Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

Pengalaman berharga di akhir 2011

rahmad evolet
rahmad evolet, pada 19 Juli 2012, 11.20
di Blog

Cerita ini berdasarkan pengalamn saya waktu membawa rombongan ke Bali. Pertama-tama saya mau kasih tau, selain mahasiswa saya juga berprofesi sebagai tour guide domestic freelance. Seperti biasanya pada akhir tahun banyak sekali orderan datang untuk membawa rombongan tour. Waktu itu saya kebetulan dapat orderan membawa rombongan dari SMA N 2 Bandar Lampung yang merupakan sekolah elit yang ada di Bandar Lampung(sebagian besar mereka adalah anak dari para pejabat dan pengusaha)ke Bali. Awalnya saya ditugaskan untuk melakukan penjemputan ke Lampung tapi sehubungan waktu itu saya dalam perjalan pulang dari tour ke Bandung jadi saya dan pihak travel membuat kesepakatan bahwa saya akan bertemu mereka di Jogja saja. Pada hari-H saya pergi ketempat pertemuan yang sudah kami temukan. Cukup lama saya menunggu rombongan yang berjumlah 3 bus itu akhirnya mereka datang juga dan saya diperkenalkan oleh para guru-guru pembimbing. Seperti kebanyakan anak SMA, sebagian dari mereka bersikap acuh, masih mengutamakan ego mereka, agak susah diatur, kurang disiplin dan kurang respect terhadap orang lain terlebih lagi mereka sebagian besar adalah anak orang kaya jadi mereka terbiasa di manja oleh orang tua mereka. Sekitar jam 3 kami meninggalkan Jogja menuju Bali dan dalam perjalanan kami berjalan dengan lancar, paling gak sampai Probolinggo. Sekitar jam 3 subuh bus yang saya gunakan mengalami trouble di daerah Probolinggo yaitu kampas kopling busnya habis jadi kampasnya mesti diganti, klo gak diganti busnya gak bias jalan. Karena ini adalah forge major maka saya menjelaskan permasalahnnya kepada para guru pembimbing dan untungnya mereka mau mnegerti. Untuk mempersingkat waktu saya pun mencari bus pengganti sementara tetapi selama sekitar 1.5 jam berkeliling mencari bus pengganti dengan menngunakan becak saya gak menemukan bus penggantinya. Karena gak menemukan bus pengganti kami pun kembali ketempat bus mogok tadi lalu aku meminta bantuan sama teman saya untuk mencarikan bus pengganti. Lama kami menunggu, sekitar jam 6 pagi akhirnya kami mendapatkan bus pengganti (Bus Akas) sementara yang akan membawa kami ke Bali. Berhubung sudah pagi maka kami memutuskan untuk singgah ke rumah makan yang berada di Pasir Putih dan tiba disana sekitar jam 08.30 pagi untuk makan dan mandi. Sekitar jam 10 pagi kami meninggalkan rumah makan untuk melanjutkan perjalanan ke Bali. Kami tiba di pelabuhan Gilimanuk Bali sekitar jam 14.00 WITA, karena kami sudah sangat telat makan kami memutuskan untuk langsung menuju hotel dengan konsekuensi objek wisata yang mau dikunjungi pada hari itu kami batalkan. Setibanya di hotel jam 7 malam, karena besoknya kami sudah gak memakai bus itu lagi maka saya menyuruh para rombongan untuk menurunkan semua barang bawaan mereka. Sudah menjadi tugas wajib para tour guide bahwa pada saat rombongan turun dari bus, kami harus memeriksa kembali bus tersebut agar gak ada barang yang tertinggal di dalam bus. Setelah memeriksa bus, saya menemukan banyak banget barang-barang yang tertinggal di dalam bus seperti handuk, jaket, kacamata, sisir, dan lain sebagainya. Setelah memastikan sudah gak ada barang yang tertinggal, saya pun turun dari