© backpackerindonesia.com
Karena ini pendakian yang saya lakukan tiap Bulan Mei Agustus dan November maka saya ambil salah satu saja...
Pendakian Raung via xBaru kali ini sungguh sangat special karena ada dua tujuan yang kita lakukan yang pertama adalah protes yang kita lakukan pada penambangan emas yang lokasinya di Pulau Merah Banyuwangi yang akan mengakibatkan kerusakan alam serta akan mematikan sektor pariwisata Pulau Merah, serta penanaman pohon durian di Camp 7 yang di lakukan oleh salah satu peserta mas Aga Yulianto dengan slogannya "Waktu terbaik menanam sebuah pohon adalah 10 tahun yang lalu, kalau belum pernah, masih ada waktu terbaik kedua : mulailah menanam hari ini"
Waktu pendakian kali bertepatan dengan libur panjang 2hari berturut (5 dan 6 Mei) dan di sambung dengan sabtu dan minggu, sehingga ijin cuti yang di perlukan tidak terlalu banyak, karena bertepatan dengan libur panjang yang mengakibatkan Tiket Transportasi khususnya Tiket Kereta Api yang menuju ke arah Jatim full book sehingga ada yang berangkat lebih awal sehingga harus menginap lebih dari satu malam di Basecamp Raong Caldera, yang pertama nongol di base camp pada hari rabo adalah Mas Hasanuddin dan langsung di jemput oleh suhunya raong mas Jarwo, selanjutnya kamis malam sudah banyak yang berkumpul serta jumat dini hari sekitar jam 3an ada empat orang lagi yang baru sampai xbaru, sedangkan saya sendiri berangkat dari paiton kamis pagi dengan naik angkutan umum, setelah saya infokan kalau saya naik bis ternyata ada peserta yang berangkat dari malang juga menggunakan bis serta janjian betemu di terminal Jember. Akhirnya teman yang dari malang ada dua orang yaitu mas Aga dan mbak Jannah, setelah kumpul kita lanjutkan perjalanan menuju xbaru sekitar jam 14san sebelum kendaraan yang kita tumpangi memasuki gunung kumitir hujan deras (waduh cilaka ini kalau besok saat mulai pendakian ke hujanan….) akhirnya kita sampai stasiun xbaru jam 15:30an dan kondisi cuaca masih hujan. Sambil menunggu hujan reda untuk menuju base camp kita sholat dulu, setelah sholat dan hujan reda akhirnya kita menuju ke base camp raong caldera yang kurang lebih 700m dari depan stasiun.
Sesampainya di base camp sekitar jam 16:30an peserta sudah banyak yang berdatangan setelah berkenalan dan mengenalkan diri kita jadi langsung akrab juga malam harinya sekitar jam 20an peserta lainya akan tiba juga serta tidak lupa pula ada yang tiba dini hari sebanyak 4 orang dan yang paling membuat saya terkejut adalah mas Daru tiba-tiba nongol ha..ha..ha…(mas Daru ini awal kenalnya saat open trip ke Gunung Slamet via Kaliwadas pada liburan Hari Raya Cina Gong Xi Fa Cai 8-9 Feb 2016) yang sebelumnya tidak ada kabar beritanya mau ikutan yang awalnya hanya tanya-tanya untuk logistik seperti apa ? Saya juga sedikit bingung karena tenda yang kita siapkan sudah pas dengan jumlah peserta, ada tenda yang isinya masih 3 orang tapi semuanya perempuan, setelah berembuk dan minta persetujuan akhirnya mas Daru bisa dapat tenda dan bisa satu tenda dengan 3 perempuan, ha..ha...ha...ha....setelah perjalanan yang lumayan panjang ada yang dari Yogya ada yang dari surabaya sebelum menuju base camp semua peserta sudah pada nanya apakah sekitar base camp atau stasiun ada warung makan, karena sekitar base camp tidak ada warung akhirnya kita yang sdh di base camp pada jemput untuk sekalian mencari makan malam, setelah semua peserta makan akhirnya semua menuju base camp hanya tinggal menunggu 4 orang lagi yang rencannya akan tiba sekitar jam 3an dini hari (angga, kutuyu, senja dan isti). Sekitar jam 2:45 saya sudah meluncur ke stasiun xbaru untuk jemput kloter kedatangan peserta terakhir dan alhamdulillah kedatangan Kereta Tepat waktunya dan teman-teman ini langsung saya bawa ke base camp dan untuk istirahat sebelum paginyanya akan memulai berangkat, saat teman-teman ini tiba yang lagi istirahat jadi ke bangun (gak apa-apa karena bentar lagi akan subuh)
