Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

First trip with Backpacker Indonesia to Bromo Mountain

Arip
Arip, pada 25 Okt. 2011, 16.48
di Blog

Bromo merupakan gunung aktif tapi tidak berbahaya, terbukti saat meletusnya gunung tersebut tidak ada yang terkena dampakanya, hanya saja debu yang bertebaran membuat penglihatan agak terganggu tapi semuanya wajar dengan suguhan alam yang begitu luar biasa, bahagianya aku bersama anak backpacker Indonesia untuk mengunjunga air terjun Madakripura dan Gunung Bromo sebagai tujuan utamanya, aku begitu takjub akan keindahan yang TUHAN ciptakan, aku tak henti untuk memuji potensi ini, hamparan pertanian sayur yang subur, kentalanya budaya dan keramah-tamahan warga. selengkapanya mari kita ikuti cerita seru ala Arip yang rada error ini!

Lucu dan stress
dari bulan agustus aku udah demam backpacker, aku coba join di forum backpacker Indonesia, dan baca postingan orang-orang. aku punya mimpi untuk backpackeran di luar negri jadi yang aku cari luar negri terlebih dahulu. karena aku begitu interest dengan luar negri ya aku pengen fokus dengan luar negri, tapi aku punya rencana masih lama jadi ngerecokin orang aja. pada akhirnya aku menemukan beberapa postingan trip yang luamayan bisa aku jangkau, hingga akhirnya aku menemukan trip ke BROMO, setelah liat keteranganya,, wuih lumayan asik nih, dan terjangkau pula, akhiranya karena aku males baca detail-detailnya, aku komentar "pengen banget gabung". Aku pikir kalo di forum itu gak ada pemberitahuanya dibalas atau tidak, tapi karena yang punya hajat menyertakan no. handphone dan Ymail, aku lebih mudah untuk ngobrol denganya. dan bikin dia kewalahan mengahdapi saya ini, saking gak tau malunya aku merengek-rengek meminta untuk bisa gabung, kata dia "iya ntar tunggu yang di cancel, tanggal segini hari tekhir transfer, mungkin aja ada yang gak jadi". Lupa lagi tanggalnya, maaf ya.
setelah tiba waktunya aku menghubungi mba Silfi lagi dan katanya ada satu orang yang gak jadi ikut pergi, dan betaoa gembirany aku ini, kemudian aku negosiasi untuk transfernya, tapi esoknya aku langsung tranfer saja, pas aku sms mba Silfinya bahwa aku sudah tranfer, dia bales "aduh Arip, kenapa gak bilang-bilang dulu", karena aku mentranfer lewat bank BRI aku seger memintanya untuk cek, pada malem harinya juga aku bertanya lagi apakah sudah dicek atau belum, "aku masuk dalam daftar gak?" minta internarynya dan nama peserta yang ikut,hahaha kadang aku terkaku iver juga kao tanya-tanya orang, dan akhirnya bikin malu sendiri.
setelah itu aku tiba banyak tanya lagi, aku rasa sudah cukup dengan melihat nama peserta aja, tapi aku males baca internarynya,ya aku cuma tulis schedule kapan perginya dan mempersiapkan barang bawaan, ampe gara-gara trip ini, w beli tuh sleeping bed. haha baru tau kaya gimana itu bentuknya, dan ngegulungnya pun susahnya minta ampun.
hari ini malam jum'at tanggal 13 oktober 2011. karena kuliahku baru masuk semester 3 aku mencari jadwal praktek yang tepat bagi yang kuliah sore hari. kebetulan besoknya itu ada praktikum bussines english, hari-hari sebelumnya sangat berat banget buat ku, aku mendapat cambukan yang sangat keras dari pesan chat temanku, aku merasa aku sangat bernoda di mata mereka, akhirnya aku non-aktifkan aktifitas fb. tapi aku gak tahan akan ketenaran FB ku yang slalu eksis bikin status terus menerus, dan juga aku sudah merasa baikan dengan semuanya, aku merasa aku egois sekali jika aku ingin dilupakan oleh mereka, kayaknya w kabur dari masalah.
setelah meng-aktifkan kembali, kuliaht beberapa pemberitahuan dan aku membuka pemberitahuan foto yang di tag ke profil ku itu, biasanya aku suka ngerecokin dan tiada pembalan berarti bagi komentar ku, lalu pada malam-malam sebelumnya aku suka nulis status "9 hari lagi". pada saat aku komentar aku juga nulis, "8 hari lagi nih".

berikut comentar aku di FB

Arip Hidayat gara2 bromo,, ak jadi punya peralatan petualang, dan menguras dompet..wkwkwkwk gak bs gulung sleeping bed..wkwkwkkwkwkwk./// 8 hari lagi kan?
13 October at 21:25 · Like
Arip Hidayat mba aku ngmpul disenen yakkk
13 October at 21:26 · Like
Silfia Lestari ‎@ Arip Hidayat ; Plizzz, error lu jangan kumat deh, gw tunggu besok di senen pukul 12.
13 October at 21:29 · Like
Titi Rahayu ‎@ arip, bocah setres
13 October at 21:31 · Like
Enozz Aza namanya juga sindrom bromo ya rip?
13 October at 21:32 · Like
Dzulkarnain Zulka ok dah, siap grak!
13 October at 21:33 · Like
Silfia Lestari ‎@Titi; bener nih,.si Arip sering kumat tuh error nya. Buat besok jgn lupa bawa obt mu ya rip,..Peace!!!
13 October at 21:33 · Like
Arip Hidayat hah besok,,, waduhh,, beneran,, internari gak pernah dibaca,, ya ALlah mba,, beneran,, haha aku belum packing.. dan windroof aku belum beli,,,
13 October at 21:33 · Like
Arip Hidayat hahaduuuughhgg ya ampun malu banget,, kemarin fb ini dinonaktifkan, untng tadi cek... alhamdulilah,, allah beri aku petunjukkk maaf ,a;u bagnet w...
13 October at 21:34 · Like