bus dan membawa barang bawaanku dan langsung membagi kamar kepada para rombongan. Sekitar jam 9 malam kami mendapat laporan bahwa salah seorang anak dompetnya hilang, setelah kami interogasi ternyata dompet anak tersebut terjatuh di dalam bus. Salah satu kesalahan kami adalah kami gak mencatat contact person bus akas tersebut jadi kami pun gak bisa memastikannya. Karena sudah gak ada harapan lagi maka kami menyarankan kepada anak itu untuk mengikhlaskan dompetnya yang hilang. Pada saat perjalanan pulang dari Pulau Bali menuju Pulau Jawa, sekitar daerah Kabupaten Singaraja salah satu guru pembimbing mendapat kabar bahwa dompet yang hilang sudah ditemukan dan kami pun langsung menghubungi orang yang menemukan dompet itu. Dengan beberapa lobi kami pun janjian untuk ketemuan di Probolinggo. Pada saat kami berada di Paiton (sekitar 30 menit dari meeting point) kami menghubungi orang itu lagi untuk memastikan tempat ketemuannya, dan yang bikin saya agak geli dan salut sama orang itu adalah dia minta izin kepada kami untuk mengambil uang yang ada di dompet itu sebesar 120 ribu, 100 ribu untuk diberikan kepada tukang cuci bus yang menemukan dompet itu dan 20 ribunya lagi untuk dia belikan pulsa karena sudah menelpon kami. Akhirnya, sekitar jam 1 subuh kami bertemu dengan orang itu,setelah turun dari bus dan melihat orangnya ternyata dia adalah kerneknya bus akas dan pada saat itu kami sangat kaget. Dan lalu dia memberikan dompet itu dan memintanya memeriksa kembali dompet tersebut apakah isi dompet itu utuh dan setelah di periksa ternyata isi dompet itu utuh, surat-surat dan uangnya yang ada di dompet itu (kecuali 120 ribu tadi) masih ada didalam dompet itu. Uang yang ada di dompet itu sebanyak sekitar 900 ribuan. Sebagai ucapan terima kasih kernek itu pun dikasih imbalan sebesar 200 ribu tetapi dia menolak (bahkan semakin didekatin mas nya semakin menjauh), setelah dipaksa dan kami ngasihnya ikhlas kerneknya pun mau terima uang dari kami. Pada saat itu dia ditemenin sama istrinya, dan saya melihat mereka sangat lugu banget bahkan kami sempat ditawari untuk singgah dirumahnya tapi karena kami lagi dalam perjalanan maka kami secara halus menolaknya. Itulah pengalaman saya waktu bawa rombongan ke Bali di akhir tahun. saya sangat salut sekali sama orang itu, ternyata di zaman seperti ini masih ada orang yang sangat jujur seperti itu walaupun dia orang gak mampu. Dia hanya seorang kernek bus yang penghasilannya sebulan gak samapi 1 juta. Walaupun dia orang miskin tapi dia mempunyai hati yang sangat kaya. Dia sudah menjadi sumber inspirasi saya. Semoga dia selalu diberi kesehatan dan rezeki yang berlimph kepada ALLHA. Amin…


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

Denz_zanneti
Denz_zanneti
Denz_zanneti Hero
pd. 23 Juli 2012, 9.06

masih ada to orang seperti itu...saluuutt..buat abang kernet.....

Suka 0
andygunawan70
andygunawan70
andygunawan70 Sr.
pd. 21 Juli 2012, 9.10

Saya sgt salut atas kejujuran kernet bus tersebut, sangat langka di zaman moralitas yg memprihatinkan seperti saat ini. Karenanya dlm setiap trip, dompet dan isinya selalu menjadi prioritas saya utk diperiksa. Saya sdh beberapa kali kehilangan ponsel dlm suatu trip, semuanya nggak pernah ditemukan lagi :bigsmile:....

Thankz atas sharingnya bro....

Salam ransel.

Suka 0

© backpackerindonesia.com