Sekitar jam 5an semua peserta sudah pada bangun, ada yang siap-siap melaksanakan kewajiban sholat subuh ada juga yang nyantai sambil nunggu giliran untuk membersihkan badan ada juga yang merapikan packing isi carienya, sekitar jam 07an Sarapan sudah siap dan semua peserta untuk sarapan sebelum di antar oleh Ojeg ke desa Wonorejo. Setelah sarapan serta pembagian webbing dan carabiner untuk peserta laki-laki kita siap-siap diantar ojeg menuju desa Wonorejo, tapi sebelum berangkat ke desa Wonorejo kita berpose dulu di depan Base camp dan Ojeg sudah menunggu komnado untuk memberangkatkan nah ini yang lumayan menguras tenaga karena setiap motor di isi 2 orang plus carier satu di letakkan di depan sang pengemudi dan satunya di gendong ha..ha..ha.... dari Base camp ke arah desa Wonorejo akan memakan waktu sekitar 30menit, perjalanan naik ojeg belum selesai karena harus oper ojeg lagi dari desa Wonorejo(Pak Suto) ke Pos1 (Pak Sunarya)....waduh kok tidak langsung saja ya lha wong jalurnya bisa di lalui motor (ini pertanyaan saya pada mas Jarwo) setelah di jelaskan oleh mas Jarwo, ternyata ini merupakan urusan perut para pengojeg.
Sekitar jam 10:30an semua peserta sudah sampai di Pos1 (Pak Sunarya) wajah masih kelihatan seger dan masih bisa ketawa ketiwi ha..ha..ha…walaupun abis naik ojeg sedangkan jalan yang kita lalui seperti medan offroad sip pokoknya…. kita siap-siap untuk mulai pendakian, tapi sebelum berangkat kita berpose bersama ibu Sunarya dan seluruh peserta dan tak lupa pula kita memanjatkan do'a untuk keselamatan kita bersama. Awal perjalanan kondisi jalur masih landai yang kanan-kiri perkebunan kopi dan kita masih bisa bercanda ria ha..ha..ha...(tunggu besok ya....) pada saat mau sampai camp 2 (sekitar jam 14san) gerimis mulai turun waduh jalanan licin nih, alhamdulillah hanya gerimis hanya sebentar saja tapi membuat badan agak kedinginan, sesampai di Camp2 sekitar jam 15san lebih ini kita hanya istirahat sebentar karena ngejar camp3 supaya tidak kemalaman di jalan dan akhirnya saya sampai di cam 3 sekitar jam 17san. Antara Camp2 dan Camp3 ada sumber mata air dari camp 2 kurang lebih 30menit untuk kondisi jalan kadang naik tetapi masih ada bonus setelah menanjak, Setelah mengabadikan teman-teman yang sedang menyiapkan makan malam akhirya saya harus menyiapkan makan malam juga ha..ha..ha…dan menyiapkan diri untuk beristirahat guna perjalanan besok hari yang lebih berat wajah wajah peserta yang sudah mulai kelelahan.
Sekitar jam 4 dini hari alarm sudah mulai berbunyi tanda kita harus melaksanakan kewajipan terhadap yang maha esa dan tenda teman-teman juga sudah mulai beraktifitas juga untuk menyiapkan sarapan pagi, setelah sarapan dan packing maka sekitar jam 08:30an perjalanan kita lanjutkan tapi sebelumnya kita berdo’a terlebih dahulu dan hari ini target kita akan ngecamp di camp6, karena berdasarkan info yang kita terima dari para pendaki yang turun di camp 7 sudah tidak ada tempat lagi untuk mendirikan tenda (waduh berabe nih dan ini yang saya pikirkan mulai dari sebelum berangkat). Jalaur mulai camp3 ke camp4 masih landai walau kadang ada tanjakan tapi setelah itu akan selalu ada bonus, kita sampai di camp4 sekitar jam 10an, di sini kita hanya istirahat sebentar sedangkan teman-teman yang lain sudah pada berangkat duluan terutama kelompok 1 dan 2 (bener-bener lutut racing mereka) yang paling belakang selalu saya sendiri, mas Pengku, mas Aga, mas Bayu, mas Daru dan mas Tole ha..ha…ha…selanjutnya perjalanan menuju camp5 yang peserta sudah mulai keteter karena jalur yang sudah tidak ada ampun lagi harus di lalui sedangkan beban di pundak terasa berat saja sehingga buat melangkah sudah agak berat ha..ha..ha…dan akhirnya sampai juga di camp5 sekitar jam 11:30an dan peserta bagian depan sudah pada melanjutkan perjalanan sehingga kita harus saling mengejar, makin banyak peserta yang tertinggal ha..ha..ha..ha….terasa juga kali membawa air 4botol besar yang biasanya jarang bawa air banyak ya…ha…ha..ha…dan yang bagian belakang saat ini sudah mulai ketambahan mas Hasan, om Eko, mpok Wulan, mpok Isti dan mas Arnold, jalur berikutnya saat menuju camp6 tambah menanjak dan semakin sulit apalagi badan sudah mulai lelah ha..ha.ha…akhirnya seitar jam 13san sampai juga di camp6 tapi yang peserta kelompok1 dan 2 sudah melanjutkan perjalanan menuju camp7, lha terus gimana untuk tempat mendirikan tendanya karena infonya sudah tidak ada tempat, yo wes tidak apa-apa kita lanjutkan perjalanan ke camp7 sekalian dan lihat kondisi nantinya gimana di atas, pada camp6 ini