Membeku di Negeri Para Dewa, DIENG!

how’s your day ? hope you still on fire

Kaya gua bersama 8 temen BPI yang masih tetep on fire untuk planning trip kali ini.Gak ngerti apa yang ada dibenak kita semua saat memutuskan jalan di musim penghujan kaya gini. Mungkin kami sedikit agak gila , Eh bukan !! kami cuma sedikit agak unik, hanya ingin mencari sedikit ketenangan di negeri para dewa, DIENG .

Untuk trip kali ini sebenernya sengaja gua arrange tanggal 17 Jan bertepatan dengan hari lahir gua. gak tau kenapa kali ini sangat ingin bikin perayaan bersama alam, no need birthday cake or party.

Cari mencari trip di BPI dan ternyata jarang banget yang adain trip di tanggal segitu. Kalaupun ada, destinasinya gak pas atau harus pake jasa EO Tour travel yang harganya … wah mahal broo!

Akhirnya dengan itinerary seadanya gua coba buka Thread ajakan jalan di forum BPI . Banyak yang ngontak tapi banyak juga yang cuma PHP. hhahaa.

No prob! tapi untungnya masih nemu travelmate yang kece kece .and here we are

Gue (JKT)

Mutiara (JKT)

Lia (JKT)

vidya (JKT)

Mumu (JKT)

Pru JKT)

Anggit (JKT)

Anca (Bandung)

Indra (Bandung)

Ok !! lets trip begin ..

Hari 1 (Jumat, 17 Januari 2014)

16.30 gerimis membasahi tanah terminal kp rambutan. mengiringi pertemuan gue dan enam peserta lain dari jakarta yang masih keliatan kikuk banget satu dengan lainnya. maklum, kita baru pertama kali dipertemukan di trip ini.

17.00 bus sinar jaya jurusan wonosobo melaju meninggalkan jakarta ,sedikit banyak perbincangan terjadi di kursi paling belakang. topik pembicaraan dari serius sampai hal yang paling absurd mulai mencairkan suasana. membuat seperti sudah kenal lama dengan mereka . gue nyaman!

22.00 bus berhenti di salah satu rumah makan. rehat sejenak, meluruskan kaki sambil berusaha menikmati soto ayam yang rasanya?? ah! gak bisa di ceritain. intinya makanan apapun yang dimakan saat perut laper adalah enak . hahaa

Hari 2 (sabtu, 18 Januari 2014)

setelah hampir 12 jam perjalanan, 04.30 kami tiba di terminal mendolo, wonosobo. untuk meeting point dengan dua peserta dari bandung. kalau ke dieng sendiri sebenarnya kita turun di persimpangan sebelum masuk terminal.

Rezeki backpacker pun berdatangan. seorang peserta, Pru. menawarkan untuk singgah di rumah bu lik nya di wonosobo. asiiiik! tanpa rasa malu kita langsung mengiyakan. setelahnya kami dijemput di terminal wonosobo oleh bu lik Pru, oh gosh ! sangat beruntung bisa mengenal bu lik. orangnya baik banget . dirumahnya kami di jamu dengan sangat wah , cemilan, sarapan, minuman semuanya gratiiiis. dan yang ini seriusan enak bukan karena laper. Bu lik juga menawarkan rumahnya untuk menginap , menggunakan mobilnya untuk kita pakai city explore di dieng . duh! gue sendiri jadi mendadak malu karena ngerasa ngerepotin banget. but you know what ! dia bilang gak ngerasa direpotin sama sekali.kedengeran tulus banget pas bule ngomong gini ” orang yang gak mau direpotin yaaa gak usah hidup” oke yang ini bisa jadi pelajaran hidup buat gue,

