User Menu
Main Menu

Berhati - hatilah memakai jasa travel paketan di bromo.

Hafit
Hafit Sr., pada 16 Juli 2012, 5.19
di Blog

perjalanan jauh pertama kami ke ujung timur pulau jawa benar - benar memberi kesan tersendiri. Tidak selamanya perjalanan itu diisi oleh happy-happy, narsis sana-sini dan ketawa haha hihi. Ada moment - moment dimana ketegangan terjadi, apalagi dengan travel model backpacker ke daerah yang sama sekali kita belum pernah kesana dan tidak punya kenalan sama sekali.

Tapi hal tersebut justru menambah bumbu perjalanan kita, dan menaruh kesan tersendiri. berikut saya share pengalaman saya yang mungkin bisa membuat teman-teman backpacker bisa lebih aware.

Kronologi

"simple trip need simple plan.." (bukan grub band yak :D), memang rencana kami sederhana menuju ke gn. bromo di jawa timur. Kami sendiri berasal dari daerah jabodetabek yang kebetulan satu almamater di salah satu universitas swasta di jakarta.

rencana awal kami menuju bromo dengan ala backpacker, dengan menggunakan KA ekonomi. Bermodal brwosing-browsing untuk mencari itinerary yg sesuai dengan cuti dan jam kerja kami karena kebetulan kita mahasiswa plus-plus (mahasiswa plus karyawan maksudnya..), akhirnya diputuskan itinerary menggunakan KA Bengawan menuju jogja dan dilanjut KA Sri tanjung menuju probolinggo.

[URL=http://imageshack.us/photo/my-images/716/sdc12849.jpg/][IMG]http://img716.imageshack.us/img716/9817/sdc12849.jpg[/IMG][/URL]

Singkat kata singkat cerita itinerary kami sukses sampai probolinggo walau banyak kendala seperti tiket dsb. ketika di stasiun kami sudah dikerebuti para calo yang menawarkan travel perjalanan bromo. Karena sudah lumayan sore sampai sana jadi kami mengiyakan untuk menggunakan jasanya.

Agent travel tersebut menawarkan perjalanan lengkap ke gunung bromo sampai balik lagi ke stasiun. awalnya paket yang mereka tawarkan tergolong mahal untuk kesebelasan kami (kebetulan jumlah kami sebels orang). alasan mereka homestay sudah penuh dan tersisa yang mahal-mahal saja.

Untungnya diantara kami ada negosiator yg cukup handal yaitu mister johan hehe.. dengan negosiasi cukup alot akhirnya didapat harga 160rb perorang untuk transportasi ke homestay, jeep ke bromo, sampai diantarkan ke songa rafting (karena niat kami setelah dari bromo lngsung rafting dipekalen).

kalau yang dari saya lihat dari rautmukanya (cuma filling aja..) calo tersebut lumayan kecewa dengan harga yg tergolong kemurahan buat dia hehe...

but well... kita lumayan terbantu dengan mister johan atas negosisasi alotnya..
dan kami membayar DP 1jt dulu dan sisanya akan dilunasi selesai trip. Yang saya dengar sih agent travel tersebut sudah menjalin birokrasi dengan penduduk setempat untuk menyiapkan homestay dan jeep.

trip kami berjalan cukup lancar, dan setelah kami puas jalan2 di bromo dengan jeep sewaan agent travel, kamipun tiba dihomestay kembali untuk packing2 menuju songa rafting.

Baru kami mau turun dari jeep, tiba-tiba supir jeep meminta biaya sewa kekami sebesar 500rb untuk 2 jeep. setelahnya bapak yang punya villa menanyakan dengan bahasa jawa "sudah ngasih belum ke supirnya". teman kami dengan bahasa jawa juga menjawab "sudah pak 500rb". Kami pikir untuk jeep dibayar ditempat sehingga kami cuma membayar sisa biaya dari paket kami.

