© backpackerindonesia.com
End of 2004. It was a very hard time for me. I got suffered by a malaria illness since November, just 1 month after I arrived in Borneo.
Tapi malam tahun baru kali ini terlalu berharga untuk dilewati dengan hanya duduk manis di mess... I need to take some vacation! I already missed a family’s day in my office, but it’s not worthed for me. Rather to visit a new place. Tempat yang beruntung untuk dikunjungi kali ini adalah Tarakan Island... Singapore from East Borneo.
Dari Berau, perjalanan bisa dilakukan melalui jalur darat maupun udara. Khusus kali ini, berhubung liburannya tidak resmi alias ilegal, cukuplah via darat, yang penting tidak ketahuan orang-orang kantor yang biasanya wara-wiri dibandara.
I went with my pal. He belongs to Tarakan, so I just follow him, with all his plans. Dari Tanjung Redeb (Berau), perjalanan dengan bus menuju Tanjung Selor (Kab. Bulungan) memakan waktu kurang lebih 3 jam. Untungnya jalan yang dilewati cukup bagus kondisinya.
Tanjung Selor
Ibukota Kab. Bulungan ini jauh lebih kecil, sepi dan sunyi dibanding Tanjung Redeb. Thanks God, we only transit over here. Perjalanan dari Tanjung Selor dilanjutkan via speedboat sekitar 1 jam, menyusuri Sungai Bulungan, yang bermuara ke laut lepas yang memisahkan Borneo dan Tarakan. For a while, we have to say goodbye for Borneo Island :p
Pelabuhan Tengkayu
Setelah melewati laut dengan pemandangannya yang memukau, speedboat akhirnya bersandar di Pelabuhan Tengkayu-Tarakan. Nothing special about this port, but still I took some pictures of mine over here. Not for long.
Pelabuhan ini tak jauh dari pusat kota, cukup naik angkutan umum (angkot) selama 10 menit kita akan sampai dipusat kota. Dipusat kota cukup banyak tersedia penginapan dengan berbagai jenis, bahkan ada satu hotel berbintang yang tengah dibangun.
Sampai di penginapan, acaranya istirahat total. Diluar udaranya panas bukan main, maklum ini kan cuma pulau kecil yang dikelilingi laut, persis julukannya sebagai Singapore-nya Kalimantan Timur. Untuk sementara, mending tidur-tiduran dulu, sore baru nyewa ojeg, terus ngacir ke Pantai Amal...
4 pm. Ghoss, still hot out there... Tapi kali ini harus pantang menyerah, now or never. Celingak-celinguk nyari tukang ojeg, tawar-menawar, harga pas diangka 15 ribu/jam, akhirnya motor bebek itu harus rela berpindah tangan untuk sementara waktu, harus rela ditumpangi 2 orang yang ehm... ehm mungkin berat totalnya lebih dari 125 kg. Sorry dude...
Pantai Amal
Cukup 20 menitan melewati jalanan yang turun naik untuk mencapai Pantai Amal, the one and only beach for public (?). Disini pasir pantainya bewarna coklat, ombaknya juga tidak terlalu besar, yah lumayanlah, yang penting sudah kesampaian ngidam main-main di pantai lagi :p
Lagian disini lumayan ramai, pengunjung rata-rata membawa motor, hanya beberapa saja yang naik mobil pribadi. Sambil cuci mata, kita bisa pesan makanan dan minuman dari warung-warung yang berjejer disepanjang pantai. Menu utama tentu saja seafood dan kelapa muda. Yummy...
Tarakan
Evening... Saatnya untuk keliling seputaran Kota Tarakan, kota nomor 3 terbesar di Kalimantan Timur setelah Samarinda dan Balikpapan. Tarakan terkenal sebagai pusatnya produk-produk Malaysia di Kalimantan Timur. Disini kita bisa menjumpai segala macam produk Malaysia, mulai dari pakaian sampai dengan makanan. Komplet. Jadi ingat my home town : Pekanbaru (miss u).
Acara selanjutnya sudah pasti tidak jauh-jauh dari belanja-belanja, tidak lupa juga ke KFC (soalnya ga ada KFC di Berau hiks...), karena sebentar lagi pergantian tahun maka toko-toko rada cepat tutupnya. Everyone’s gonna celebrate this new year...
January 1st 2005. Sayang karena ada himbauan dari pemerintah daerah untuk tidak merayakan malam pergantian tahun baru secara berlebihan (untuk menghormati para korban tsunami di Aceh, Desember 2004), maka acaranya rada garing, sama sekali tidak semarak, poor me. Walaupun begitu, tetap ada pawai motor dan suara terompet, yang hilang cuma mercon atau petasan.
Morning. Preparing back to Berau. Mejeng sebentar sambil foto-foto dikota, buru-buru sarapan, dan langsung berangkat ke Tengkayu. Kali ini harus berangkat pagi-pagi, sebab bus dari Tanjung Selor ke Berau hanya sampai tengah hari, dari Tarakan maksimum harus naik speedboat jam 10an, tidak boleh lebih!
Tarakan-Tanjung Selor 1 jam via speedboat, lanjut lagi Tanjung Selor-Tanjung Redeb 3 jam via bus, lumayan cape!! But it’s OK. Satu lagi tempat baru telah selesai dikunjungi, masih banyak tempat-tempat lain yang menanti...
See you at next stories…
Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar
© backpackerindonesia.com