Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

Backpacking 5 Negara : The Overland Bangkok- Aranyaprathet - Poipet - Siem Reap

Vera 1211
Vera 1211, pada 20 Mei 2014, 13.48
di Blog

http://travelermusiman.blogspot.com/2014/04/backpacking-5-negara-overland-bangkok.html

Dengan menggunakan Taxi seharga 200 Bath melalui proses tawar menawar, kami meninggalkan Khaosan pagi pagi buta demi mengejar kereta menuju Aranyaprathet (biasa disingkat Aran). Kali ini kami berempat setelah Mas Arya mengundurkan diri dari trip.
Saya cukup percaya diri melalui jalur darat menuju kamboja ini, sebelumnya saya sudah banyak mencari info untuk transportasi dan border kedua negara sehingga tidak begitu kebingungan harus kemana dan bagaimana.

Akses menuju Siem Reap dari Bangkok sebenarnya beragam, Ada pesawat, bus (bisa dari mochit dan ekkamai bus station) dan minivan yang banyak digunakan sama bule bule, serta pilihan kereta api (hua lumpong railway station) . Hanya ada 2 kereta menuju Aran yaitu jam 05.55 am dan 13.05 pm (3rd class, tidak ada pilihan lain). Yang bikin saya memilih ini karena biaya kereta cuma 48 Bath untuk waktu perjalanan sekitar 6 jam. Bayangkan, hanya 48 Bath saja untuk jarak 300 km. Jika dengan bus atau minivan bisa kena diangka 250 – 300 Bath (sampai di Aran saja, ada juga yg langsung ke SR tapi harganya diatas ribuan bath).

Naik dari Platform 6 , kereta tepat meninggalkan Bangkok jam 05.55 am. Dalam tiket tidak disebutkan nomor gerbong dan kursi jadi kami memilih bebas tempat duduk dimana saja. Gerbong kereta lumayan bersih, ada fasilitas AC (angin cepoi cepoi), fan, toilet dan tempat duduk busa empuk. Hehe... Maunya.

Penumpang digerbong kami rata rata warga lokal, saya tidak tahu apa traveler seperti kami ada digerbong lain. Berkali kali kereta singgah distasiun dan pedagang asongan silih berganti bolak balik dihadapan kami, isi dagangan juga macam macam, sama lah kayaknya di Indonesia. Sebagai pengganjal perut saya makan roti isi coklat milik Tri yang masih bersisa bawaan dari malang + durian sisa semalam juga. Kami juga membeli nangka dan kacang rebus yang kami masukkan sebagai pengeluaran bersama.

Aktifitas kami dikereta juga tidak jauh jauh dari ngobrol, ketawa, tidur, melamun, merenung. Hahaha... saya bahkan pindah pindah tempat duduk saking bosannya, modus nyari tempat luang buat tidur. Ada kejadian menarik dari kereta ini, kami dimarahi oleh seorang laki laki tepat diseberang tempat duduk kami. Persoalannya sepele, kami ribut ngobrol plus cekakakan gak jelas. Dia merasa terganggu kemudian mengoceh kearah kami dalam bahasa yang tidak jelas
plus mata melotot. Whateverlah dia ngomong apa, saya cuma membalas satu kata sorry, kami memang mungkin salah. Kami terdiam cukup lama setelahnya. Hehehe... Setelah diperhatikan bapak ini memang kayaknya lagi pusing, sedari awal duduk diseberang kami dia hanya duduk dan banyak diam, caranya berpakaian juga rapi dan termasuk yang lumayan diantara warga lokal yang lain. Saya sempat duduk disebelah dia sekitar 1 jam yang kemudian berpindah lagi.

Jam 12.30 pm, kereta kami berhenti distasiun terakhir Aran. Molor sekitar 1 jam dari jadwal seharusnya 11.20 am. Sesampai di stasiun saya kurang begitu memperhatikan kondisi stasiun ini karena begitu turun dari kereta kami langsung diserbu abang tuk tuk yang menawarkan ke border. Kami mengiyakan abang tuk tuk yang kedua dengan 25 bath/org, lumayan murah dibandingkan referensi yg saya baca katanya bisa 50 Bath/org. Yah gila aja rasanya kalo kereta biayanya 48 Bath, tuk tuk yg jaraknya cuma 6 km ke border sampe 50 Bath. Dimana logikanya?

Tuk tuk ini ternyata scam, kita bukannya diantar langsung ke Imigrasi Thai tapi malah diantar kesebuah agency bus untuk tujuan Kamboja. Awalnya saya terbengong bengong melihat sambutan luar biasa dari pemuda yang mengaku staf border khusus untuk menyambut tamu. Diantarlah kami kedalam ruangan ber AC dan kemudian dibagikan form departure and arrival milik Negara Kamboja untuk diisi. Saya mulai curiga, perasaan gak sebegini begini amat perlakuan orang imigrasi. Saya perhatikan seluruh ruangan tapi tidak ada tanda tanda itu kantor imigrasi atau agency bus, bule bule juga banyak didalam ruangan itu seperti kami. Ditengah grasak grusuk kami mengisi form tersebut barulah kemudian dia menyodorkan list harga perjalanan by bus/minivan menuju Siem Reap seharga 600 Bath. WTF. Saya jelas menolak, dia langsung menyuruh kami semua keluar dari ruangan tersebut. Haha...

Kami mulai menyusuri jalan dan menemukan border Thai disisi kiri jalan, antrian diimigrasi lumayan banyak, saya sempat ditanya sama bule dimana menemukan form departure and arrival yang saya pegang karena tidak tersedia di imigrasi Thai. Sebenarnya form itu memang belum diperlukan disana sih. Hehehe..