kita hanya istirahat sebentar untuk membari makan cacing yang sudah mulai teriak-teriak dengan camilan yang kita bawa ha..ha..ha….Lanjut ke camp7 dengan medan yang semakin berat membuat banyak perserta yang semakin banyak yang tertinggal dan akhirnya sampai camp7 sekitar 15:30an dan kelompok 1 dan 2 sudah bisa mendirikan tenda sedangkan kelompok lain masih menunggu karena tidak ada tempat kosong lagi, untungnya ada beberapa tenda yang mau turun setelah mereka malakukan submit sehingga walaupun nunggu akhirnya dapat tempat juga ha..ha…ha… saat menunggu inilah udara dingin mulai menyerang kabut dan angin kencang sehingga membuat tubuh menggigil, karena ada salah satu tenda peserta yang belum pas tempatnya tapi sudah berdiri akhirnya saya masuk saja dari pada kedinginan ha..ha..ha…sedangkan orangnya pada ngumpul dalan satu tenda yang besar dan kahirnya sekitar jam 17san semua peserta bisa mendirikan tenda. Setelah mereka mendirikan tenda langsung meyiapkan makan malam dan istirahat karena dini hari akan melakukan submit, sekitar jam 19:30an kita adakan briefing dan tanya jawab dan selesai sekitar jam 20:30an.
Sekitar jam 00 saya sudah terbangun dan siap-siap untuk membangunkan para peserta guna mempersiapkan sarapan dan perlengkapan yang harus di bawa nantinya, sekitar jam 2:45an peserta sudah mulai berkumpul di tempat yang kita sepakati bersama dan sambil menunggu yang lainnya menyiapkan perbekalan menuju puncak, dan akhirnya sekitar jam 03:10 menit setelah di lakukan perhitungan dan berdo’a perjalanan menuju puncak di mulai. Perjalanan menuju camp8 di dominasi jalan yang sungguh-sungguh menguras tenaga karena bener-bener menanjak walaupun kadang-kadang masih ada bonus tapi sudah tidak bisa ambil napas karena di depan sudah di hadapkan dengan jalan yang terjal lagi, karena jalan yang cukup terjal ini sehingga menguras sangat tenaga untuk membantu peserta yang sudah mulai kehabisan tenaga akhirnya ada salah satu peserta namanya mas Aga Yulianto punya inisiatip yang cukup cemerlang yang tidak saya pikirkan sebelumnya yaitu dia membawa tali webbing panjangnya kurang lebih 20meteran dia berjalan dulu sambil membawa webbing, sehingga peserta yang di belakangnya bisa menarik webbing yang sudah di cantolkan ke pohon oleh mas Aga sehingga energi yang di gunakan tidak terlau banyak ha..ha..ha..ha..boleh juga idenya dan saya sangat berterima kasih atas idenya ini sehingga semua peserta akhirnya sampai puncak bendera sekitar jam 06man, di sini kita istirahat dan mempersiapkan semua peserta yang belum memasang tali webbing, jika ada yang belum bisa menggunakan akhirnya kita pasangkan. Setelah semuanya siap dan sambil menunggu antrian akhirnya sekitar pukul 06:15san dan setelah foto bersama di puncak bendera kita mulai menuruni tebing pertama sebelum kita di hadapkan pada Extrim 1 yaitu kita melakukan Climbing kurang lebih 4m yang di belakangnya jurang yang lumayan dalam kurang lebih 30m. Setelah melewati Extrim 1 ini semua peserta kita haruskan untuk naik ke Puncak 17 yang harus bergelantungan pada tali webbing yang sudah kita siapkan (lho kok tidak melipir aja ya khan lebih mudah…kalau melipir dulu nantinya setelah muncak karena badan sudah lelah tidak akan mau di lewatkan puncak 17 ha..ha..ha…ha..) sayang sekali di puncak ini saya tidak punya volounter untuk jepret sana jepret sini karena saya harus siap-siap di extrim berikutnya sebagai tukang jepret. Stelah turun dari puncak 17 ini jalan yang akan kita lalui masih membuat bulu kuduk berdiri karena jalan yang di lalui juga relatif licin karena terdiri dari bebatuan yang mudah tergelincir (ini ada sedikit cerita saat saya ngajak jalan nanda(dia ini keponakan saya) dia sempat mau jatuh ha..ha..ha..dia bilang tebingnya jalan sendiri ha..ha..ha…akhirnya saya bilang jangan lihat bawah dan kalau mau jatuh langsung duduk saja dan tenangkan diri..akhirnya saat turun dari puncak17 dia banyakan ngesotnya ha…ha….jadi ratu ngesot dah hi..hi..hi…setelah menuruni tebing puncak17 ini belum berakhir ketakutan para peserta karena harus meliwati jembatan shiratul mustaqim yang lebarnya kurang dari0.5m dan penjangnya lebih kurang 30m yang kanan kirinya jurang yang dalam sebelum melakukan replying yang panjangnya kurang lebih 20m.
