© backpackerindonesia.com
Sebelum menyebut diri sendiri sebagai backpacker, Anda harus tahu pengertian backpacking itu sendiri. Sering saya temui tentang anggapan yang salah mengenai arti dari backpacking itu sendiri, asal kegiatan itu murah, orang sudah menganggapnya backpacking.
Prinsip utama backpacking adalah independent (tidak bepergian bersama kelompok tur), travel light (membawa barang sesedikit mungkin), educated (bersifat mendidik) dan travel cheap (berwisata dengan cara dan biaya yang murah). Lebih spesifik lagi, ada beberapa hal lain yang membedakan backpacker dengan wisatawan biasa.
Backpacking bisa diartikan sebagai salah satu metode atau cara dalam melakukan perjalanan. Tiap orang pasti mempunyai cara tersendiri untuk menghabiskan atau memanfaatkan waktu liburnya masing-masing. Ada yang mengunjungi tempat-tempat tertentu seperti tempat belanja atau klub malam. Jadi jangan heran jika ada orang yang rela menempuh perjalanan panjang ribuan kilometer dan sangat melelahkan tentunya hanya untuk berbelanja atau hanya ingin dugem di klub malam saja. Ada juga orang yang hanya bersedia menginap di hotel mewah dan super mahal serta makan di restoran kelas atas. Dan ada juga sebagian orang yang hanya bersedia jalan-jalan secara berkelompok menggunakan jasa agen perjalanan.
Demikian juga dengan para ksatria ber-ransel atau sering kita sebut backpacker. Mereka punya cara sendiri saat jalan-jalan. Backpacker tulen hanya melakukan perjalanan secara mandiri atau independen. Artinya, mereka tidak mau menggunakan jasa agen perjalanan apalagi dengan biaya yang besar. Durasi mereka tinggal di suatu tempat rata-rata juga lebih lama dari wisatawan biasa. Karena itu para backpacker ini selalu memilih untuk tinggal di rumah kenalan atau penginapan dengan akomodasi termurah serta makan di tempat makan sederhana. Pilihan yang serba murah itu dipilih bukan karena mereka tidak mampu (miskin), tapi karena mereka benar-benar paham cara mengatur pengeluaran sehingga uang yang mereka punya benar-benar digunakan untuk hal yang memang diinginkan, bukan karena kemewahan semata. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk merasa malu atau rendah diri saat berperan sebagai backpacker.
Karena tidak menggunakan jasa agen wisata, para backpacker selalu menggunakan transportasi umumyang biasa digunakan oleh penduduk lokal, bukan bus atau minibus yang ada spanduknya. Hal inilah yang menjadi point penting bagi kesan perjalanan backpacker. Karena dengan menggunakan transportasi umu, maka mereka dapat berinteraksi dengan warga lokal sehingga dapat pengalaman baru yang lebih berharga saat berinteraksi dengan penduduk lokal. Bandingkan dengan wisatawan biasa. Selain transporatasi, para backpacker juga memilih untuk makan di tempat biasa seperti warung makan pinggir jalan, pasar atau di pusat keramaian rakyat. Tujuannya ya bisa dapat makanan yang murah meriah dan yang pasti cita rasa makanan yang didapat juga jauh lebih autentik atau orisinil.
Keasyikan lain dari backpacker ini adalah mereka memegang kendali penuh tentang jadwal perjalanannya. Tidak seperti wisatawan yang ikut tur yang mempunyai jadwal padat dan telah diatur oleh agen. Jadinya ya tidak akan menikmati perjalan secara menyeluruh. Durasi tinggal backpacker yang bebas dan jauh lebih lama membuat mereka bebas untuk pergi kemana, kapan berangkatnya atau malah ingin istirahat seharian karena kecapean. Semua bebas gak ada yang mengatur. Backpacker juga harus menghormati budaya penduduk lokal. Mereka dituntut untuk berperilaku santun, mengenakan busana sopan dan tidak berdandan dengan berlebihan karena backpacker sering berinteraksi dengan penduduk lokal. Tidak seperti wisatawan biasa yang biasanya cuek dengan budaya lokal karena memang mereka jarang berinteraksi dengan penduduk lokal. Backpacker sangat menghargai budaya penduduk lokal karena mereka tidak mau mengganggu budaya yang sudah tercipta dan yang pasti tidak ingin diusir gara-gara melanggar norma masyarakat.
Hal utama yang membedakan Backpacker dengan wisatawan biasa adalah nilai edukasi dalam perjalanan yang dilakukan. Kerena mereka melakukan semuanya secara mandiri, seorang backpacker diwajibkan untuk mencari informasi dan riset secara mendalam dan bahkan berbulan-bulan yang artinya lebih lama dari waktu perjalanannya. Dan hal utama yang harus dipahami adalah tentang objek wisata, tempat menginap, aspek budaya, bahasa serta kondisi sosial tempat-tempat yang akan dikunjungi. Tentu, kegiatan serius itu tidak mengurangi tujuan berlibur, yakni bersenang-senang. Namun, bersenang-senang yang memberi makna tentunya. Sesuatu yang sulit didapat dengan menjadi turis biasa.
Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar
© backpackerindonesia.com
pd. 3 Nov. 2019, 19.18
Can you please give me some information about https://mytravelgadget.com/best-laptops-for-nursing-students/ best nursing computer?
Balas Suka 0A laptop is one of the essential investments that a nursing student needs. So if you have recently enrolled in a nursing school, you may be looking for the best laptop that can meet all your hardware and software demands. With all the research papers for study and setting up rules, you need the best laptops for nursing specialists to get through your brand.
As with all other electronic devices, for example the best blogging cameras, there are a few essential factors that you should consider before purchasing a laptop to get through nursing school. Each individual has different needs, which is why each of you will choose a different laptop - one that suits your needs. So let's look at the factors that influence your final decision when it comes to buying a laptop.
pd. 18 Sep. 2014, 10.06
my trip my rule that's real backpaker
Balas Suka 0pd. 5 Agu 2014, 11.51
pencetus backpacker itu siapa dan orang mana? :hahai:
Balas Suka 0pd. 27 Mei 2014, 23.40
Dalam kamus saya *artsons.wordpress.com*, saya artikan backpacker adalah melakukan perjalanan jauh dari satu kota ke kota lain bisa dinegara sendiri atau ke kota di negara lain dengan biaya yang ditekan se-irit mungkin. Barang yang dibawa mengunakan ransel yang digendong di punggung. Perjalanan dilakukan dengan berbagai moda transportasi seperti pesawat udara, kereta ataupun bus bahkan sepeda motor. Semua rencana itu disusun sebelumnya dengan banyak mengali data serta survey yang mendalam.
Membuat defisini arti backpacker mungkin sangat bias, tergantung dari mana memulai. Jika anda mengartikan backpacker sebagai tas yang dikenakan di punggung tentu saja tidak salah. Kini backpacker bukan lagi perjalanan yang dilakukan dengan mengunakan tas ransel yang dikenakan di punggung mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah di jangkau sebelumnya, bergaul dan mencoba memahami budaya setempat bahkan menginap di rumah-rumah penduduk. Banyak pelancong yang megunakan tas ransel yang di sandangkan bahkan ada tas ransel yang mengunakan roda (trolley).
Lebih jauh lagi menurut saya bepergian ala backpacker adalah cara kita melakukan suatu perjalanan yang dilakukan melalui beberapa proses seperti membuat itinerary, membuat rencanan perincian dana yang akan dikeluarkan, menyiapkan perlengkapan, menentukan destinasi, menetapkan akomodasi dan transportasi yang sesuai dengan dana atau budget.
Seorang backpacker sejati selalu siap menghadapi berbagai kemungkinan. Biasanya tidak peduli ketika harus menaiki kendaraan umum yang penuk sesak dan tidak nyaman. Tidak masalah ketika harus tidur disembarang tempat, seperti di pos gardu, mushola hingga emperan. Barang yang dibawapun tidak banyak, isi tas nya umumnya barang-barang seperlunya dan tidak membawa peralatan yang tidak penting.
Sementara backpacker pada era modern saat ini banyak yang mempersiapkan diri dengan peralataan (gadget) yang canggih dan terkini. Tak usah heran saat anda melihat seorang pelancong yang membawa ransel dengan mengenakan pakaian seadanya tapi memegang alat GPRS untuk menentukan tujuannya.
Balas Suka 0pd. 21 Feb. 2014, 6.09
tp open trip klo budgetnya rasional sklipun itu sma adj tnggal nrima bres. nd jdwal ny msh d sesuaikn dg pnyedia ope trip. klo dblg backpacker krang spakat, mngkin dblg org yg hobby jlan" itu adj ...
Balas Suka 0pd. 21 Feb. 2014, 6.01
apakh msh bsa dikatakn backpacker klo mnggunakn motor? mskipun smuanya di organize sndri. krn utk mnghemat biaya prjlnan biasanya utk k tempat wisata msh antar kota dlm 1 provinsi. krn lbh mudah mngakses stu tmpat k tmpat lainnya nd bysa nya tdk ada akses transportasi ksna, mskipun kta ane msh bsa numpang" gtu.
Balas Suka 0pd. 31 Jan. 2014, 18.05
JAKARTA - Saat ini, banyak wisatawan yang mengklaim dirinya sebagai seorang backpacker. Namun, apa makna backpacker sebenarnya?