lanjut cerita, fasilitas yang ditawarkan bu lik secara cuma cuma gak gitu aja kita manfaatin dengan seenaknya. sempet discuss juga sama yang lain untuk mengurangi intensitas merepotkan kita ke bu lik, sampai akhirnya kita memutuskan untuk menyewa homestay di dieng agar bisa lebih leluasa mlaku mlaku di dieng. sedangkan untuk kendaraan sendiri, kita tetep pinjem mobil bu lik , mengingat cuaca sudah tidak memungkinkan lagi kalo harus cari rental mobil

setelah perut terisi kami pun melanjutkan perjalanan ke dieng. namun saat hendak berpamitan dengan bu lik, sodoran tangan kami ditolak mentah mentah.eits yang ini bukan karena bu lik sombong . Bu lik cuma gak mau kita berpamitan saat itu, Bu lik minta kita singgah kembali ke rumahnya sebelum kembali ke jakarta besok . yaa mungkin bu lik hanya ingin memastikan kalo kami tidak benar benar membeku di dieng sana. hahaa

duh bu lik ! terbuat dari apa sih hatinya … matur nuwun sangat yooo .

Pagi di wonosobo , gerimis menyambut kami dengan cantik. ah ! seriously i’m in my bad mood. tapi Anca dan Indra, dengan segala keoptimisannya selalu bisa bikin gue tenang. “ujannya cuma 2 jam ko,bentar lagi juga berhenti” . ok! just letting me enjoy the rain

Saat itu, matahari sempat terasa hangat saat mengiringi kepergian kami melanjutkan perjalanan ke dieng. tapi tak lama setelahnya hujan seperti sudah tidak terbendung lagi . di balik kaca mobil yang berembun kami menikmati pesona dieng yang basah dan berkabut ,Dia masih saja tetap cantik , ah dieng!

hanya butuh 45 menit untuk menuju dieng dari rumah Bu Lik.Sesampainya Disana kami mampir ke rumah Mas Pii, salah seorang guide yang sebelumnya udah gua kontak.Mas Pii menyediakan tempat menginap sederhana dengan harga yang murah, sayang lokasi nya terlalu jauh dari tempat wisata (2km). hal ini juga yang membuat kami memutuskan untuk memakai homestay lain.

Beruntung tidak sedang musim liburan, jadi tidak butuh lama untuk kami menemukan penginapan. kami memilih BU MUSLIH HOMESTAY sebagai tempat singgah kami selama di Dieng. sangat nyaman dengan fasilitas yang memadai, 1 Rumah yang kami sewa ini berisi 2 kamar tidur dengan masing masing kamar mandi dalam dan air hangat,ada pertungkuan (tempat untuk menghangatkan badan) juga ruang keluarga lengkap dengan TV. pemiliknya, Bu Muslih juga sangat baik. penginapan Bu Muslih ini belum dipatenkan (belum ada izin usaha), jadi tidak ada plang homestay di depan rumahnya.

jam 12.30 kami melanjutkan kegiatan city explore , masih dengan jas hujan yang melekat di badan. huff!

kami memulai start dengan menikmati eksotisme kawasan telaga warna dan sekitarnya. gerimis dan udara dingin yang menusuk membuat suasana menjadi sendu .ah romantis sekali tempat ini!

kawasan wisata dekat telaga warna
puas berkelana di kawasan telaga, kami mampir ke sebuah warung kopi setempat untuk menghangatkan badan . Disini gua juga sempat memesan makanan khas dieng, Mie Ongklok . ah ini enak!

selain mie ongklok, makanan khas dieng lain seperti manisan carica, keripik kentang, minuman penambah stamina, Purwaceng juga bisa kita temukan di tempat ini.

perjalanan kemudian dilanjutkan ke Dieng Plateau theatre.Disini, kita disuguhkan dengan film dokumenter tentang kawasan wisata dieng. ruang theatre yang dapat menampung sekitar 100 pengunjung ini terasa hangat,gue sendiri ngerasa nyaman banget berada disini sampai gak sadar kalo tertidur ditengah pemutaran film. hhahaaha

Hujan semakin deras saat kami melanjutkan perjalanan ke kawasan wisata kawah sikidang. seperti tidak patah arang, temen lainnya masih saja terus mencoba menikmati moment . sementara, gue sendiri udah nyerah, basah kuyup bikin gue ngerasa gak enak badan, berdiam diri di dalam mobil sepertinya akan lebih baik. Dan kawah sikidang menutup perjalanan kami hari itu.

