User Menu
Main Menu

Curhat

branata
branata Jr., pada 31 Maret 2014, 15.58
di Blog

Tahun 2013 lalu kali pertama saya menginjakan kaki di Semeru dan masih dlm wkt libur lebaran. libur panjang seperti itu merupakan wkt yg pas bagi pencinta alam menghabiskan masa libur bercengkrama dgn alam di Gn. Semeru.
Karna wkt libur yg bersamaan dan minat yg sama utk merasakan romantisme alam Gn. Semeru, menyebabkan penumpukan para pencinta alam disana.
Keramaian itu mmg sangat menarik, selain bisa berkenalan dgn sesama penikmat alam, kami juga bisa saling bertukar informasi.
Namun disatu sisi lain tidak dpt dipungkiri bahwa penumpukan itu memiliki dampak lain, terutama saat kepadatan berada dijalur yg sama dan tidak dapat dihindari antara arcopodo-cemoro tunggul menuju puncak mahameru.
Barisan para pendaki yg begitu panjang tak putus2 membumbungkan debu disepanjang rute perjalanan. Kurangnya jarak pandang, gangguan pernapasan akibat debu sepanjang rute perjalanan menjadi tantangan tersendiri, terutama utk menghemat persedian air yg dibawa akibat tenggorokan kering menghirup debu.
Karena hal tersebut, saya berkeinginan sekali utk menapaki Gn. Semeru saat tidak dlm libur panjang yg bersamaan, dengan harapan utk menghindari kepadatan di Gn. Semeru.
Niat saya sekitar bulan Agustus (bukan 17-an) atau sampai dengan bulan November 2014 utk menapaki Gn. Semeru, tapi sayangnya sampai saat ini blm ada teman yg memiliki niat yg sama.

Semoga


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

Loading...

© backpackerindonesia.com