© backpackerindonesia.com
Saya suka nge-trip demikian pula istri dan anak saya ... karena anak-anak belum begitu gede, tentu saja selama ini masih wisata dgn nginap di hotel.
Sekarang mereka udah gede, keduanya melebihi mamanya dalam urusan tinggi badan :) So, sudah saatnya mulai meninggalkan kebiasaan luxurious travelling. Backpakeran bareng anak-anak kayaknya oke aja. dan sudah waktunya.
Saya geografer, profesi yang memungkinkan saya keliling indonesia, keluar masuk hutan untuk melakukan survei hutan, perkebunan termasuk untuk melakukan survei AMDAL, studi kelayakan perkebunan, pemetaan tata batas hutan tanaman industri, hingga menilai kinerja mereka dalam melaksanakan ekolabel.
Mandi air rawa, kehujanan di tengah laut, tidur di camp di tengah hutan adalah hal biasa. Yang asyik, saya juga penulis jadi klop: geografer + penulis hingga memungkinkans aya dapat proyek menulis ensiklopedia pulau-pulau kecil di Sulawesi Tengah yg jumlahnya 2.000-an. Asyik banget mengunjungi pulau-pulau perawan itu!
Tersisa Papua dan Nusa Tenggara yang belum saya kunjungi. Semoga umur saya panjang atau paling enggak dompet saya belum kempis-kempis amat.
Saatnya anak-anak diajak untuk travelling. Kalau belum mampu mengunjungi tempat-tempat eksotis di Indonesia, sementara ke luar negeri sekitaran ASEAN dulu yang lebih murah ...
Sebab, ada saatnya anak-anak bakal tak bisa lagi dalam dekapan kita karena sekolahnya. Dan itu tak lama lagi. Tersisa dua tahun saja "golden time" ini bakal habis.
Jadi, kapan Anda (juga) mau pesiar bersama keluarga?
Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar
© backpackerindonesia.com