sumpah itu memalukan banget, aku terlihat bego dan ketawa sendiri di rumah kemudian aku seger berangkat ke mall untuk menambah peeralatan yang belum ke beli, alhsih nihil semua, udah pada tutup padahl itu jam sepuluh malem juga belum, sial banget degh. ya sudahlah setelah memutar otak, aku menidng berangkat siang dan beli peralatan dulu atau aku tetep berangkat pagi dari karawang ke statsiun senen Jakarta pagi hari.
Jam lima pagi aku bangun terperanjat dari tempat tidur dan segera men-charge HP dan Kamera. dingin bagnet mandi pagi itu, ampe menggigil badanku.
setelah selesai segera ganti baju dan mempersiapkan hal apa saja yang belum dibawa, dari semalem udah packing hanya hal-hal kecil yang belum aku siapakan.
sudah selesai tinggal cabut dan minta sedikit uang untuk ke ibu, karena uang bulanan aku ampe november udfah kepake, heheh.. nyebrangnya pake perahu dan jalan ke lampu merah untuk dapet angkot, sambil bawa ransel yang lumayan berat akhirnya nympe di PEMDA KARAWANG aku berhenti di situ dan aku berjalan ke arah statsiun, kira-kira 800 m.
aku membeli tiket untuk tujuan kedua yaitu tujuan jam 6.30 am, karena kereta itu langsung dari karawang bukan dai PUrwakarta yang sangat padat dari statsiun sebelumnya, juga seminggu sebelumnya aku pergi ke JAkarta untuk gathering di grup Backpacker Dunia di Taman Ismail Marzuky, liat selengkpanya juga ya!
aku segera naik kereta tujuan Senen yang masih kosong sekali, dan aku tigur untuk beberapa saat saja, kemudian terabangun di Kelender, terlihat masih pagi karena nyampe senen pun pasti kurang dari jam sembilan pagi, aku berinisisatif untuk mencari sebuah mall di daerah Senen, yang mungkin ada lah toko untuk perlatan outdoor dari brand terkenal itu. setelah nyampe senen segera aku keluar dari statsiun itu, tak sempat cuci muka pun, aku segera keliling daerah senen, sampe akhirnya aku menemukan mall gede gitu yang diatasnya itu bertuliskan SENEN, entahlah nama mall tersebut, aku mencar Ramayana, tapi sangat jelek sekali, di atas pasar senen, hih mengerikan, aku banyak menemukan penjual yang menjual perlatan terntara, dari mulai pakain polisi, ABRI, TNI dan lain-lain serta atributnya juga, lengkap banget dan kayaknya murah-murah, untuk perlengkapan berpetualang juga bagus tuh, ada sleeping bed, matras, topi, wadah air, kaca mata, jas hujan, dan masih banyak lagi. aku hanya membli topi upluk, seharga 15.000 saja, yang kemudian aku kenakan selam perjalananku ke bromo, lumayan lah, karena niatku tadinya ingin membeli sarung tangan, kaca mata dan jas hujan, tapu karena merk yang aku inginkan tidak ada, akhirnya aku hanya membeli sebuah topi saja.
lama kelamaan bosen juga akhirnya aku kembali ke statsiun dan mungkin aku rasa sudah adalah yang datang ke statsiun, dan ternyata belum ada, perut yang nagih untuk makan pun membawaku ke tukang soto lamongan, aku makan disitu, dengan membawa sebotol air minum yng gede itu, lalu makan yang gak begitu aku nikamtin, selesai. kemudian aku bayar, harga soto Rp 12.000 dengan air mineral Rp. 5000
aku kehabisan pulsa untuk mengirim pesan ke mba Silfi dan FBan hehe. lalu aku menuju counter di dalam Statsiun itu dan nama countuernya, Silfia juga, hehe, kebetulan apa kebetulan. aku baru tahu disitu ternyata bisa nge-charge HP juga, murah lagi, bisa aja ya tukan gdagang sekarang, aku duduk sendiri di depan counter dan melihat bebrapa orang berjoged menikmati dangdut di pagi hari, aku mendapat teman ngobrol dan rupanya agak alay, tapi gak apalah, dia aktif tanya-tanya mulu, jadi w bisa bercerita dengan kesombonganku, haha.. dan baru inget kalo air minum ku tertunggal pada saat makan tadi, haduh sayang banget, padahal aku baru beli minuman itu, mahal lagi. kemudian aku berusaha untuk melupakanyaa, dan ternyata temanku sedang nge-charge HPnya dan menitipkan tasnya di counter tersebut. aku kemudian pergi untuk cuci muka dan mencabut bulu hidungku yang semakin panjang, aku takut malu kalo nanti aku terlihat seperti apa gitu. aku membeli silet dulu. dan kemudian ke toilet. susah sekali mencautnya, sakit dan licin. setelah itu aku kemudian mencari teman yang mungkin aja sudah ada yang tiba ke statsiun senen, tapi mereka masih belum tiba juga, aku mencoba mengirimkan pesan singkat ke mba Silfi, tapi rupannya mba Silfi juga belum mengetahuinya, belum ada kabar dari yang lain, aku mencoba melirik kesana kemari mencari mungkin aja aku melihat dalah satunya, tapi masih belum, kemudian orang tadi yang mengajak ngobrol juga sedang menunggu tiket, yasudahlah kami ngobrol kembali. lama berselang kemudian aku melihat ce behelan berkerudung dan membeawa tas gendong yang lumayan gede.
terlihat seperti orang yang aku kenal, dan ruopanya itulah mba Silfi dan teman-temanya. kemudian aku menemuinya dan dia juga dah tau kalo aku menemuinya, hehe, "halo mba, ini Arip" hehe,.. "oh ini Arip" kwkwkwk.. lupa lagi apa yang diomongin, kemudian datang Rifky dan temanya dari Riau, lalu teman yang lain juga, pada ngetawain gara-gara aku lupa tanggal trip ini. karena hari itu hari JUm'at dan sudah mendekati waktunya solat Jum'at aku mengajak Rifky untuk salat, lalu kami menuju masjuid terdekat di gang menuju jalan raya dari statsiun senen, cukup dekat dan masijdnya terlihat seperti rumah atau gedung. lalu kami mengambil whudu dan mencari tempat untuk shalat. aku menikmati dkawah yang diberikan si Khotib yang terdengar sangat keras,dakwahnya sangat bagus mengambil tema PROPAGANDA ISLAM.
setelah shalat kami kembali berkumpul dengan teman yang lainya, karena keberangkatan jam 2 siang teman yang lainya sudah berkumpul, sekitar 59 orang berkumpul di Senen. kemudian Mba Silfi mengenalkanaku pada yang lainya. "ini loh Arip yang salah tanggal itu", kemudian diantara mereka bilang. "eh Rip gimana, bukanya 8 hari lagi?" hahha mereka pada tanya, beneran atau boongan., ya aku bilang beneran.
kemudian kami menuju ke gerbong dan mencari dimana kami duduk,kemudian mba Titi mengabsen kami. aku dapet temanbaru sekursi bareng dari Bandung. namanya Adi dan Dicky, katanya Adi menggantikan temenya DIcky yang gak bisa ikut, ya ngobrol-ngobrol mengenai trip ini, berapa kali w ikut, dan hal-hal mengenai trip , kemudian teman yang lainya ngajak beli makan, ya sudah perutku yang lapar ini pengen di isi, akhirnya kami masuk ke rumah makan padang kemudian kami pesan makanan dan tau gak harganya? mahal banget, aku makan dengan sayur nangka dan telor dadar plus es teh, Rp. 20.000, bukan harga Indonesia banget, menyebalkan, semakin lama semakin banyak teman yang datang dan salah satunya Risma yang sudah berteman di FB dan suka ngelike status-statusku, hahah akhirnya tanpa memperkenalkan diri aku sudah tau itu dia, hehe aku panggil Mis. liker saja.
17 jam kami di Kereta, berangkat jam 14.00 - 06.31 hahaha,,. lama sekali, dan apa yang akan aku lakukan dalam waktu selama itu. panas di dalam kereta yang berhenti membuat aku gak nyaman dan keluar masuk kereta, sekian menit berlalu akhirnya kereta maju juga, kayaknya cuma aku yang tidak bawa makanan. aku mencoba tidur tapi tetap tidak bisa. sebelumnya kami diberi tiket kereta oleh mba Titi, pertiket diperuntukan bagi empat orang atas nama Backpacker Indo, No.kursi 7B - 7C - 7D -7E. harga tiket perorang Rp. 51.000 yang sudah dibayar jauh hari sebelumnya, heheh keingetan nih, harusnya nulis ini Di awal. Untuk Akomodasi seluruhnya kami mentransfer ke Mba Silfi sebesar Rp. 280.000 murah kan?
selama di kereta aku mencoba menyamankan diri, tidur dan membeli minuman, tapi tetap saja terasa bosan, meski ngobrol dengan teman baru, semakin jauh kami berfoto ria di dalam kereta, tapi aku tetep menyembunyikan kamerakku, supaya nanti tidak cepet abis baterainya. anehnya di beberapa statsiun lama sekali berhentinya. akhirnya Karawang akan terlewati, tapi tidak berhenti di statsiunya, tapi saat itu aku gak memikirkanya. tapi kenapa berhenti di tegah jalan depan Heaven mall karawang, aneh banget setelah pemberhentian itu tak lama beberapa petugas mengecek tiket, gak cukup di statsiun senen ternyata. kemudian kereta semakin jauh meninggalakan beberapa kota. aku mencoba bermain ke dgerbong depan. aku melihat wanita bule lagi duduk sendirian di dalam kereta, aku ingin sekali ngobrol denganya. tapi aku malu untuk memulainya akhirnya aku kemabli ke tempat duduku, tapi jenuh aku kalo terus duduk, dan aku kembali ke gerbong depan, aku selalu duduk termenung melihat pemandangan dari sambungan kereta atau duduk santai di pitu gerbong. saat itu aku banyak menemukan hal baru, aku mengobrol dengan orang-orang yang akan pulang ke daerahnya masing-masing. lalu kereta berhenti di statsiun cirebon, tiba-tiba ada penjual nasi yang menggelar makanan pas di deopan pintu gerbong, aku pikir-pikir aku ingin membelinya, ya aku melihat wanita bule itu juga keluar gerbong tapi setelah aku memebli makanan aku fikir dia akan membeli juga, tapi dia masuk kembali ke dalam gerbong. aku pun mengikutinya dari kejauhan, lalu aku bertanya "mis. can you speak indonesian?" sambil tanganku menunjuk kearah mulut, hahahahah. di jawab bisa, ya aku tak melanjutkanya lagi, malu.
