© backpackerindonesia.com
Kejahatan memang bisa terjadi dimana dan kapan saja. Korbannya pun bisa siapa saja. Saat kita pergi berlibur pun juga harus selalu waspada. Untuk itu ada baiknya kita mengenali beberapa modus kejahatan yang sering mengintai para turis. Apa saja itu? Simak beberapa modus kejahatan berikut.
Taksi Nakal
Banyak oknum taksi yang kurang bertanggung jawab dan sering berkeliaran, baik di bandara, stasiun maupun di jalan raya. Biasanya modus yang mereka gunakan yaitu memasang argo yang sudah diatur sedemikian rupa agar turis membayar lebih mahal dari harga yang seharusnya. Atau bila tidak, sopir taksi sengaja memutar arah agar lebih lama dan perjalalanan menjadi lebih jauh dari yang seharusnya. Alhasil tarif taksi pun membengkak. Sebaiknya memang harus ada kesepakatan terlebih dahulu rute yang harus dilewati. Bila tidak, Anda biss googling tentang tarif normal taksi di negara atau kota yang sedang Anda kunjungi.
Waspada Pencopet
Hampir di semua negara modus ini digunakan tak terkecuali di negara besar seperti Amerika dan Eropa. Para pencopet ulung ini biasanya terdiri dari beberapa orang sehingga membentuk sebuah kelompok. Mereka umumnya tahu kalau Anda adalah turis yang bisa menjadi sasaran empuk. Banyak modus yang mereka gunakan, seperti hipnotis, mengalihkan perhatiaan dan lain-lain. Untuk itu sudah semestinya kita harus waspada, dimanapun dan kapanpun. Jangan membawa benda-benda yang mencolok dan berharga saat jalan-jalan. Hindari pula membawa uang tunai terlalu banyak ketika sedang jalan-jalan.
Diskon dan Undian
Penipuan ini sering dialami oleh para turis. Modusnya yaitu para penipu biasanya menawarkan paket diskon dan undian yang sangat menarik kepada para turis. Setelah mereka tertarik, biasanya para penipu akan mengajak ke sebuah tempat untuk menjelaskan detailnya dengan lebih rinci. Hal ini dimaksudkan agar para turis bersedia membayar sejumlah uang yang dikehendaki si pelaku. Jadi sebisa mungkin hindari orang asing yang menawarkan paket apapun (termasuk paket diskon/undian) kepada Anda saat sedang berada di negara atau kota yang baru pertama kali Anda singgahi.
Polisi Gadungan
Polisi gadungan ini biasanya beroperasi di bandara dan memang sedikit sulit diprediksi. Modusnya akan mengatakan kepada turis bahwa ada masalah dengan paspor atau visanya. Untuk mengatasi masalah, tentu saja si polisi gadungan ini akan meminta sejumlah uang denda. Selain itu modus polisi gadungan lainnya yaitu mengatakan kepada turis bahwa ada uang palsu yang beredar dan si polisi akan memeriksa dompet turis. Jika dompet sudah diserahkan mereka akan membawa lari dan kabur. Untuk menghindari penipuan ini, Anda harus tegas mengatakan jika terjadi masalah Anda hanya mau menyelesaikannya di kantor polisi. Dan ingat jangan pernah memberikan dompet kepada orang asing siapapun termasuk kepada polisi.
Hitung Uang Kembalian
Biasanya jenis penipuan ini dilakukan oleh toko yang ramai dikunjungi oleh turis. Penipu ini biasanya akan berlama-lama dalam menyiapakan uang kembalian agar turis tidak sabar dan terburu-buru. Alhasil turis menjadi tidak teliti dan tidak menghitung ulang kembalian yang sebenarnya kurang.
Sumber: www.utiket.com
Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar
© backpackerindonesia.com
pd. 13 Mei 2014, 14.00
[quote=agustin_din]Thanks infonya, bro
Balas Suka 0Bermanfaat bgt. Ditunggu info2 lainnya[/quote]
sip kakak, pantau terus ya :jempol:
pd. 12 Mei 2014, 21.03
Thanks infonya, bro
Balas Suka 0Bermanfaat bgt. Ditunggu info2 lainnya
pd. 9 Mei 2014, 14.32
[quote=chrizz_msweb]Di Jogja pernah kena oleh tukang becak. Minta dianterin ke keraton. Dia nawarin tambah 5 ribu, nanti dianterin ke tempat oleh2 dan ditungguin sama dia. Ternyata mahal2 tempat oleh2 yg dia bawa, akhirnya kita minta dianterin ke keraton. Lalu dia bilang, keraton sudah mau tutup, daripada sampe sana kecewa, disuruh bayar separuh aja..
Kaco dah, berarti kita bayar untuk dianterin ke tempat oleh2 (dan gw yakin dia dapat bonus dari toko itu), lalu dibawa ke tempat semula.
Lebih nyesek nya, dari sana kita nekat jalan kaki ke keraton. Dan ternyata ga tutup, msh bisa keliling2 di sana.
Kena tipu dahhhh, dasar tukang becak penipu[/quote]
Bayar separuh jadinya bayar berapa tuh kak? :capek:
Balas Suka 0pd. 5 Mei 2014, 10.32
Di Jogja pernah kena oleh tukang becak. Minta dianterin ke keraton. Dia nawarin tambah 5 ribu, nanti dianterin ke tempat oleh2 dan ditungguin sama dia. Ternyata mahal2 tempat oleh2 yg dia bawa, akhirnya kita minta dianterin ke keraton. Lalu dia bilang, keraton sudah mau tutup, daripada sampe sana kecewa, disuruh bayar separuh aja..
Kaco dah, berarti kita bayar untuk dianterin ke tempat oleh2 (dan gw yakin dia dapat bonus dari toko itu), lalu dibawa ke tempat semula.
Lebih nyesek nya, dari sana kita nekat jalan kaki ke keraton. Dan ternyata ga tutup, msh bisa keliling2 di sana.
Kena tipu dahhhh, dasar tukang becak penipu
Balas Suka 0pd. 3 Mei 2014, 13.58
Kejahatan bukan hanya karena niat dari sang pelaku tapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah waspadalah! (copas Bang Napi) ;)
Balas Suka 0pd. 3 Mei 2014, 1.06
hati-hati & waspada
jangan mudah percaya
tenang
yakin
the show must go on
Balas Suka 0pd. 2 Mei 2014, 14.40
Nais inpoh :)
Balas Suka 0pd. 2 Mei 2014, 13.12
Thanks infonya...
berguna banget nih gan :jempol:
Balas Suka 0