Malam hari di dieng kami habiskan dengan kegiatan bebas, menembus dinginnya udara dengan sesekali pergi ke tungku pemanas yang berada di dapur, menonton tv dan sejumlah kegiatan ngablu lainnya, gak ada sedikitpun resah tentang cerita hidup. disini cuma bisa tertawa lepas dan tidur sangat nyenyak setelahnya.

Minggu, 19 Januari 2014

04.00 , cuaca di luar cukup mendung. tapi lagi lagi kami terlalu bersemangat.Sebenarnya tidak berharap banyak untuk mendapatkan si kuning di bukit sikunir. tapi mencoba tidak pernah salah. Dengan mobil Pick up yang kita sewa dari pemilik homestay , kami mencoba merampungkan itinerary yang sudah kami buat, sekitar 30 menit kemudian kami tiba di tempat tujuan dan langsung memulai pendakian.Trekking menanjak hampir bisa kita temui disetiap kaki melangkah, hanya saja memang tidak seberat saat kita mendaki gunung, . Jika cuaca bagus kita juga bisa menikmati sensasi Golden Sunrise dari puncak bukit sikunir. Tapi sayangnya saat gue diatas sana , matahari masi malu dan hujan mulai menyambut ramah.cuma kabut tebal keabuan yang berusaha menjadi cantik pagi itu . Kecewa? sama sekali enggak.

Setelah hujan reda, kami turun bukit dan kembali ke homestay untuk mengganti pakaian yang basah. And Finally , Tuhan membiarkan kami menikmati hari terakhir di dieng . Matahari terlihat sangat manis saat mengiringi wisata terakhir kami di kawasan candi Arjuna. oiya kawasan wisata candi ini letaknya tidak terlalu jauh dari homestay yang kami tempati, jadi untuk menjangkaunya cukup dengan jalan kaki. setelahnya, kami juga mengunjungi museum kaliasa .Disini, lagi lagi kami diputarkan film.Merasa penting banget buat bilang kalo kali ini gua gak ketiduran saat nonton.haha, really enjoying the show!

seperti masih belum rela kalo trip harus selesai , sekitar jam 13.00 , kami sudah harus turun dari dieng. Jemputan mobil Bu Lik juga sudah menunggu di depan homestay . Di rumahnya, Bu Lik memaksa untuk direpotkan kembali oleh kami. and yes! we just so ready for this last fete, sekali lagi terima kasih Bu Lik.

17.00 terminal mendolo, wonosobo. lets go back to our fvckin routine. Suck Jakarta!

Dan perjalanan pulang kali ini kami menggunakan bus Pahala Kencana,oiyaa .. ada Satu lagi yang berkesan dari trip kali ini. I just celebrate my 22nd birthday for 22 hours in my return trip. Imbas banjir di Jalur Pantura , membuat bus harus memutar rute perjalanan , melewati jalur sumedang yang stuck parah. yang lebih NGEHEK lagi , AC Bus pake acara mati dan kita terperangkap di barisan belakang kursi deket toilet. ngerti kan gimana menderitanya kami.

terakhir, gua mau ngucapin Terima kasih untuk semua yang terlibat di trip kali ini. how’s lucky me to meet you all, see you next trip guys

untuk rincian biaya trip bisa diliat di tabel bawah ini, pengeluaran dihitung dari gue berangkat sampai tiba kembali di rumah. Mobil Bu Lik yang kita pakai, tetap kita kasih biaya pengganti untuk bensin dan driver. Untuk biaya juga sebenernya masih bisa di press,tipsnya si jangan terlalu banyak jajan aja kaya gua. semoga bermanfaat

blog ini di post juga di yusufrina.wordpress.com