aku kembali keluar, dan melihat teman yang lain juag keluar untuk pergi ke toilet atau hanya ingin keluar saja, tak lupa berfoto ria itu penting, setelah dapat beberapa foto kami langsung naik, terutama aku, ingin segera makan. aku makan dengan nafsunya bahkan temanku bilang "cepet amat lu makan" heheh.
kemudian kereta maju lagi. aku mengobrol lagi dengan teman yang lainya, hari mulai gelap dan waktu semakin terasa lama, aku mundar mandir di gerbong tapi jarang karena aku takut bikin orang lain muak. kemudian aku mencoba tidur di jok yang terasa licin jika aku tidur, kepalaku terus tergeser. gak enak banget dipake buat tidur.
pada saat itu Dicky yang belum makan nasi dari pagi hari, membuat kami khawatir, dan ami mencoba merayunya untuk makan, aku sempet menoleh tukang nasi rames yang sebungkusnya cuman goceng, tapi aku gak membelinya, lalu aku diajak untuk makan di gerbong masinis yang smenydiakan makana, kami pergi walau dengan rasa malasku, aku gak enak kalo menolak ajakan mereka, karena fikirku, aku melihat masinis yang bolak-balik menawarkan nasi goreng sepeti pedagang asongan yang menawarkan daganganya, dan kulihat nasi yang ada di tatakan itu, telihat gak enak banget, kuning atau oranye wara nasinya itu. tapi karena ajakan teman, akhirnya kami makan di temapat masinis itu, saat aku memesan aku melihat ruang dapurnya, kulihat bebrapa masinis sedang mencuci panci nasi dan piring-piring, terlihat kumuh, bahkan aku tidak mau untuk duduk di Jok yang tersedia. setelah makanan datang, yah aku pikir lagi, sayang banget kalo gak dimakan sambil memikirkan kejorokan yangmungkin dilakukan, terbayang terus tapi tetap aku makan. nasi goreng oranye dan ceplok telor yang aneh rupanya, teh manis anget yang rasanya manis hambar seharga Rp. 13.000 nasinya terasa sangat lembek dan timunya entah warna apa itu, rasanya seperti timun yang berbulan-bulan, gak ada seger-segernya. mending makan nasi padang yang mahal sekali kao dipikir. tapi bagaimanapun sudah aku beli dan aku males utnuk menghabiskanya, akhirnya aku sisakanlah itu makanan. setelah membayar semuanya yang ditalangin oleh temanku Adi, kami kembali ke kursi kami, beberapa saat aku kaget "keman topiku?" waduh ketinggalan di temapat makan. aku malu untuk mengambilnya, karena sering banget aku ke belekang tapi aku pikir lagi, sayang banget topinya, aku belli mahal-mahal. dengan gerak cepat aku segera ke tempat tadi, dan aku bertanya pada salah satu masinis "pa liat topi ga?" yang lainya mendengar aku menyebut kopi, alhasil mereka menwarku juga, padahal baru saja aku meninggalkan tempat itu, topi itu jatuh dubawah meja, dan untungnya aku masih menemukanya, kemudian aku tak menghiraukan tawaran mereka aku segera keluar dari gerbong itu, menjijikan sekali. saat itu sekitar pukul 9 lebih.
karena malu kembali ke kursi kami akhirnya aku diam termenung merasakan angin yang masuk melewati pintu gerboong yang menghubungkan gerbong penumpang dan gerbong masinis. aku mengoborol dengan beberapa orang, tentang perjalanku, tujuanku dan aku pun menanyai mereka kemana tujuan mereka, dan ngobrol mengenai segala hal yang masih nyambung dan pas untuk obrolan yang baru kenal. lalu orang itu kembali ke kursinya, kereta berhenti di semarang, dan tukang nasi yang ada di cirebon ternyata ada juga tukang nasi serupa di Semarang, tapi sayang nasi goreng oranye itu sudah masuk perut, akhirnya aku tidak beli apa-apa. aku melihat alfa mart tapi mesti keluar terlebih dulu untuk dapat masuk, padahal akses masuk dari dalam juga bisa, hanya di pintu bertuliskan TUTUP. tapi masih ada pegawainya.
aku kembali ke pintu gerbang tadi sambil menunggu kerta jalan. aku menemukan selembar koran yang bisa aku jadikan alas. tak lama kemudian seorang pria yang ingin merokok duduk tepat di pintu, aku pun duduk di sebelhnya, karena pintu yang sebelhnya lagi itu dekat dengan toilet, gak enak banget kalo buat nongkrong. kami pun ngobrol hal biasa, dari mana aku, mau ke mana dan segalanya. lalu dia pun sangat welcome meski terlihat jangar, aku tahu beberapa hal. bahwa sekarang ada perauran baru yang mengatur konsumen kereta, aku bisa seenaknya mundar mandir, leha-leha di dalam kereta itu karena kebijakan ini. setiap penumpang yang akan menumpangi kereta, mesti jauh-jauh hari memsan tiket dan sekarang diperiksa di mana kita harus duduk. jadi tidak ada tuh cerita berjubel-jubel orang di dalam kereta. heheh nyaman juga kalo begitu, lalu aku diceritakan tentang rel yang pinggirnya itu laut. jadi ketika air pasang maka pemukiman penduduk sudah seperti tambak saja. hehehe
kemudian dia pergi, aku senidirian dan aku melihat orang-orang sudah tertidur, lucu melihat merka tidur, ada yang mangap, tidur di bawah jok, ada yang kepanasan, dan macam-macam. aku tidur saja di pintu gerbong dengan beralaskan selembar koran tadi, tapi aku membetulkan dulu tas ku yang kecilk kedalam baju. takut ilang aja.
kemudian aku terbangun dan itu ngantuk banget. kuliah ada beberapa orang yang berdiri, kemudian aku duduk sebnetar dan aku kembali ke kursi semula, semua orang sudah beristirahat,aku berniat untuk ikut-ikutan tidur di bawah jok, akhirnya aku mencari koran untuk alasnya nanti, stelah ku dapatkan, aku gelar tuh koran dibawah jok kami, kulihat teman-temanku sudah tidur semua, tapi sebagian ada yng belum karena beda jok. ya dengan lemas aku tidur dibawah, sangat mudah dan nyaman sekali hanya berlaskan 2 lembar koran saja. aku tidur dengan lelapnya, ya seperti biasanya aku slalu tidur jam 11 malam. hanya saja aku tak bebas untuk gerak, kemudian seorag cewek ikut juga, dia tidur di bawah juga berlaskan matras tipis yang di bawa. tapi dia tidur di antara belahan 2 jok itu, jadi tak sepetiku yang tidur tepat dibawah jok yang diduduki teman-temanku. rasanya sakit leher, karena kelamaan pada posisi seperti itu, kemudian aku ubah gerakan, tapi pas bangun gak ada tuh rasa sakit itu. hehehhe.
setelah sampe tujuan yaitu statsiun malang kami turunlah dengan tas gede-gede. kemudian tak luoa kami berfoto ria, hehehehhehehe kami cukup lama di statsiun malang, kami beristirahat menunggu teman dari malang tiba, sambil menunggu kami berpencar entah mau keman daja yang penting setengh jam lagi harus kumpul, aku pergi nge-charge Hp aja dan membeli beberapa gorengan yang gede-gede, ada risol dan aneka gorenagn isi lainya, harga satuanya Rp. 1.500 lumayan big size hehe, dan enaklah, kemudian aku ke toilet untuk setor. hahahhaha...
setelah itu kami beranjak siap untuk pergi, keluar dari statsiun terlihat sebuah tugu gituh dan tanpa menyia-nyiakan momen kami pun berfoto ria,/> stelah berfoto kami lanjutkan perjalan,tak jauh dari tugu, telah ada teman dari malang yang menunggu kami, mereka telah menydiakan makan dan angkutan untuk kami gunakan menuju air terjun Madakaripura tapi sebelum berangkat kita sarapan pagi dulu, hehe menu yang disediakan ada acar wortel, daging ayam dan bihun. lumayan untuk perut yang lapar. heheh... selesai makan kami lanjutkan mencari dimana kita akan duduk, di mobil yang mana, saat itu ada sekitar 5 mobil untuk menampung kami, haha setelah masuk dan jalan, aku tidur ahk. pengenya sihk liat-liat sekitar perjalanan, tapi males akh, tempat duduknya sempit tapi nyaman lah, karena mobil elf yang model baru jadi gak kaya naik mobil elf yang bau itu, hehe jalanya nyaman bikin enak buat tidur.
terbangun saat anak-anak berhenti untuk men=mbeli cemilan di Indomart, haduh tersa dalam oven dan bikin pusing kepala, akhirnya aku bangun dan tak tidur untuk menikamti sepanjang perjalanan, lalu aku mengobrol dengan t4man sebangku yaitu mba Heni, dan dari situ aku seneng dengan keakrabanya, meskipun lebih tua dari aku tapi dia baik banget, dan asik diajak ngobrol. hehe. aku melewati kota di mana terkenal oleh pennyanyi INUL DARATISTA yaitu Pasuruan, aku melihat banyak lahan pertanian yang ditumbuhi pohon jagung, padi dan tebu. aku hanya melihat-lihat saja. dan kemudian aku tidur lagi dan berhenti di pasar lumbing, aku pun keluar sejenak untuk merasakan angin luar, tapi aku jenuh aku masuk lagi, selama di uar aku hanya melihat plang Ijo yang menunjukan lokasi seperti yang berda di jalanan. terlihat Curug Madikaripura 50km ke arah kanan jalan. aku yang di dalam memindahkan tas ku yang aku peluk selama perjalanan terasa pegal memangku tas itu, tapi enak untuk dipeluk, ya aku simpan aja di sela-sela kok belakang, kemudian anak-anak masuk ke dalam mobil, tapi agak kesel karena tiga orang yang berda di mobil kami belum dateng juga, setelah mencari meraka dan mereka masuk, mobil pun kembali menuju curug. belok kanan untuk menuju ke sana, jalan kecil yang cukup untnk satu buah mobil.

