Minggu, 19 Agustus 2012.
Pukul 06.00 bangun pagi, beres-beres, mandi dan sarapan. Lalu melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Padangbay untuk menyebrang ke Pelabuhan Lembar, Lombok.


---skip---


Singkat cerita saya sampai di Padangbay pukul 14.00 WITA dan perjalanan Padangbay-Lembar memakan waktu 5 jam. Sesampainya di Lembar saya langsung menuju kota Mataram untuk beristirahat. Saya telah survey beberapa akomodasi khusus backpacker sekitar kota Mataram dan saya mendapatkan penginapan di Wisma Nusantara II seharga 60K/night :)


FYI:
1. Jalur Gilimanuk-Padangbay=
- Gilimanuk
- Melaya
- Negara
- Mendaya
- Pulukan
- Sura Berata
- Soka
- Arto Sari
- Miling
- Tabanan
- Denpasar
- Gianyar
- Kusamba
- Padangbay.

2. Jarak Gilimanuk-Padangbay= ± 120km
3. Bensin= 120km : 33km/L = ± 3,6L = IDR 16K


Dokumentasi:
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.4143786271240.2150220.1181224291&type;=1&ref;=notif&notif;_t=photo_album_comment

#to be continued


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

Loading...

© backpackerindonesia.com