© backpackerindonesia.com
http://travelermusiman.blogspot.com/2014/04/backpaking-5-negara-overland-siem-reap.html
Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan Sleeper Bus 'Virak Buntham' seharga 22 USD menuju Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Sekitar jam 19.00 kami dijemput di Mandalay Inn dengan mobil jemputan dan langsung diantar ke agency bus dimana bus kami sudah menunggu disana. Ini pertama kalinya kami menaiki bus dengan jenis sleeper bus, busnya besar dengan 2 tingkat bersusun. Kami mendapat seat di bagian bawah + bonus selimut, agak pengap tapi justru dengan kondisi ini yang membuat saya terlelap sepanjang perjalanan.
Tepat Jam 03.00 am kami dibangunkan oleh suara suara gaduh, ternyata kami disuruh turun dan berganti bus. Agak mangkel karena rasanya nyawa belum terkumpul semua tapi tiba tiba dipaksa turun tanpa penjelasan didaerah antah berantah yang belum kami kenal. Kemangkelan saya juga menjadi jadi karena mendapati backpack saya dibuang seenaknya dari bagasi dan lecek dengan debu jalanan.
Kami kemudian bengong sesaat, banyak bus berjejer disana, tidak ada juga penjelasan dari supir + kernek dari bus sebelumnya harus menaiki bus pengganti yang mana. Dini hari dengan mata mengantuk dan dis-orientasi tempat, lengkaplah. Saya sempat berpikiran curiga, jangan jangan kami ditipu dari agency bus sebelumnya dan harus membeli tiket terusan lagi menuju Ho Chi Minh. Saya dengan perasaan curiga tadi mendekati petugas di agency bus yang ada didekat kami untuk menanyakan kenapa semua diturunkan disini dan dia hanya membalas dengan meminta tiket kami. Ah syukurlah... Kami lalu disodorkan registrasi untuk pencatatan nama, kewarganegaraan, nomor passport, tanda tangan plus tiket kami yang ditulis Ho Chi Minh besar besar.
Kota ini rupanya adalah Phnom Pehn, Ibukota dari Negara Kamboja. Setelah menaiki bus pengganti yang tipenya sama yaitu sleeper bus kami mendapatkan seat dibagian atas cuma ternyata tidak leluasa seperti bus sebelumnya, saya kebetulan mendapatkan seat yang dekat jendela yang bagian atasnya langsung berdekatan dengan bantalan atap bus, hanya nyaman untuk posisi tidur tapi sangat menyiksa ketika duduk. Saya harus separuh membungkukkan bahu untuk menikmati pemandangan diluar sepanjang pagi ke siang. Memang sih busnya dirancang untuk tidur tapi tidak mungkin kan kita terus terusan tiduran sepanjang perjalanan itu.
Pagi pagi kami melewati Imigrasi Bavet, Kamboja, kami semua disuruh turun dari bus tanpa perlu membawa barang bawaan menuju pos pemeriksaan passport, Imigrasi bavet ini cukup unik dan sederhana karena hanya berupa pos pos kecil yang ditempatkan dijalan dengan jumlah yang lumayan banyak. Sekitar beberapa menit dibus, kembali kami harus turun untuk melewati pemeriksaan di Imigrasi Moc Bai, Vietnam dengan membawa semua barang bawaan, pengecekan passport dilakukan secara kolektif oleh awak bus dimana sebelumnya passport kami sudah dimintai ketika menaiki bus, kami hanya antri didepan petugas imigrasi dan menunggu panggilan saja untuk melewati pemeriksaan tersebut, kami juga tidak perlu repot repot mengisi departure - arrival form seperti dinegara negara sebelumnya. Cukup memudahkan.
Lepas dari Imigrasi, saya menyelamati diri saya sendiri. Hehe.. Akhirnya menginjak tanah Vietnam walaupun dari awal tidak berharap menjejak negara ini, hanya dengan modal uang + waktu yang terbatas, sisanya adalah kenekatan yang membawa kami kesini.
Sekitar Jam 11.30 Siang kami sampai di Kota Ho Chi Minh, Vietnam, molor sekitar 6.5 jam dari waktu yang dituliskan agency bus dari SR (katanya 10 jam tapi jadinya 16,5 jam). Dari Moc Bai saya sudah yakin bus ini rasanya memang mustahil menempuh SR – HCMC hanya dengan 10 jam secara bus jalannya pelan sekali ketika memasuki daerah Vietnam.
Jadi, Selamat Datang Ho Chi Minh City, Selamat Datang Vietnam.
Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar
© backpackerindonesia.com