Curug Madakripura
semakin lama menuju ke curug, pemandanganpun semakin indah, keloka jalan yang menaiki dan menuruni bukit, gunung yang membentengi penglihatan kami, terjalan batu-batu di sungai yang mengering, bukit-bukit yang berbatu. dan yang lebih mengasikan, gak ada tuh yang namanya sakit ketika naik mobil meski harus naik-turun bukit, karena akses jalanpun sangat memadai, mungkin karena warga sekitar juga merawatnya, berbeda sekali dengan jalan di kota Karawang yang di mana akses jalan menuju CUrug Cigentis itu rusak dan males untuk mengunjunginya. wuih selama perjalan aku foto-foto semabarang aja, hehe seperti biasa, gak ada kerjaan.
yang lucunya lagi sebelum dekat dengan lokasi waterfall, msih di perkampunganya, karena aku duduk dekat dengan jendela jadi leluasa untuk memotret dan melihat alam sekitar, taukah kau, aoa yang aku lihat? wanita yang telanjang dada dan hanya mengenakan kaos kutang saja, waw. dia menuntun anak kecil dan tanpa risih di berjalan dengan mengenakan celan pendek dan kutang itu, umurnya sekitar 21 tahun dan badanya agak berisis jadi tanpa disebutkan udah tau dong ukuranya, hehe, sayang tidak aku abadikan, haha karena durasi terbatas, tapi ya sudahlahm yang menyadari cuman aku dan rifky saja, tapi aku juga ngomong sama mba Heni, hehe kita jadiin bahan lelucon saja.
akhirnya nyampe juga di jalan buntu terkahir menuju waterfall. turun dari mobil dan aku gak membawa celan pendek tipis, aku hanya membawa celana pendek bahan jeans, ya sudahlah terpaksa aku mengenakan celana panjang yang aku pake selama minggu ini, haha sekalian kotor maksudnya. aku pun menyiapkan apa saja yang akan ku bawa, tapi aku tak membawa apapun hanya baju yang nempel dan tas kecil serta gadget yang gak mungkin aku tinggal, tak luoa pelasti es yang aku bawa dari rumah, dan sangat berguna, teman yang lain pun minta untuk perlindungan gadgetnya, hehe ada gunanya juga w.
kami berkumpul sejenak di pinggiran air mancur hias. sambil foto-foto sekitar saja. setelah berkumpul lalu kami menigkuti pawang yang akan menuntun kami selam perjalana menuju waterfall. pergroup terdiri atas 15 orang, kemudian aku ikut tim pertama, dan jalan lah menysuri sungai, dahulu sih ada jalan yang mudah sebagai lintasan, tapi sekarang karena roboh jadi harus menybarangi sungai yang tidak terlalu deras, bahakn sangat kecil sekali debit airnya, bening sekali sampe-sampe aku pengen meminumnya, dan dingin tapi buat aku nyaman. aku mengobrol dengan guide kami hal-hal yang dapat membunuh boring lah, aku juga melihat beberapa turis asing yang balik dari air terjun. ada 3 wanita asing heh cakep-cakep lagi yang mau balik dari air terjun.masih jauh dengan air terjun kami pun berfoto di sungai dan berfose kemudian perjalanan kami lanjutkan kembali, sudah terlihat air yang mengalir aku pun mengambil foto di sekitar, haha asal jepret aja. setelah mendekati air terjun ada orang yang menawaari kantung pelastik untuk melindungi barang bawaaan. w pun membelinya untuk tas kecil w, dan si adi pun ikut numpang lagi, tapi cukup gede lah, haraganya rp 1.000 saja, tapi ko w yang beli w yang bawa juga, hahah baik banget kan w.
masuk area waterfall air menetes di sektar tebing, bagus banget kaya hujan. yang lain sih nyewa payung juga, hahha tapi aku kan pengen basah-basahan dan hujan-hujanan. serulah!!!
ak lupa kami berfoto ria di tempat yang teduh dan mendekati air terjun utama, cukup lama berfoto disitu, dan aku baru nyadar setelah kepulanganku dari Bromo dan melihat beberapa foto yang diunduh ternyata gaya rambutku, gak w banget dehg,!! dan itu memelukan kareana foto-fotonya ada di kamera orang lain, hadoh malu euy.
setelah bosan dengan backgroun yang itu kami menuju ke air terjun utama, tak jauh dari tempat kami berfoto, terlihat bendungan air yang terbuat secara alaminya, bagai kubangan yang menampung air terjunya. kami pun naik lewat batuan terjal dan tak lupa aku keluarkan kameraku untuk memotret air terjun itu, wuih betapa menakjubkanya apa yang kulihat itu, aku tak menyangka ada tempat seperti ini, terbentuk secara alami dengan bentuk lorong yanh g terbuka atapnya, kita bagai dikelilingi tembok tinggi dan konstur tanahnya berbatu dan berbentuk melingkar, wuih ajib dah, pokonya keren banget, perjalanan yang lama, selama 20 jam lebih untuk meunju lokasi itu terbayarkan dengan keindahan dan ketakjuban AIR TERJUN MADIKARIPURA. aku berniat untuk berenang bareng Didi ce dari bekasi, tapi mba silfi melarang kami, aku bertaruh keberanian denganya, tapi yasudahlah, kami hanya berfoto ria saja. asikkk
setelah cape kita berfoto dan menikamti air terjun itu, kami membubarkan diri. sedih pengen fot-foto lagi walau gaya rambut w gak banget. lupakan saja, pura-pura saja tidak tahu heheh... sebagai ganti tidak bisa terjun ke kubangan air terjun, akhirnya aku yang bareng dengan Risma, Didi dan Frita menympatkan merasakan air yang mengalir deras di sekitar bebatuan. rasanya enak banget dan tak lupa berfoto lagi, saking narsisnya terus jadi berfoto.
balik ahkk, hehe setelah mengguyurkan badan rasanya seger bangetm tapi bajuku yang ada di tubuh vasah semua, aduh gatel-gatel lagi. ga apalah, banyak yang mau menuju ke Waterfall, kulihat banyak orang dewasa sepertinya orang yang hobi bersepeda dan suka berfoto. tapi abaikan sajalah w dah lelah.
sesampainya di parkiran mobil masalah semakin nambah, aduh itu toilet penuh lagi. yaiyalah orang 60 orang gituh. aku buka celana saja lah, emang dari atas tadi aku udah berniat udahlah gak usah makan. ya gak enak juga lah ama yang lain, ntar dianggap apa lagi. mencoba mengantri dengan orang lain setelah menjemur jeansku yang basah, lumayanlah mengurangi beban bawaan, sebelum pergi mengantri karena perut yang lapar, belilah aku gorengan 5 biji seharga Rp. 5.000 saja, udah gitu nyuruh Risma lagi karena males keluar mobil. enak juga. isinya ada 5 gorengan yang disertai cabe dan sambel item. dan rasanya gak enak banget itu sambel, apa ini, oeks2 gorenganya enak tapi sambelnya bau asem yang udah lama. yasudah kembali untuk mengantri mandi, hehe.
ada 3 teman co yang juga mengantri tapi banyak ce yang menatri, hehe bercanda dan bersenda gurau saja, karena udah sore juga sekitar jam 4.00 PM. instruktur kami, bukan instruktur sih tapi yang koordinir. menjumpai kami, "maaf teman karena hari udah mulai sore, kayaknya gak usah mandi, takutnya nanti kita kemaleman di jalan jadi ntar mandi aja di Bromo, kulihat muka tukang penjaga toiletnya gak BT, yasudah kami bubar dari toilet dan niatku tak mandi akhirnya terlaksana. masuk mobil ganti baju handukan dan packing. sibuk dan gila metet.

