Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

Gate 14

andrapetualang
andrapetualang, pada 1 Nov. 2011, 9.49
di Blog

Liburan telah tiba, tiket pulang pergi sudah di tangan,oleh oleh sudah cukup, apalagi ya, oh ya buku bacaan untuk ngilangi rasa suntuk di perjalanan,begitu kacaunya persiapan liburanku mei lalu, namun walau agak sedikit kacau tidak jadi hal, karena bayangan kampung halaman menari nari di benaku. Tibalah saat saat yang aku nantikan tiba, tanggal 05 juni 2010 aku diantar sopir perusahaan menuju bandara Damman jam 2 pagi karena mengigat penerbanganya jam 5 subuh, sepanjang perjalanan aku hanya melihat betapa terang benderangnya jalan di padang pasir ini, betapa mulusnya jalan raya satu arah ini,betapa tenangnya kehidupan disini, ratusan mobil mewah melintasi jalan jalan Khobar ke Damman pemandangan ini kontras sekali dengan Negaraku tercinta Indonesia lampu jalan yang redup redup kuyup,jalanan yang bolong macet serta asap knalpot dari mobil tua tua memenuhi jalan Jakarta belum lagi antriian pengemis serta antrian jalan tol yang harus bayar tiap kilometer perjalanan menuju Bandara Cengkareng,tiba di Cengkareng ratusan Calo berebut menawari jasa dadakan bahkan disitupun ada penjahat penjahat yang berkeliaran..huip,tapi bagaimanapun juga tetap Indonesiaku juga.

Penerbangan Jam 5 Pagi dari Damman menuju Doha sebelum Ke Jakarta kutempuh hanya satu jam penerbangan, dinegara kecil yang kaya ini aku melangkahkan kakiku diribuan penumpang transit ke berbagai negara di dunia , karena pesawat yang kutumpangi merupakan maskapai penerbangan Qatar yang mau ngak mau harus transit di Qatar,Bandara yang begitu luas terdiri dari berbagai gate itu dengan pemeriksaan yang ketat,serta ribuan orang orang asing menyatu jadi satu di Bandara sekelas changi Singapura.wow amazing”kataku membatin.

di boarding pass tertera Doha Jakarta gate 14, dengan menaiki anak tangga sengaja tidak melewati ekslator agar aku bisa latihan sedikit di perjalanan yang jauh ini, pas menginjakan pada tangga terakhir aku menemukan pencarianku GATE 14″,oh akhirnya samapai juga,WoW,aku cuma bisa kaget melihat kumpulan TKW yang bergerombol di Gate 14, karena penerbanganku hampir 90 persenya para TKW, selebihnya ada beberapa orang Arab, dan beberapa orang eropa yang mungkin pergi ke Indonesia untuk keperluan Bisnis, dan Gate 14 ini bising sekali dibandingkan Gate gate lainya seperti di stasiun kereta api senen saja,dejavu.

Baru lima menit aku duduk,aku dikagetkan dengan bliztan kameraphone dari salah satu TKW yang diam diam mengambil photoku, mau marah ngak bisa,cuma aku senyum aja ( lumayan ada fans aku juga disini, he he) beberapa dari mereka melihat aku tersenyum lalu mereka lambaikan tangan , kucuma bisa senyum saja dan melanjutkan membaca, baru mau buka lembar pertama dari bab pertama buku 5 menara aku dikagetkan lagi oleh ulah TKW yang tiba tiba duduk disebelahku lalu temanya berada tepat di depanku. Mas photo bareng ya??Pintanya memelas..belum sempat aku mengatakan iya kilatan Blizt kembali menghujamku,yach apes dah, aku cuma mau tenang liburan kali ini, duduk santai sambil baca, tapi apa daya aku tak kuasa menolak permintaan mereka di Gate 14 ini ( karena karakter orang Indonesia, banyak ngak enaknya).

Niatku membaca ku urungkan, aku hanya duduk terdiam mengamati ulah beberapa TKW TKW yang sedari tadi mengusik keingintahuanku, kuamati satu persatu dari mereka ternyata rasa ibaku tiba, diantara mereka ada sebaya ibuku dirumah, dari kuamati cerita mereka yang memakai bahasa Jawa timuran itu ternyata dari tawa mereka yang polos dari wajah lugu tersimpan cerita cerita yang tragis dalam hidup mereka, ada yang tidak digaji majikanya, ada yang dilecehkan majikanya, ada yang pernah melacur karena terpaksa ,aku cuma bertanya apa yang mereka cari disini??, inikah gambaran kemiskinan negaraku?? dan kuamati orang orang di Gate sebelah dari negara lainya rata rata mereka hanya duduk tenang sambil membaca serta surfing di laptop mereka karena fasilitas free wifi,Oh Tuhan beda sekali.masih asyiknya aku mengamati mereka lalu salah satu petugas bandara dari maskapai penerbangan bintang 5 itu membuyarkan perhatian ku..”Stay in line , please, pintanya dengan lembut karena sebagian TKW itu tidak mengerti apa yang disebutkan petugas tadi mereka hanya diam, lalu petugas bandara tadi mengulangi perintahnya lagi dengan mengunakan mata serta kedua belah tanganya untuk menunjukan isyarat mengantri untuk boarding pass..Oh ngantri toh,,bilang kek dari tadi’gerutu salah satu TKW yang namanya Martini,( ketawa geli aku melihatnya,namun itulah gambaran TKW kita selain polos mereka juga kebanyakan buta huruf,aduh cuma bisa memelas dada)..

Didalam pesawat aku juga tidak bisa tidur, mereka juga masih sibuk cerita pengalaman mereka yang bekerja di negri Gurun ini,aku hanya tersenyum kecil (antara sedih, lucu, dan entahlah tidak dapat kugambarkan kondisi mereka itu)tapi yang jelas penerbanganku itu sangat menyenangkan, aku bisa berada di tengah tengah mereka, aku bisa menjadi pendengar pendengar mereka,

“SElAMAT DATANG PAHLAWAN DEVISA” begitu pesan spanduk yang kubaca di Terminal 2 kedatangan Cengkareng yang disambut petugas Imigrasi serta cleaning service yang merangkap menjajakan kartu perdana beberapa Provider seluler itu yang iklanya jor joran di media massa itu bahkan balihonya memenuhi Jakarta yang padat dan lampu bandara yang redup, kedatangan PAHLAWAN PAHLAWAN DEVISA itu tidak disambut seperti kalungan bunga oknum pejabat korup negri ini, melainkan petugas Imigrasi yang sedikit kurang bersahabat menyambut mereka,lalu beberapa sopir sudah siap menanti TKW polos tadi untuk diantarakan ke beberapa tempat di daerah Jawa, Inilah gambaran kemiskinan Indonesiaku.


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

© backpackerindonesia.com