Tanpa kita sadari, ternyata itu trap buat kita. setelah kami turun kembali ke probolinggo dibawa ke kios tempat agent travel tersebut untuk pelunasan dan kami kaget ditagih biaya full sisanya. Harga awal yang kita sepakati 1,9jt untuk 11 orang, kita sudah DP 1 jt, sisa 900rb. Karena jeep sudah bayar di desa ngadisari 500rb kami pikir tinggal membayar sisa 400rb. Dan ternyata kami ditagih biaya 900rb. *panik

saya dan johan lagi-lagi turun untuk menyelesaikan masalah ini. agent travel malah menyalahkan kami, mereka bilang "semuanya sudah kita bayarkan sesuai kesepakatan, mas udah gak usah bayar-bayar lagi, kenapa malah bayar supir jeep??".

saat itu kita benar-benar panik karena memang budget kami terbatas, kalau kita mengalah untuk bayar 500rb kita sangsi tidak bisa balik ke jakarta dan juga kita sudah booking untuk rafting 1 jam lagi. saat itu kita berpikiran menyalahkan supir jeepnya, karena merasa telah dibohongi. Untungnya kami mengantongi no. Hp supir jeep tersebut. lalu kami menelponnya untuk klarifikasi.

Agent travel tersebut rupanya gak mau tahu, dia mencoba meloby-loby preman yang kebetulan nongkrong dekat dengan kiosnya. saya dan johan lumayan down ketika itu, tapi kami tetap gak mau nyerah dengan gertakan tersebut. setelah beberapa kali ditelpon akhirnya diangkat oleh supir jeep tersebut.

setelah percakapan panjang lebar ternyata memang yang mengurusi pembayaran supir jeep tersebut seharusnya bapak pemilik villa. supir jeep tersebut mengaku tidak menerima uang darinya melainkan disuruh meminta langsung kepada kita.

Di kios tersebut kami terus diancam oleh preman-preman bertubuh besar tersebut. teman-teman yang lainnya masih menunggu dimobil bison. Dan kebetulan muncul ide gila dari johan. temen saya yang keluar dari mobil bison karena kegerahan (namanya rayi) dengan planga plongo langsung diteriaki johan, "Ray.. cepet telpon bokap u.. suruh gerakin anggota mabes ke alun-alun probolinggo", temen saya yang ga tau apa-apa cuma mangguk-mangguk aja dengan masih tampang planga plongonya :D.. (saya sudah coba nyenggol-nyenggol agar bisa acting dikit)

kebetulan si rayi stylenya mirip2 anak anggota brimob lah... pakai kalung logam jalan sok cool gtu... padahal mah kagak tau ada kejadian apaan... hehe

rupanya ide gila johan sedikit menggertak preman2 tersebut yang tadinya mengultimatum kita terus menjadi agak lunak.

lanjut ke permasalahan, akhirnya kita memutuskan untuk menelpon bapak pemilik villa, dengan proses panjang akhirnya bapak pemilik villa tersebut mengakui kalau uang sewa jeep tidak diberikan kepada supir jeep... #jenggg... (tersangka ditemukan). Bapak pemilik villa berjanji akan turun ke probolinggo 1,5 jam lagi untuk memberikan uang tsb.

Karena kasus ini kita hampir batal untuk rafting di pekalen. kita janji jam 1 siang untuk rafting dipekalen atas, nyatanya jam 12.45 masih dialun-alun probolinggo. Muncul ide gila lagi dari johan, karena merasa agent travel tersebut sudah dibawah pengaruh kita haha... (maksudnya sudah down diancam oleh mabes), dia meminta ganti rugi karena udah menyita waktu kita, dan hampir batal rafting...

Akhirnya kita menerima biaya ganti rugi sebesar 100rb dari agent tersebut (lumayan lah... daripada lumanyun hehe), sambil memberi kode ke rayi kalau suruh tarik lagi laporan pengiriman pasukan mabes ke alun-alun probolinggo...

Case Closed...
kitapun menghilangkan ketegangan ini dengan rafting disungai pekalen atas, walau telat sampe sana, tapi alhamdulillah rafting kami berjalan dengan menyenangkan..

[URL=http://imageshack.us/photo/my-images/40/sdc13032c.jpg/][IMG]http://img40.imageshack.us/img40/197/sdc13032c.jpg[/IMG][/URL]


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

Loading...

© backpackerindonesia.com