BROMO TIME
raasanya lelah sekali bermain di Air terjun Madakaripura, lelah dan letih mendera badan tapi tak ingin tidur untuk mengamati keindahan pesona alam sekitar, aku mendengar mas sulis dan teman dari solo mengobrol menganai backpacking ke Luar negri, aku pun ikut sebentar hanya untuk menyakan "Cambodia udah bebas visa ya mas?", aku ingin memastikan bahwa notifikasi yang ada di e-mailku benar, dia mengiyakan sudahlah aku diem lagi, jalan yang berkelok-kelok menembus bukit yang indah dan tanah yang kesing haus akan air, setelah memasuki jalan raya berhentilah si mobil untuk minum, heheh ngisi bensin dulu. kemudian perjalan dilanjutkan kembali, aku melihat nama probolinggo tengger. males nyatet sebenrnya, tapi pas mau di catet dalam tulisan data-datanya kurang rinci, hoeks2.
jalan yang total menanjak dan dihiasi tebing gunung yang membentuk benteng besar membuatku terkagum-kagum melihatnya, benar-benar ngerasa bukan di Indonesia aja, liat aja ekspresiku begitu lebay karena saking takjubnya dengan alam yang Tuhan berikan, bukan berlebihan atau giman, aku merasa bukan berada Di Indonesia, aku merasa di Tibet atau dimana lah yang gunungnya gede-gede, aneka pepohonan sayur yang menambah pertanyaan dalam benaku, "ko bisa ya ampe subur gini" padahal aku tak melihat aliran air disekitarnya, hanya pasir yagn terlihat seperti abu berwana abu-abu gelap, aneka sayuran itu membuatku ingin turun dari Mobil tapi perjalanan masih jauh, hanya bisa melihat sekiling saja dan memotret yang bisa ku potret, tapi hasilnya jelek, hehe yasudahlah saking ngebutnya jadi gambar yang diinginkan gak sesuaai. semakin jauh semakian jauh mendekati perkampungan, aku melihat daun bawang yang montok-montok dan berbunga, aku baru tau kalo bunganya seperti itu, unik, tapi terhambat oleh sebuah truk yang ngejepit kami, jadi harus berhenti sejenak, melihat warga sekitar yang lagi ngeliatin kami pake sarung khas orang gunung. lalu perjalanan dilanjutkan kemabli hingga berhenti di jalan buntu akhir, mentok di sebuah penganapan atau resort dan ada jjuga restaurantnya, kami pun serentak keluar dari mobil dan mengeuarkan barang bawaan kami. ada dua pasang bule jerman yang lagi nungguin sunset, dia terus fokus pada mangsanya, keduanya pun melakukan hal yang sama, tapi pasangan yang satunya adalah bule dan WNI, yang mungkin dah kawin, dan moment yang great banget adalah berfoto welcoming to Bromo Mountain, hahahhahai yang aneh dari w, orang lainmah pake celan pendek tuh pas mau berangkat, nah aku malah pake celana pendek pas ke Bromonya, haha tapi yasudahlah lupain aja. karena aku baca tips juga rasakanlah dahulu udara sekitar biar suhu badan juga bisa menyesuaikan, padahal tuh tips baru saja dibaca, setelah pulang lagi,,, tukang ngeles nih.
aku membeli sebuah sarung tangan Rp. 10.000 lalu teman kami dari malang menwarkan penyaring udara tuh apa namanya, oh iya masker. heheh, kupapai lah semuanya. udah merasakan desiran angain dan berfoto, mas sulis sih lagi ngobrol ma bule jerman itu, bikin ngiri aja. jago dahk. yang lain juga pergi ke toilet, aku sih bongkar kostum. meski aku agak pengen kencing tapi aku bisa menahanya, toh masih belum terasa banget. kostum baru, jaket penghangat yang ada, gak beli lah gak keburu, untung ada itu juga, dan cuaca mendukung banget. 3lapis di badan, begitupun dengan celana, celana pendek aku double lagi dengan celana tipis panjang, lumayan lah, sepatu aku pakai lagi. heheh, jangan lupa kenakan ciput dan slayer kuning, serba mendadak jadi kostum gak ada yang cocok dan menarik, aneh, tapi yasudahlahh ga apa-apa orang aku ini amatiran juga kan, tapi melihat apa yang dibawa temen yang lain aku termasuk komplit.
gak ada orang nih tinggal sedikitan, aku pergi saja ke belakang resort untuk menyimpan tas, ada guide yang sedang bikin tenda tapi gak rame, yasudah aku balik lagi bareng Kak Mego, takut cuy sendirian, lagian kita nenda, di depan ada hotel kita nenda, namanya juga backapacker.
ramai-ramai kami menuju lapangan tenda, lalu mengambil tas dan dibawa ke lapangan, kuliahat teman bang Zul sedang mendirikan tenda, kayaknya mereka telah mempersiapkanya dengan matang, aku pikir bagai mana jadinya kalo tanpa mereka. bahkan aku pun males untuk mendirikan tenda, aku coba bantu meskipun sedikit, setelah itu anak lain mulai berdatangan dan membagi tempat di mana kita akan tidur, 2 tenda besar untuk anak cowok, dan 3 tenda buat anak cewek. kemudian kami masuk tenda, aku bingung memilih mana yang akak aku tiduri, akhirnya aku masuk tenda yang ada bang sulisnya, heheh biar aku bisa tanya-tanya padanya tentang perjalananya ke luar negri dan minta tipsnya, ya beres-beres dulu menyimpan tas dan menentukan tempat dimana aku akan tidur, setelah banyak teman yang masuk, kita semua mengibrol ringan, yang memulai perbincangan itu si Rud rud, gak tau degh namanya, soalnya di mengenalkan pada semua teman dengan nama itu, yasudahlah jangan dibahas, ngobrol-ngobrol lalu aku singgung mengenai perjalanan mas sulis yang sering ke LUar negeri dan backpackeran, tapi ya sekedar gitu saja, kemudian kami keluar setelah diajak oleh teman yang lain untuk berkumpul di tengah api unggun, perasaan tadi belum ada, ko cepet banget, sebenernya aku males keluar karena dingain, aku sudah nyaman di dalam untuk menghangatkan tubuh. saat aku keluar ternyata itu saatnya memperkenalkan diri, atau malam keakraban, aku pun masuk dala lingkaran tersebut, saat itu malam 13 bulan islam, terlihat bulan yang keluar dibalik gunung, terlihata begitu indah banget, sejak kami nyamepe Bromo dan berkumpul di jalan mentog tadi sudah terlihat banyak banget bintang, bener-bener kaya hamparan bintang, langit yang begitu jenih dan bintang yang menghampar banyak. wuiih itu sungguh menkjubkan, kembali ke perkenalan, giliranku berkenalan, heheh setelah manyabutkan nama dan nama fbi juga domisili, si Risma nyeletup, "aripis newbackpacker itu siapa?" heheh aku jawab punyaku juga.
setelah selesai berkenalan gak saatnya makan, itupun mesti nungu dulu, sambil nunggu Anggun mengajak kami untuk melakukan permainan kecil yang bermaksud biar kami lebih akrab dan rame, tapi gak begitu antusias, meskipun dia asik ngajaknya tapi aku yang pertama menolak permainya gara-gara di nyuruh dansa dalam permainanya, Anggun anaknya asik, percaya dirinya tinggi dan lucu aku tak habis ketawa ketika dia nyeletup, aku seirng memnggilnya Angel, hahahha w lupa mulu bahakna ma si Adi pun w slalu kecplosan manggil dia Indra, kaya temenku sihkkk. yang lain ada yang memotret bulan, ada yang ke tenda, dan kembali ketka makanan datang,api unggun masih sangguo untuk menghangatkan kami. maka banyak yang makan sambil menghangatkan diri, setelah makan selesai tak lama 5 termos yang berisis kopi dan teh anget dateng, wuih ajibm segera aku mencari cangkang air gelas untuk wadahnya, aku sudah tebiasa minum kopi akhir-akhir ini hanya merokok saja yang tidak, itupun karena seringnya aku tidur larut malam, sambul minum kopi aku mencari posisi yang enak untuk menikamati segelas kopi dan api unggun, aku duduk di atas sisa akyu bakar, sambil minum aku tambahkan kayu unutuk menstabilkan api, mas husni, nita, risma yang kemudian hadir dan teman yang lainya juga. ngoborol-ngobrolh kami, tapi aku tergangu dengan kebulan asap yang terus menghampiriku. kemudian aku menghampiri Risma dan mengobrol denganya, tapi akau memutuskan untuk kembali ke tenda.
setelah berada di tenda kubuka sepatu dan sudah ada teman yang tidur, kulihat mas Dadi, tata, sanusi dan gak tau lagi, aku membuka sleeping bed ku yang baru hahahha,, sebenarnya aku kahwatir karena betapa susahnya aku manggulung kembali slepingbed untuk mengmbalikan ke tempatnya yang kecil, aku melihat sleeping bed mas sanusi sangat tipis dan ukuran wadahnya jauh lebih kecil dari pada punyaku, ku gelar lah itu tempat tidur masuklah aku kedalamnya dan tidur, mencoba tidur meski masih tersa pengen kencing. tapi kedinginan usara dan hangatnya di dalam sleeping bed, membuatku tidur dengan nyenyak, nikamt banget.
dua kali terbangun tak membuatku ingin bangun aku ingin terus tidur, yang pertama terbangun karena merasa terjepit oleh temanku yang tidur disebelahku, kayaknya dia mencari celah untuk membenanmkan dirinya dicelah kecil, tapi tak masalhlah, hanya kurang bebas bergerak saja, tidur lagi. yang kedua karena waktu sudah hampir subuh dan aku pun udah cukup tidur, dan sipa untuk melihat sunrise pagi hari. anak yang lain juga memberesakan bekas tidurnya, ada yang makan camilan tapi aku sibuk memasukan sleeping bed sekuat tenaga. kemudian kami berkumpul di luar tenada dan mas Zul mangajak kami ke posisi yang bagus untuk kami dapat menykasikan sunrise. berjalan sekitar 200 meter dari tenda, tapi sebelum berangakat mas dadi mengajak aku ke belakang, untuk apa? hah,.. padahal untuk buang air kecil, aku deg-degan karena akan BAK sembarangan akhirnya aku membaca "pang numpang-numpang". kemutdian kami menuju tempat dimana kami akan melihat sunrise, ya gak jauh ko, dan gak perlu naik gunung dan susah-susah unutk melihatnya. kami fokus melihat posisi kawah bromonya dan rupanya bukan disitu, kami harus berbalik untuk menyksikan sunrise, kecuali berharap terbit dari timur, hahhahah... kiamat kali, sambil menunggu munculnya sang matahari yang lain sibuk dengan hal-hal uniknya, ada yang mempersiapkan foto, ada yang eksis untuk foto-foto kayaknya orang Indo mah pada narsis banget, meski yang jelek seperti saya pun, hahah,,, aku mencoba untuk memotret beberapanya, ada yng minta motert juga, tiba-tiba di bawah kami sangat rame sekali, mobil-mobil berdatangan, motor-motor juga, pecinta sepeda juga, gila nihk emang weekend rame kaya gini kali ya?
hadoh udah berbagai macam posisi dan gaya untuk berfoto, asik juga aku gak perlu cape-cape memoto, tinggal aku ja yang difoto, licik banget.
aku Risma, dan heru terus mencari posisi enak untuk dapet foto dengan sunrisenya, heru inign berfoto dengan pecinta sepeda, dan aku ingin menyapa bule dan sedikit ngobrol, tapi kami hanya berfoto dengan pecinta sepeda saja, hehehe.
aduh jelek banget sihkk aku ini, memalukan haha, gaapalah, kemudian setelah mendapatkan kami kembali ke tenda dan tak lupa foto terkhir di early morning ini,
bagus juga foto nih,, hehe ayo ahk balik ketenda kan udahan sekarang mah liat sunrisenya,,, aduh mesti packing nih untuk berangkat ke kawah Bromonya, heheh, setelah turun dan mebereskan barang,aku pergi ke toilet untuk BAB, haha takutnya ntar w pingsan kaya kejadian 3 tahun lalu, setelah naik gunung pangrango hampir pingsan karena tak tahan pengen BAB, aneh banget dah w, baru mengalami rasanya mau pingsan tuh kaya gitu ternyata.
mba silfi meminta tambahan dana sebesar Rp 20.000 lagi goceng buat toilet dan sisanya buat nyewa Zeef yang bakal kita pake ke BRomo, Savana dan Malang jalur semeru. wonderfull,ikutin terus ya,,,!!! dan itu bakalan idah banget dan bakal terpukau banget, waw Indonesia has spot like that,,, unbelievable. inilah saat terakhir akan meniggalkan lapangan temapat tenda kami, aku sempet ngobrol bareng temanku yang dari bekasi tetang Korea dan negara-negara lain, hehe, aku kurang berhati-hati dalam menyimpan kameraku, sempet mengalami gangguan kecil, lensa bermasalah, dan jut-jet ketika men aktifkan kamera lensanya maju setengah, gak full, lalu aku matiin dan hidupin lagi, saat memotret sunrise pun hampir beberapa kali seperti itu.
tas kami ditumpukan dalam satu mobil zeff gunung, banyak sekali itu tas dan numpuk banget, lalu tambah tambang sebagai penjaganya karena takut jatoh.