Petugas imigrasi juga cukup ramah ketika saya berdiri didepannya, tahu saya dari Indonesia dia menyerahkan paspport saya sambil mengucapkan kata terima kasih, saya akhirnya ketawa ketawa senang dengan membalas kata sama sama.

Keluar dari imigrasi Thailand, kami mulai berjalan kearah gerbang Poipet, Kamboja. Terpampang jelas tulisan digerbang itu “Kingdom of Cambodia”. Dalam hati saya mengucap syukur akhirnya menginjak negara ini. Ada perbedaan kontras benar dengan wilayah Thailand, diperbatasan ini banyak gedung gedung kasino yang mirip hotel hotel mewah disisi jalan. Ditengah jalan kami juga mulai diarahkan seorang pemuda kurus ke arah imigrasi. Saya membaca curi dari id card yang dia kalungkan dilehernya sales agency. Sampai di Imigrasi kamboja, saya tercengang takjub. Takjub bukan seperti melihat Grand Palace di Thailand tapi karena bangunan imigrasi mereka terlalu sederhana, lebih mirip seperti warung atau pondok. Hehe.. lantainya disemen seadanya, bahkan didalam ruangan itu masih ada bekas pohon yang ditebang. Sayang kita tidak diperbolehkan untuk mengambil foto. Ini saya bilang kontras lagi, gedung kasino besar besar tapi ruangan imigrasi mereka hanya 3x6 meter saja. Oh Kamboja...

Melewati Imigrasi, si pemuda ceking sudah menunggu kami diluar yang kemudian kami diantar ke shuttle bus gratis. Bus gratis ini juga sepertinya inisiatif dari pengelola bus yang parkir di tourist lounge. Sekitar 15 menit menaiki bus kami sampai di tourist lounge, semacam terminal untuk van dan bus menuju keseluruh wilayah kamboja.

Rencananya kami akan memakai bus saja dengan biaya 9 USD (4-5 jam) namun ada tawaran dari supir minivan dengan harga 10 USD/org dengan waktu tempuh ke SR (Siem Reap) hanya 3 jam. Kami memilih menaiki minivan itu karena sebelumnya sudah ada 5 bule yang gabung jadi total 9 org. Kapasitas minivan 10 orang tapi ketika kami sudah didalam minivan, naiklah 3 org korea yang duduk dideretan belakang. Total 12 org.

Fyi, dari awal kami memang tidak menukarkan dollar kami ke mata uang lokal KHR (Khmer Riel) karena di cambodia berlaku juga dollar sebagai alat transaksi pembayaran.

Sekitar jam 05.00 pm, kami sampai di SR. Seperti sebelumnya di Aran, kami langsung diserbu tuk tuk. Kami hanya berjalan keluar dari tempat mangkal minivan itu seolah olah tidak peduli dan tidak butuh. Hehe... kami lagi menyusun trik jual mahal. Untuk penginapan di SR, saya sudah booking di Mandalay Inn melalui email jadi jelas tujuan kami mau kemana di SR ini. Berkali kali tuk tuk mendekati saya dan Tri tapi kami menawar sangat keterlaluan. 1 USD/tuk tuk/4 org menuju Mandalay Inn. Haha... rata rata mereka yang menolak dan pergi.

Finally, ada supir tuk tuk yang menawarkan kami dengan gratis menuju ke hostel namun mereka juga menawarkan tuk tuknya untuk berkeliling Angkor Wat buat tour besok dengan harga 15 USD/hari + Air minum free + sunrise + Music selama perjalanan. Tawaran bagus, namun saya masih berusaha ngeyel dengan nawar ke angka 12 USD dengan semua tawarannya tadi. Dia mundur. Hahaha... Maunya sih sekali tepok dapat semua secara murah dan gak perlu lagi repot repot nyari tuk tuk buat besok.

Tuk tuk berikut datang. Malah kami yang reaktif menawar plus meminta tambahan yang ditawarkan supir sebelumnya (free ke hostel, tour besok+air minum+sunrise). Dia melongo aja. Hahaha.. tapi karena mungkin melihat semangat menawar kami yang kencang + dia juga mungkin ragu dapat pelanggan buat besok atau gak maka akhirnya dia mengiyakan di angka 12 USD + semua permintaan kami. Namanya Chiva, Hero kami. Hahaha... Rekomendasi terakhir yg saya baca untuk tour angkor 1 hari penuh dgn tuk tuk adalah 15 – 20 USD.

Dengan pedenya si Chiva ini mengantar kami ke Mandalay Inn yang dia sendiri gak tahu lokasinya dimana, bilangnya tahu tapi pas didekat night market dia juga nanya ke org lain. Geblek.. hehe.

Sampai di Mandalay Inn, Konfirmasi ke petugas hotel. Saya sebelumnya memesan 2 kamar triple dengan harga 12 USD/malam tapi karena jadwal kami majukan + personilnya berkurang 2 (Mas Arya + Olive saya hitung ketika booking) mereka awalnya menolak. Publish rate mereka di 15 USD untuk kamar triple, saya tunjukin email konfirmasi mereka yang setuju 12 USD. Karena kami berempat, saya minta untuk 1 kamar triple + 1 extra bed. Dia gak mau, dia malah menawarkan kami 1 kamar tipe family dengan 2 tempat tidur ukuran No.2 ( muat 4 orang) hanya dgn harga 16 USD/kamar/malam. Deal.

Mandalay Inn akan saya tulis tersendiri saking baiknya terhadap kami. Hiks...


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

allan21
allan21
allan21 Newbie
pd. 22 Mei 2014, 11.05

bagus nch info terbaru dari bangkok ke SR :jempol:
taon depan mw ksna :malu:

Suka 0

© backpackerindonesia.com