Setelah semua peserta malakukan replying bukang perkara mudah untuk mencapaip puncak sejati karena masih harus melakukan melipir walau tanpa pengaman dan melakukan replying lagi walau tidak sepanjang yang sebelumnya serta masih harus turun ke pertemuan lembah, selanjutnya harus naik dengan kemiringan 70-80 derajat untuk menuju ke puncak tusuk gigi dan kita harus hati-hati saat nai ini karena batu yang kita injak mudah longsor akhirnya sekitar jam 11siang semua peserta sampai di puncak sejati gunung raung.
Gimana rasanya kawan sampai Puncak Sejati, melihat expresi peserta ada yang menangis tidak percaya ada yang biasa saja pokoknya tidak bisa saya katakan kebahagian mereka dengan perjuangan mereka sampai puncak sejati yang sebelumnya mungkin tidak terbanyangkan ha..ha..ha….Setelah cukup bernasis ria di puncak kurang lebih satu jam akhirnya kita harus turun kembali, sayang sekali saat kita sampai puncak kawah tertutup kabut tapi kadang juga kabut hilang tapi tidak sepenuhnya bersih.
Untuk kembali ke camp7 dari puncak sejati ternyata tidak seperti kita banyangkan akan mudah karena jalanan hanya turun ha..ha..ha..mungkin kalau gunung yang lainnya okelah untuk ruang agak berbeda saat kita akan turun dari tusuk gigi kita perlu extra hati-hati karena kemiringan tebing yang akan di turuni hampir 80derajat sedangkan bebatuan yang kita injak juga gampang jatuh, nah ini dia kalau jatuh pas kena teman kita yang duluan jalan di depan bisa berabe….ha..ha…ha….setelah bebas dari turunan tusuk gigi selanjutnya kita harus bersabar untuk sampai dasar dari tebing dan selanjutnya harus merangkak naik sebelum sampai climbing yang tingginya kurang lebih 20m-ran ternyata perjuangan belum berakhir juga ha..ha..ha.. inilah perbedaan gunung Raung dengan gunung lainnya…setelah sukse di climbing kita di hadapkan pada jembatan shiratul mustaqim lagi selanjutnya climbing lagi walau tidak separah sebelumnya selanjutnya kita menunggu giliran untuk melipir puncak17 (waduh kapan selesainya perjuangan ini ya…) sabar setelah melipir masih ada satu lagi antrian yang harus kalian hadapi yaitu replying di extrim pertama ha..ha…ha….nah saat replying ini ada salah satu atau dua peserta yang sampai di kerek utuk menurunkannya karena sudah takut duluan ha..ha…ha…(lha sebelum berangkat sudah kita infokan biar kita sebagai panitia biar siap-siap) dan akhirnya seluruh peserta sudah melewati extrim satu tinggal menuju puncak bendera dan kembali ke camp7. Akhirnya sekitar jam 18san saya sampai juga di camp7 ada juga yang tiba lebih dahulu dan yang terkahir tiba jam 20an serta satu orang peserta yang malam ini langsung ngacir turun sendirian untuk mengejar Kereta Esok pagi, dalam turun sendirian ini dia info kalau sempat ketemu dengan Santiago… Saat turun dari Camp8 ke Camp7 lutut sempat terkilir karena telat narik kaki kiri saat kepleset sehingga jalan seperti robot aja dan saat tidur tersiksa sekali kalau sudah melungker mau ngelurusin sakitnya minta ampun.