aku bersama teman yang lain sekita 13 orang dalam satu mobil, aduh ini mobil keras banget, dan emang pas kalo jadi mobil gunung. jepp ya namanya, haha norak dasaar,

saat menuruni jalan, buset deh takut banget w, jalanan mudun sekali dan pasir di mana-mana takut aja w, paling pertama lagi mobilnya, asuh ini gak enak banget sihk, tapi daripada jalan kaki, akan lebih gak enak juga, setelah turun, perjalanan di lanjutkan kemabali k tempat di mana kita bisa memarkirkan mobil dan lebih dekat dengan kawah juga, aku melihat orang-orang yang mengunjugi Bromo juga, banyak yang menggunankan motor juga ternyata, tak terbayang itu debu dan berkendara di atas pasir, rasanya aku gak akan kuat, karena aku pernah memrkirkan kendaraan di pantai pangandaran dan itu harus extra banget, tapi jalanan yang sudah biasa dilewati mobil dan kendaraan lainya kayaknya udah mengeras juga, jadi mulus-mulus aja mungkin, ketimang naik mobil yang keras.
aduh debunya sangat banyak banget, bikin kelilipan, pas makan malam kemarin pun ada pasir yang kecampur ke makanan, tapi tetep aku makan, hehe, apalagi pas menjun kawah Bromo itu, di gigi tersa ada gesekan krenyes-krenyes, haha yasudahlah makan aja. peralatan yang mesti dibawa salah satunya adalah kaca mata, dan aku gak membawanya, haha betapa mata ini mengerut unutk berlindung dari kepulan pasir. jejeran jepp yang parkir di tempatnya, bagaikan berada di sebuah cerita film saja, aku melihat kuda yang sedang ditunggangi. kemudian kami turun dari mobil dan menuju ke kawah Bromo, tapi sebelumnya kita berfoto terlebih dahulu, nih fotonya. kami bergerak mendekati tempat seperti vihara atau tempat persembahan atu candi mungkin, gak tau degh apa namanya, aku males bertanya dan pelupa, bahkan nama air terjun pun aku tidak tahu sebenarnya, haha tak lupa aku memotretnya karena keindahanya, anehnya juga setiap aku mengambil foto, kualitasnya sangat Indah banget, dan hobi aku sih bukan memoto orangnya, tapi aku lebih suka memoto diri sendiri dan juga memfoto objek yang memiliki sudut pandang indah,, jadi tak heran aku sering jeprat0jepret ga tentu, tapi dari hasil itu menghasilkan keindahan yang jarang didapatkan atas kesengajaan.
aku menutupi mukaku dengan slayer yang diberi oleh team, bisa juga dipakai untuk melindungi karena aku masih bisa melihat sekitar bahkan snagat jelas, tapi satu hal yang membuatku tak betah dan males juga tak enak pernapasan adalah bau tai kuda, yang sebelumnya aku mengira bau belerang, aku terus bertanya dan anak-anak menjawabnya, tai kuda, menjijikan sekali, betapa aku kepikiranya apa yang ada di dalam sepatuku, pasir yang bercampur dengan tai kuda, haha aku terus memikirkanya ketika pulang. jauh banget untuk menuju ke atas kawah, aku kecapeain dan ngos-ngosan, haduh cape bagnet, kebayang kalo minum mungkin bercampur dengan pasir, tapi tetep eksis kalo difoto, hehe, menuju tangga kawah sangatlah cape, aku tak melihat ada tangga yang terbentuk hanya pasir yang tebal menyelimuti bagaikan masuk kubangan pasir, bahakn tiang penyangga untuk berpuntangan tangan pun, tuksak berat, tapi aku terus berjalan bareng mba silfi, nunus dan mas Zul. semakin lama akhirnya nyampe juga ke kawah aku segera mencari posisi tempat duduk, aku menuju ke sebalah kiri dari kawah dan duduk, tak hentinya angin menerpa membawa banyak debu yang menyakitkan mata, aku pun berfoto bareng mab silfi, nihk fotonya, haha ini merupakan fotoku baenga si pembuat hajat, hehe, tak lama anak-anak yang lain sedang berfoto rame-rame di sebelah kana dari tangga, nyesek banget aku gak ke ajak, hoeks2 tapi gak apalah, aku gak tau pergi kemana mba silfi. sebelumnya kami melihat orang sedang menawar bunga yng dijuala si bapa-bapa penjual bunga, setealh itu aku sendirian melihat kawah, karena ada beberapa bule yang lagi melihat ke bawah, menunggu bule cewek tua yang naik keatas, aku terus memperhatikan bule-bule itu, lalu aku kehilangan mba silfi, aku memotret beberapa saat, dan aku ingin sekali bertanya ke pada si bule itu, aku ingin berbincang menggunakan bahasa inggris, hadoh malu dan geregetan, lama kelamaan aku melihat bule yang agak bisa diajak komunikasi nih, hehe, akhiranya aku memberanikan diri saja, aku bertanya hal-hal sederahana yang maasih aku bisa, hehe aku hanya bertanya "how long you here?, where are you come from?, are you happy here?, what name your plane?, are you comfort with indonesian food?" haha ya aku tak habis bertanya terus padanya, dia kadang mendekatkan telinganya yang mungkin logatku gak jelas padanya, lalu aku mendengar beberapa jawbanya dan hanya tersenyum antusias, lucu juga ngobrol bareng bule, lalu aku meminta berfoto denganya, aku bahakan menuruh salah satu temanku untuk memotret kami, lalu aku berterima kasih padanya, tapi aku tak menanyakan namanya, hehe kebiasaan, banyak bule jerman ternyata. sebelum mengobrol bareng si bule dan sebelum nyampe kawah, kameraku mulai erro, "Lensa bermasalah" sialan, aduh gak bisa maju mundur lensanya, aku agak bingung dan mengelus dada, ya Tuhab semoga ka kenapa-kenapa? aku terus kepikiran,

setelah bosen aku balik lah, turun dari kawah gak enak banget, tapi ketika di tangga tadi pas mau naik, aku melihat bapak-bapak menggunakan pakaian adat khas jawa, gak tau mau ngapain, berbarengan naik ke kawah, aku pengen memotretnya tapi sayang kameraku, huh, foto-foto pake hp juga gak sempet. aduh banyak hal yang aku gak potret. kembali turun yuk, haha... setelah menuruni tangga aku menghindari jalan semula, karena males dengan debunya, karena baterai hp ku yang aku sisakan dari kemarin sejak liat sunrise. aku pun bisa memoto yang bagus laha, hehe, sayang banget aku gak dapet apa-apa dan kamera baruku sudah rusak, haduh kepikiran lagi. nih salah satunya fotonya,
kami pun sudah berada di bawah kawah dan akan kembali menuju parkiran mobil, tak lupa aku yang bareng risma yang ketemu di jalan itupun aku menemukanya dengan mata yang dututpi slayer tadi,aku terus memoto tempat-tempat dan diri sendiri, begitupun Risma yang minta untuk di foto dan kami pun bergantian untuk di foto, ada frita, kemudian kami bertemu mego dan ceweknya, dan berfoto juga, dengan segera kami menuju mobil dan setelah sampe gak ada lelahnya untuk berfoto, gaya ini-itu, diatas mobil dan sebagainya,aku mah hanya beberapa kali, karena malu, heheh, gak enak minta orang motoin aku ini, aku pun duduk di pinggir mobil dengan beberapa teman cowok, hehe aku bersebelahan dengan seorang teman yang ketamu di malang, padahal di bukan orang malang, tapi ikut ngetrip bareng kita, dia membawa catatan dan peta malang, lalu aku bertanya padanya, dapat dari mana petanya itu, katanya dari internet. heheh, aku yang mebawa note gak pernah aku keluarkan dan akhiranya pa, aku nulis bloga ini pun aku sangat keseulitan karena data yang dibutuhkan kurang lengkap. kemudian aku melihat banyak yang menjajakn baju dan menawari kami, aku tertari dengan sarung yang slalu dikenakana orang-orang Bromo atau supir yang mengendarai Jepp, sarungnya unik, tapi sayang di tukang Baju tidak ada, lalu aku tertarik dengan pedagang yang menjual baju Rp 50.000 dapat 4 baju anak kecil. lama kelamaan akupun membelinya, inget ade dan saudara yang memberikan tas gendong yang aku gunakan, akhiranya aku membeli, 2 baju dewasa dan 2 baju anak, seluruhnya hanya Rp. 60.000 tadinya aku sama sekali tidak ingin membelinyal tapi inget orang tua, aku enak ngambil uang darinya, dan aku ingin membelikan mereka, aku sih gak perlu hwhw.
kemudian kita kembali ke Jepp untuk balik, dan semuanya siap untuk petulangan selanjutnya.

