© backpackerindonesia.com
Sebuah judul artikel yang sempat bikin keder hati, di-release pada website yang amat sangat terkenal. silahkan googling judul itu!
Seandainya kita sukses nawar harga sebuah barang dengan teramat sangat, dan menganggap penjual tak berlaba atau malahan merugi, mencap bahwa ini sebuah kesuksesan besar dan tak tertandingi?
Apakah ini sebuah pengajaran atau sekedar wacana pencerahan kepada kalayak umum di sini, bahwa ini harus dilakukan jika keadaan memaksa begitu?
Berjubel tanya jadi berada di kepala nih! Maksud sebenarnya apaan sih?
Daku jadi teringat kala masih kanak-kanak. Ketika minta sesuatu pada ortu, dibenaku cuman ada satu! Pokoknya... dibeliin sesuai dengan spek, kagak tahu menahu harga berape ortu dapetnya. Puas kan! bila ortu dapat barang sesuai kehendak kita.
Ternyata, salah satu dari mereka yang pernah beraksi dengan "kejam", nulis dan berbagi pengalamannya pada blog pribadinya, justru sukses itu masih berada pada pihak penjual, dan kita tetap penjadi 'pen-zolim' yang gagal.
Lihainya sang penjual, ambil barang sejenis dengan kualitas abal-abal, lalu cukup dengan menempel stiker kecil yang menutup size dan price harga barang yang ditawar dengan 'kejam' secepat kilat, barang dilepas sesuai harga kesepakatan. Demikian kisahnya.
Sepertinya Shenzhen yang ingin daku kunjungi menjanjikan cerita hebat ini. Sukses Shenzhen, sukses orang timur dengan kepercayaan diri kuat. Dulu orang HK, ketika sore hari duduk dipinggir sungai Mutiara sambil menutup hidung karena bau ikan asin, sekarang telah jadi kota teknologi, kotanya anak muda!
Bimsalabim Abrakadra ... kapan Batam?
Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar
© backpackerindonesia.com
pd. 29 April 2011, 18.29
izin simak yaa....:)
Balas Suka 0