Hari terakhir hanya tinggal turun saja dari camp7 ke Pos1 estimasi saya adalah 7jam. Tapi sebelum turun kita akan menanam pohon Durian dulu, ini atas inisiatif teman kita Aga Yulianto. Perjuangan sekali teman kita ini untuk membawa bibit pohon sampai camp7 belum lagi logistik yang harus di bawanya terutama air.
Sekitar jam 8:30an kita mulai turun dari Camp7 hanya kaki belum bisa di gerakkan dengan sempurna akhirnya saat turun jalan kudu di paskan supaya tidak terlalu sakit serta saya harus mengawal satu peserta lagi ha..ha…ha..ini kejadian seperti yang di rinjani kalau turun ngesot ha..ha..ha… sampai cariernya mau di tinggal mungkin karena sudah tidak sanggup untuk manggulnya, akhirnya saya bawakan juga dengan cara saya gelundungin kalau pas jalan sangat terjal, alhamdulillah sesampainya camp6 dapat pinjaman webbing dari kelompok lain yang tidak kenal sama sekali(makasih sudah mau minjamin webbingnya, saat sudah sampai pos1 saya titipkan sama ibu Sunarya dan saya sudah bilang sama yang minjamin) buat mpok isti mohon maaf ya setelah bawa 2carier saya tinggal ngacir duluan ya karena punggung kalau harus nungguin tidak kuat mpok, sehingga sampai pos1 harus gendong 2 carier. Saat turun ini mulai camp4 sekitar jam 13san gerimis mulai turun walaupun tidak terlalu deras tapi membuat jalan agak licin saja sehingga kita kudu extra hati-hati dan akhirnya saya sampai Pos1 (P’ Sunarya) sekitar jam 16:30an dan angkutan Ojeg untuk membawa peserta ke Base Camp sudah siap.
Untuk Perijinan maka yang perlu di siapkan adalah 4 Foto Copy Identitas dan 4 Copy Surat Keterangan Doker..lha kok cek banyaknya buat apa saja ya…yang asli jangan lupa untuk di bawa jadi total ada 5…ini perijinan yang harus di lakukan
1. Ijin untuk Perhutani
2. Ijin untuk Koramil
3. Ijin untuk Polsek
4. Ijin untuk Camat
5. Arsip
Peralatan yang harus di siapkan jika kita naik tanpa guide adalah Tali karmantel (minimal 30m), Webbing, Harnest, Carabiner, Figure 8, Helm dan Sarung Tangan, jika anda menggunakan guide maka anda tinggal mengikuti instruksi yang di berikan.
Jarak tempuh antara camp
Pos1 – Camp2 :4-5 jam
Camp2 – Camp3 :1-2 jam
Camp3 – Camp4 :1-2 jam
Camp4 – Camp5 :1-2 jam
Camp5 – Camp6 :1-2 jam
Camp6 – Camp7 :2-3 jam
Camp7 – Camp8 :1-2 jam
Camp8 – Camp9 :1-2 jam
Camp9 – Puncak Bendera :30 menit
Puncak Bendera – Extrim1 :30 menit
(Mulai Extrim 1 untuk perhitungan waktu tergantung antrian dan keberanian masing2 peserta)
Extrim1 – Puncak17 :30 menit
Puncak17 – Extrim2 :30 menit
Extrim2 – Puncak Sejati :2-3 jam
List peserta
1.Aga Yulianto(Malang)
2.Agustina Wulandari(Jakarta)
3.Aldo Freederix(Jakarta)
4.Ananda RHP(Bekasi)
5.Andrian Asmar(Tanggerang)
6.Angga Novida(Tanggerang)
7.Arief Pamuji Nugroho(Pam)(Magelang)
8.Arnold JS(Banten)
9.B.S Bayu Saputra(Yogya)
10.Deny Indra Y(Bali)
11.Dhanu hadi sanjaya(Tanggerang)
12.Fajar Setya Wibowo(Jakarta)
13.Hasanudin(Jakarta)
14.Ismayudi(Bogor)
15.Isti'anah(surabaya)
16.Jauh Hari Wawan(Sleman)
17.Pengku Widi(Solo)
18.Raka Fajar Raditya(Bali)
19.Randy(Bekasi)
20.Roudhotul Jannah(Surabaya)
21.Sasa(Tanggerang)
22.Senjayani
23.Ucu Nahdiah(Banten)
24.Daru(Solo)
Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar
© backpackerindonesia.com