SAVANA TELETUBIS
perjalan yang telah terncana berikutnya adalah padang teletubis, aku yang bertanya kemana selanjutnya, aku malu untuk bertanya terus, akhiranya bertanya pada diri sendiri, padang telutubis, maksudnya?
rupannya itu merupakan hamparan rumput yang dikenal dan diibaratkan seperti taman yang sering ada dalam film teletubies, hamparan padang rumput yang inddah di kaki gunung yang mebentegi Bromo, aduh tak tahan dengan debu yang terus menerus menerpa karena angain dari mobil, tak ada kenyamanan bahkan saat berdiri pun, mobil kami selalu paling pertama jalanya, jauh dari kawah terlihat hamparan rumput yang hijau, tapi aku melihat yang terdekat denganku, dan rumputnya gak begitu indah, warnanya menguning, mungkin karena kemarau panjang, tapi sangat indah dari kejauhan, terjalan gunung begitu indah, batuan yang terlihat retak sperti akan roboh, dangat bagus dengan guratan yang extreme. kemudian kami terus berjalan dan tidak berhenti di padang rumput itu, anak yang lain masih bisa memoto, nah w, apa kabar w.
padang savana hanya bisa dinikamati oleh mata saja, tanpa bisa mendokumentasikanya, indah banget, kemudian trip kami menanjak dan masih bisa melihat savana yang terhalang oleh pohon di pinggir jalan, tapi ada keindahan lain ketika melihat dari ketinggian, semakin jauh savana pun sudah terlewati.

JALAN SEMERU MENUJU MALANG
sepanjang jalan aku hanya memikirkan aku ketinggaln savan untuk aku potret, dan aku juga kepikiran kameraku, kayaknya aku jorok sekali bahkan tas pinggang kecil ku pun itu banyak pasir di dalamnya, kayaknya itu juga deh faktornya,dan kami pun berhenti,itu karena mobil kami mogok, sialan, selalu saja mobil w, haha aduhgh..er,, udah mah yang pertama di depan dan akhirnya kami mengahalangi mobil lain, dan pesepeda juga oengguna motor, tiba-tiba macet di tengah hutan, lalu kami turun dan berjalan, ke atas, aku pun terus berbicara mengenai kamerakau, mba silfi meminjamkansebuah sipon/kuas kecil untuk mebersihkanya, akupun meminta tisu kepada anggun, dan terus mengelus-ngelus kameraku, aku terus berjalan bersama teman yang lain, tapi aku memundurkan diri, untuk sejenak bareng dengan yang lain, kemudian kulihat Frita yang sibuk berfoto ria, memotret segalanya, bikn iri aja, lalu dia meminta aku fotokan, dan dia pun menawarkan agar aku juga dapat di foto, setelah itu, kami pun bergerak ke atas, ada pesepeda mengatakan, sebentar lagi ada warung tuh, dan benar saja kulihat ada tenda biru, tapi aku males akh untuk beli sesuatu, takut mahal, hehe. setelah sampe di warung kulihat anak-anak tergeletak lemas, aku pun segera mengahmapiri merka, dan membeli aqua gede, tapi tidak ada, haha habis, akhirnya ku temui warung depanya lagi, aku pun membeli air minum botol dan pisang goreng, ada sedikit yang bikin aku pengen beli mie, haha perut lapar karena hanya makan malem aja, dan gak ada sarapa pagi, tapi aku mash bisa tahan, dan yang lain juga masih ok. lalu aku berkumpul dengan team anak china dan kawannya yang kurang akrab denegan kami dan yang lainya, mereka kurang membaur atau aku aja yang gak gaul. satu orang cina ganteng tapi gemetaran ketika turun kawah bromo dan seorang cewek bukan china yang memesan mie goreng. mereka pikir mie itu akan di seduh di panci, ternyata hanya di rendam oleh air panas, heh yaiyalah namanya aja tempat makan dadakan, tapi kesalahan si pedagangnya, airnya tidak dibuang dan si bumbunya dimasukin ke mie itu, lalu aku mendengar si cewek bilang "lebih baik w yang bikin dehg, dari pada di gituin" entah itu tukang dagang denger atau kaga, tapi cukup jelas di telinga w dan rifky. kemudian si cewek itu mengkcancel pembelianya, padahal si bapa mau membuatkanya lagi, tapi cowok cina itu membelinya kaena mungkin tidak enak, itupun bikin lagi mie baru, sayang banget tuh 2 mangkok, alam hati "apa w aja yang beli" tapi aku malu, dan ragu. si cewek itupun membeli lagi popmie yang tersisa 1 lagi, akupun membayar air minum dan pisang goreng, seharga Rp.4000 pisang gorengnya lumayanlah, meskipun agak keset sedikit. lalu aku duduk bersama yang lainya, ada juga temanya si china yang lainya juga, akupun menawari temanku tentang mie tadi.
semakin lama mobil yang mogok datang membuat kami beristirahat sejenak, aku pesismis kita bakal nyampe jam 3 ke stasiun malang untuk mengejar kereta sore. kemudian mobilsatu persatu tiba, dan mobil w masih mogok, kami pun berfikir, bagaimana kalo tas dibawa masing masing dan mobil yang membawa tas bisa digunakan untuk penumpang mobil yang mogok tadi. tapi mobil mogok datang, anakyang lain sibuk mencari mobil untuk meraka tumpangi yang terpaksa mengangkut mereka, aku memutuskan untuk menunggangi tumpukan tas seorang diri, mobil mogok pun ingin diderek oleh mobil kami, lalu tambang disiapkan, dan tetep mobil w ynag pertama haha. setelah mendahului 3 mobil di depanya, lalu ketemu dengan pudunan, dan mobil kami berhenti untuk melepaslkan tambang dari mobil tadi, gak tau cairan apa yang dibawa si supir mobil mogok yang dituangkan ke mesin mobil. lalu mobil hidup dan nyala, alhamdulillah ya.
aku baru tahu ternyata pertigaan tadi tempat kami beristirahat sambil menunggu mobil mogok ternyata merupakan jalan antara malang, semeru dan Bromo. ouhg gitu ya.
aku tak sendirian tentunya di atas tas tersebut, ada si kenek yang menemani karena ruang bagian depan digunakan oleh mba silfi.
s;am perjalan ya aku dari pada diem-dieman aku mengobrol dengan si kenek itu, aku kaya memiliki guide tour aja, semuanya di ceritain, dan aku jadi banyak tahu dibanding temanku yang lain, aku diberi tahu mengenai kebudayaan dan adat budaya disana, apalagi pemandangan yang supur duper manteb, ok banget, aku menyesal bateri HP habis dan kameraku error, aku agak kesel tapi mengobrol dengan orang yang lagi-lagi aku tidak kenal namanya, dari pembicaraan itu yang aku dapet.
1. mayoritas agama Hindu dan aku melihat vihara yang sederhana di pinggir jalan dan taman yang indah di depanya,
2. bukan rumah dan harta kalo orang sini mah, tapi kalo ada acara mereka sangat royal terhadap makanan, bisa-bisa satu rumah menghabiskan 4 juta. hah, bayangin dong makanan segitu banyak.
3. di tengger yang pertama aku lewati itu sangat aman, bahkan menyimpan sepeda depan rumah pun, gak bakal ilang. bahkan penyewaan motor pun akan aman
4. mereka tidak takut kalo di tipu, ibratnya, sebelum mati pun udah ada yang melayat, gak tau maksudnya, jadi penyewaan atau hutang para penjual sayur di jakarta mereka tidak mempermasalhkan secara berlebihan.
5. air suci yang tidak ada di bali di sini ada, aku mengitkannya berarti dari bromo ada hubunganya dengan bali, tapi di bali tidak ada air suci menurutnya,
6. air terjun pelangi
8. hukum warga tengger, mereka memliki hukum sendiri yang tidak boleh untuk aparat ikut campur, mereka lebih suka menyelesaikan masalh dengan cara mereka, kayak daerah istimewa aja, bahkan kalo kesalahan besar bisa dibunuh rame-rame. jaadi di jebak ke jurang dan diuber oleh warga sehingga di menceburkan diri sendiri, kenapa hal itu dilakaukan? karena kalo kasus diberikan kepada pihak berwajib, akan dengan mudah bagi penjahat hukumanya, bahkan hanya bayar saj, hukumanya bisa ringan, makanya orang-orang tak berani berbuat jahat.
9. kebiasaab minum. minum merupakan kegitan yang tak lepas dari warga tengger, bahkan rasanya tak enak kalo tak minum, itu karena cuaca di sana dingin, dan uniknya, hal ini, tak ada yang melarang asalakan tidak ada yang membuatu onar, karena meskipun peminum mereka meliki control diri karena kebiasaan meraka, bukan seperti orang kota yang mencari pelampiasan dengan nenggak arak.
9. berbagai tempat yang bisa di kunjungi di Kawasan itu.
10. kepercayaan terhadap Gunung Bomo yang memberikan kesuburan pada pertanian mereka
DLL

