© backpackerindonesia.com
sebenarnya perjalanan ini sudah lama dan belum sempat aku ceritakan....2007 ya...tahun 2007 pada awal januari aku pak jenggot dkk mendapat undangan untuk melakukan pendakian massal di gunung merapi (2.968 m.dpl) dari RL [Rumput Liar Demak] pada bulan mei mendatang. ajakan yang sangat menarik, tanpa berpikir panjang kamipun mengiyakannya. dan setelah menunggu begitu lama akhirnya hari keberangkatan telah tiba, kita ngumpul di sebelah timur alun-alun sore itu dan tak lama kemudian temen2 peserta datang silih berganti dari penjuru kota di jawa tengah. ah...jam menunjukkan pukul 16:00 WIB waktunya berangkat.....
jam sudah menunjukkan pukul 18:00 WIB kita telah sampai di karang jati waktunya rehat dulu....makan dan sholat ma meregangkan otot-otot yang sempat tegang dalam perjalanan tadi. sekiranya sudah cukup kini waktunya melanjutkan perjalanan ke kota selo, boyolali jalanan yang berkelok-kelok lama-lama semakin menanjak dan hawa dingin kian menusuk-nusuk tulang sumsumku....brrrrrr......dingin cuyyyy....
tak lama kemudian kita sudah sampai di gerbang masuk desa plalangan selo...aku sedikit membelalakkan mata tepat ke arah desa, tapi bukan desanya yang menjadi obyek penglihatanku tapi background dari desa selo itu....gunung merapi gan....samar-samar terlihat dalam kegelapan malam dengan gagahnya berdiri disana.....tak lupa asap belerang keluar kuat dari kawah. saat itupula adrenalinku di pacu...jantungku dibikin berdebar kuat, gunung yang meletus setahun yang lalu kini mau kudaki.
hah....khayalanku tentang puncak merapi kian menjadi-jadi....weh....weh....*woeee bangun....*
malam itu aku dan rombongan istirahat dulu mengembalikan tenaga setelah perjalanan jauh, rencana pendakian akan di lakukan esok hari. kukuruyuk....suara ayam jago dari tetangga menggema membangunkan kita dari tidur, fajar menyingsing mentari mengintip dari ufuk timur menyemburatkan cahaya keemasan hiasi langit itu, menandakan cuaca hari itu sangat bersahabat seakan memberi restu untuk kita mendaki gunung merapi. ah...rasanya sudah tak sabar untuk memulai petualangan ini, pagi itu waktunya checking kembali bekal dan perlengkapan kita sembari menunggu breakfast yang disiapin oleh team logistik
akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba jam 8:00 WIB setelah melakukan koordinasi dan berdoa untuk keselamatan dalam perjalanan pulang pergi nanti kita mulai bergerak naik selama 30 menit sampai di gardu pandang selo atau pos 1
untuk menuju pos 2 atau selokopo bawah (2.040 m.dpl) kita akan melewati ladang milik warga setempat yang kebanyakan ditanami sayur mayur kita akan menyusuri jalan tanah dan berbatu kadang melewati tanjakan yang curam yang menguras keringat kita. setelah melakukan perjalanan selama beberapa jam kita sampai di selokopo atas (2.283 m.dpl) disini langit mulai memberi tanda kalau hujan mau turun sembari melakukan break aku keluarkan jas hujan hasil dari pinjam teman he he....
setelah dirasa cukup dan tampilan semakin meching dengan jas hujan perjalanan dimulai lagi, kini tujuan kita pasar bubrah suatu lembah yang banyak terdapat batuan besar, yang konon katanya pasar memedi atau makhluk halus. sebenarnya kita akan melalui pos 3 tapi waktu itu pos 3 sudah tak nampak lagi jadi kita langsung ke pasar bubrah...jalan yang di lewati semakin menantang tanjakan semakin tajam dengan sela-sela tanah yang terus terkikis air hujan itulah jalanan yang aku lewati. rintik gerimis mulai turun semakin lama semakin deras dengan di kerubuti tebalnya kabut walau begitu dinginnya hawa pegunungan tidak mampu menahan derasnya keringat yang keluar.
kita terpaksa menghentikan perjalanan di tengah tanjakan curam itu beberapa menit sebelum pasar bubrah, tebalnya kabut dan derasnya hujan menjadi alasan kita. terjebak itu kata yang pas untuk kondisi ini. selang beberapa kemudian hujan mulai reda bergantikan gerimis rintik-rintik tapi kabut tak beranjak dari peraduannya, jarak pandang kisaran 3 meter sangat menantang. tubuh dari leader tak tampak karena lumayan jauh diatas, hanya suaranya yang menggema memberi isyarat, memberi petunjuk jalan yang dipilih.
seperti pepatah jawa "alon-alon asal kelakon" itulah yang kita lakukan.
sedikit demi sedikit tapi pasti....dan akhirnya kita sampai di pasar bubrah....batu-batu besar ada dimana-mana sambutan yang tak kalah juga adalah banyak in memoriam di pasar bubrah. sambil menunggu kondisi alam memungkinkan kita untuk menaiki kubah merapi, kita istirahat dulu keluarin kompor, indomie, mie sedap, kopi, susu [yang doyan], energen, stmj dll [karena orang banyak seleranya sendiri²] makan-makan dulu...yummyyyyyy
ternyata kabut telah naik sehingga pemandangan yang ditunggu-tunggu terpampang jelas di depan mata
lama-lama kabut yang menyelimuti kubah perlahan-lahan tersingkap juga itu menandakan saatnya packing lagi dan persiapin diri untuk meneruskan perjalanan menuju puncak merapi....
mendaki kubah dimulai setelah berdoa sebelumnya....pijakan kaki pertama langsung mengisyaratkan kalau medan kali ini mudah longsor karena pasir dan bebatuan. langkah demi langkah telah di tapaki dengan hati-hati tak terasa sudah sampai pertengahan, waktunya poto-poto duyu....
semakin keatas bau belerang semakin kuat menusuk hidung hawa dingin sekarang berselimutkan panas dari merapi, semangat semakin menggebu walau kabut tipis-tipis masih berada dipuncak. akhirnya sampailah pada puncak merapi tapi sayang kabut menghalangi pamandangan sekelilingnya, jarak pandang hanya beberapa meter. walau begitu masih sempat mengabadikan kondisi diatas dengan jepretan kamera poket hasil pinjam teman juga...he he.....
ah....tak terasa sore menjelang...waktunya untuk turun...disamping itu cuaca juga memburuk lagi....hem....ok dech...aku turun....tapi gak lupa buat moto temen2 yang turun
oke dech...akhirnya turun dengan santai dan tara...sampai basecamp plalangan lagi...wuih....kesannya untuk pendakian kali ini sungguh tak terkira.....next time aku bakalan kembali merapi.
Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar
© backpackerindonesia.com