MALANG APEL
jalanan dari pertigaan semeru gak bagus, berbeda sekali dengan Tengger, tapi karena aku di atas tas jadi mau gimanapun enak, malahan yang duduk di kursii depan pun gak akan merasa enak, karena banyak guncangan, terkahir di perbaikan jalan tahun 2006. semakin kesini jalan semakin berkelok dan pudunan juga, terlihat jalan berikutnya dari atas lalu aku melihat banyak anak muda yang sedang berlibur, gak tau mau kemana, mereka menggunakan motor, aku bahkan jauh sebelumnya melihat seorang bapak dan istrinya mungkin menggunakan motor ninja, padahal itu jalan jelek banget, warnanya merah lagi, hehe gila dah gitu, tau kan mobil jeep, rasain tuh debu, wkwkwkkwkwk
semakin mendekati perkampungan penduduk aku melihat kebun tebu, dari tasi aku sengaja tidak akan tidur, khusus menikamti pemandangan indahnya BROMO dan pertanianya yang subur, saat itu apel sedang berbuah, dan aku baru mengetahui bahwa pohon buah itu seperti pohon bunga, kalo salah satunya seperti pohon bunga kertas, pendek dan berbuah lebat, kecil-kecil dan hijau apelnya. ada yang buahnya di selimuti kertas, mugkin itu untuk apel yang akan di jual, semakin ke sini, semakin mendekat dengen perkampungan, aku melihat banyak muslim karena banyak anak yang pulang sekolah memakai kerudung dan aku melihat masjid kecil di pinggir jalan, bahakn tiap rumah pun memiliki pohon apel, pengen banget turun untuk minta ke rumah warga, apalagi melihat bapak-bapak memegan apel yang segede kepalan tanganya, begitu hijau dan bersih, mantab.
aku mencoba tidur sebentar, karena kupikir masih jauh, dan rupanya baru juga beberapa menit memejamkan mata udah nyampe di pemberhentian terakhir, katanya mobil jenis ini gak boleh ke jalanan, yang aku takutkan dari tadi, suara knalpotnya gember, kaya motor w yang keabisan bensin dan saat narik gs, rasanya tak bertenaga, takut aja w bensinya abis, untungnya jalan mudun, jadi bisa diminimalisir, haha.
setelah berhenti akupun langsung turun dari tumpukan tas, kulihat mba silfi dan temanya keluar dari mobil, aku hanya tertawa saja, mobil yang lain belum muncul dan mungkin sudah tertinggal jauh dari kami, mba silfi membersihkan bajunya dan berganti sebidanya, aku sih juga pengen, tapi sulit bongkar tasku, soalnya paling bawah, yasudah aku hanya bisa diam sejanak, sambil mencari warung atau tempat ibadah yang sekiranya aku bisa ngecharge HP dan kamera, mungkin aja kamereku itu karena kurang baterai, hah mana mungkin, tapi kau tak bergerak padahal ini muka plenga-plengo.
kemudian mobil lainya datang dan kami pun membongkara tas kami, lalu 4 mobil angkot datang dan berderet dan seperti tebakanku, ini nih yang bakal menampung kita ke stasiun, di atas angkotnya tertulus ABG. dan kami pun naik ke mobil-mobil yang disediakan, aku menumpang yang paling belakang, bersama yang lainya, panas banget, gerah dan ini gak maju-maju, pengen teriak w, ampe melambai0lambai di pintu sang supir, si supir hanya melihat saja, lalu kemudian mereka bubar dan berpencar pada mobilnya masing-masing, mungkin agak kesel juga dengan sikap w, tapi gak w pikirin, w langsung menunduk dan molor, tapi tak senyaman nai kereta dan Jepp, gak enak banget rasanya, dan taukah anda berapa lama ke stasiun?, 1 jam
aku ingin melihat gimana sihk kota malang itu, tapi males lah, yasudah tidur lagi dengan menunduk, kemudian tiba di stasiun dan kami turun lalu berkumpul di pinggir jalan, aduh lama banget kang Fajar ini, mobil paling belakang, di yang pegang tiket maslahanya, udah gitu masuk stasiun kan mesti ada tiket, sial dan bikin kesel, yasudah kami memberskan barang bawaan kami, setelah si fajar datang, kami langsung pergi ke stasiun.hah kok di atas angkotnya ada tulisan ABG dan ada juga AJG yang berseliweran,dan ternyata itu cara untuk mempermudah panumpang, Anjarsari-Borobudur-G? ohkk ternyata, bisa-bisa. meskipun rada kesel juga, karena lamban banget jalanya kang fajar ini.
kemudian kami masuk dan tujuan kami bukanlah kereta apalagibagiku, yang lain sih toilet. aku masuk juga bareng mereka dan aku menuju toilet bareng yang lain, ada sisa waktu sekitar satu jam lebih, dan aku menyimpan tas di mushola bareng temen yang lain, mereka mandi di toilet itu, maksud aku aku akan ngecharge HP dan Kameraku di warung exit yang semula aku juga ngecharge, dekat dengan toilet gratis stasiun pula. bulak-balik aku hampir lima kali dari pintu exit ke mushola, ada 50m an lah. akupun sudah megnambil sabun dan baju yang dipilih untuk gantinya, aku ngobrol sejenak dengan rifky yang sedang makan, lalu aku beli Gorenagan yang semula aku beli juga, tapi yang ke2 kalinya beli simpah enek banget, mungkin emang karna udah tinggal sedikit lagi dan udah dingin, padahal aku beli 4, bodo amat dengan tanganku yang kotor, males lah cuci tangan, aku menghabiskan 3 karena enek banget, lalu aku ke gerbang pintu keluar yang ditutup dan gak bisa keluar hanya sesekali saja, itupun petugas yang akan mengambil barang denga dorongan segede angkot. aku sih sebenarnya oengen beli makanan di luar stasiun tadi, aku melihat banyak makanan unik, ada yang ukuranya kecil-kecil kaya baso gitu dan ada karoketnya, apaan tuhk? tapi sayang tak bisa keluar karena harus menunjukan tiket sedangakan tiket w entah di siapa karena 1 tiket 4 orang... aku mendekati gerbang keluar dan ternyata ada celah ram besi yang ternganga, mungkin aja emang dirukasak, orang indo mah kan unik, di gerabang itu ada tukan Rawon, pecel dan apalah namanya. akupun memesan nasi rawon, ini moment dimana pertama kalinya aku beli makanan ini, karena meskipun banyak tersebar di Karawang, aku males untuk beli makanan aneh, aku lebih suka makan makanan yang sering dibeli saja,aku bukanya terpakasa tapi aku dah berapa lama tak menemukan nasi, aku meminta air terlebih dahulu karena masih seret gara-gara gorengan. ternyata nasi yang dikuahi kuah hitam dengan potongan daging sapi yang lumayan tebel-tebel ditambah satu kerupuk bundar, hah ini kan kerupuk yang sama w produksi di rumah, hehe. aku makan dengan lahapnya meski rada gak menikmati, aneh rasanya, mungkin kalo masih panas enak juga tuh, ya habis dah, aku membayarnya seharga 8ribu saja. lalu aku kembali ke toilet gratis, rame banget, aku kebagian sehabis bang dedi, lama kelamaan bikin agak gak sabar, aku mesti melihat muka mimiknya si penjaga toilet, najis sebentar-sebentar liat w, liat yang masuk, menyabalkan, dan apa, mati lampu. kesel dengan cara si penjaga, kaya yang dia matiin tapi semua area emang mati. bahkan ada 2 ibu-ibu yang akan buang air kecil karana gak tahan, tapi si penjaga bilang, "maaf bu, lampunya mati jadi gakya ada air" ampe pintunya di jaga, tiap yang masuk terus diomong gitu, padahal masa sihk segayung aja abis, ya ibu-ibu itu marah dong, e bilang gini "periksa aja bu" masuklah secara paksa si ibu, lalu meraka berantem karena kepalitan si penjaga, di ruang ke 2 masih ada cukup air untuk 1 orang lagi mandi, karena rifky yang cuman membersihkan muka dan kakimenyebutkan masih cukup air ko rip". tapi si penjaga itu mengusir w. sial dan AnJ***.
lalu aku pergi dengan perasaan malu, kesel dan pengen murka, aku kembali ke mushola, lalu aku langsung bertindak kaya orang bodoh yang malu, tapi untung anak-anak lain gak pada ada yang tadi bareng, yang ada cuma anak yang beda, aku pun duduk sebentar dan langsung ke kamar mandi, beneran mati lampu ternyata, tapi air tetep ada, karena menggunakan jenset si ibu yang punya wc. aku menunggu sebentar orang yang lagi cuci muka, si ibu menyiapkan lilin untuk penerangan, dan ternyata bisa keluar lewat jalan WC itu, damn. aku liat anaknya si ibu yang lagi merokok di pinggir pintu, aneh ibunya jelek tapi anaknya ganteng, hidungnya mancung, kok w kaga ya? w juga sering memperhatikan orang-orang jawa, tidak ada yang sepesek aku, mereka agak tinggi dan mancung, ganteng-ganteng dan cantik-cantik meskipun belangsak pun meraka hidungnya mancung, w merasa w jelek banget, dan w sering merasa kok w kaga kaya mereka, lupakan saja, aku langsung mandi, aku membasuh semua badan, lubang-lubang aku berdihkan karena kotor, lalu ternganga HAH adzan, kalo ini sore berarti ini Ashar dan jam 3, sial kereta kan jam 3. segeralah aku degnan gresaak-grusuk, ampe CD yang bersih pun jatoh,, dan terpaksa gak pake CD, padahal emang biasanya juga jarang, wkwkwkwkkw. kemudian aku keluar dan bertanya kepada si ibu "jam berapa bu?" belum jam 3 sih jawabnya.
lalu aku keluar dan packing tas yang semakin gede, aduh, gede banget sihk. lalu aku menemui teman yang lain tak lupa mengambil HP, karena lampu mati akhirnya gratis, sebagai tanda idak kenyamanan hati aku membeli air minum. lalu mennuju gerbong dimana aku akan duduk, setelah menmukan yanglain aku duduk dan minta makanan gratis terkhir kalinya,, and you know what? gak kebagian, sial, padahal w dah merendahkan diri untuk minta. haodoh,, yang lain merasa kasihan padaku dan menwariku ini itu, tapi aku megnatakan aku sudah makan rawon, tapi mau makananya buat ntar malem, meraka terus menwariku dan aku pun gak nayman, akhiranya aku melarikan diri ke pintu geerbang, aku duduk bersebalhan dengan cewek yang beli mie di pertigaan semeru.

selama di Kereta menuju Rumah
aduh cape nulisnya,, tapi....... masih banyak lagi?


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

© backpackerindonesia.com