Perjalanan ala backpacker memang terus berkembang di Indonesia, namun banyak juga yang tak mengetahui makna backpacker sebenarnya. Pendiri Komunitas Backpacker Dunia (KBD), Elok Dyah Messwati, mencoba menalaahnya.
Perjalanan seorang backpacker dapat diartikan sebagai perjalanan mandiri. Tak ada trip organizer yang mengatur perjalanan, dari berangkat hingga pulang sehingga wisatawan hanya tinggal menyetorkan sejumlah uang dan menikmati perjalanan.
“Backpacker itu pejalan mandiri. Tidak selalu harus sendiri, berdua hingga berempat masih boleh, namun semuanya ikut mengurusi perjalanan mereka. Misalnya, si A cari tiket, B cari penginapan, dan seterusnya,” katanya saat wawancara eksklusif dengan Okezone di Jakarta, baru-baru ini.
Mengatur semuanya sendiri, maka diperlukan manajemen yang baik dalam mengatur diri sendiri, kegiatan perjalanan, hingga uang. Oleh karena itu, backpacker dikenal pula sebagai smart traveler. Backpacker, ditegaskan Elok, dituntut harus hemat selama perjalanan, caranya bukan berarti dengan mempersulit diri sendiri, tapi cerdik mencari celah.
“Dapat dikatakan, backpacker itu seorang smart traveler dan tidak identik dengan yang kumuh atau menyiksa diri, bahkan banyak juga anggota KBD yang mantan pramugari,” imbuh penulis buku Backpacking Hemat ke Australia ini.
Misalnya saja, mereka harus menabung untuk dapat berkeliling ke luar negeri. Mereka pun harus pintar mencari tiket penerbangan dan tempat penginapan murah. Bahkan, bukan tidak mungkin bila mereka berhasil mendapatkan tiket penerbangan dan penginapan gratis.
“Inginnya, mereka yang backpacker jadi mandiri kayak bule-bule. Tidak seperti turis kebanyakan, yang segerombolan pakai bendera sama tour guide. Kalau ada trip organizer, itu sih bukan backpacker, karena semuanya diurusin,” tutupnya.
REFERENSI http://travel.okezone.com/read/2013/03/07/407/772659/apa-makna-backpacker-sebenarnya
Balas Suka 0pd. 12 Agu 2013, 15.01
Depend on siapa pengada Traveling nya gan,
kalo Budgetnya rasional ? why not ?
mungkin harus ada perbedaan istilah antara travel agent / open trip (Trip Orginizer)
Karna image "mewah dan Gampang" sudah melekat dalam istilah "Travel"
Any way, untuk mengumpulkan informasi, mengumpulkan peserta,akomodasi ,transportasi, gak se gampang yg kita pikirkan loh gan, dibutuhkan kepercayaan dari penyedia jasa transport kapal/mobil/home stay dll,belum lagi membangun reputasi. hal-hal tersebut membutuhkan pengorbanan bukan cuma uang, yang paling besar adalah "Waktu". sama halnya kita mengorbankan waktu kita untuk bekerja.
Soal Edukasi, kembali lagi ke siPengada Acara traveling (sekarang lebih nge trend nya Open Trip) Nilai-nilai sebuah perjalanan membangun kebersaman, kecintaan terhadap alam bebas/kota. Maka sebaiknya si pengada acara memberikan informasi umum tentang tempat yang akan dituju.
Kebersihan lingkungan alam? sangat disayangkan apa bila Traveler Kelompok Tour yang hanya senang2 menikmati alam bebas/Kota tanpa menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini terbukti dari beberapa spot2 wisata yang terlihat kotor dengan sampah plastik, botol aqua dll. yuks kita sama2 jaga :hore:
So ? Backpacker/Traveler/wisatawan, kembali lagi ke jiwa masing-masing, gak semua Pecinta jalan-jaln memiliki waktu untuk mempersiapkan perjalan ke tempat yang akan mereka tuju, dan bukan berarti mereka bukan backpaker :keren:
Tidak semua pengada acara traveling dapat disamakan dengan Travel Agent, Karna dalam isitlah "Travel Agent" sudah melekat image "Mewah dan Mudah"
Mau Single Backpacker/Group, Organize sendiri / Jasa Trip Orginizer, tinggal pilih mana yang paling prefered.
buat TS : Congrats yak, Topik Nya Sangat Menarik loch,,, :sayhi:
salam travel,
rns_jr Travel For "Experience,Friendship,Freedom"
pd. 5 Mei 2013, 1.07
maaf sebelumnya, saya maih baru tentang backpacker. googling lalu nemu ini.
Balas Suka 02 minggu yang lalu saya dari salah 1 kota di sulawesi jalan" ke Jogja sendirian, tp naek pesawat *krn emg nyebrang pulau*
trus di jogja sy cm ngandalin jemputan knalan disana, nyewa motor buat keluar kota *ke semarang* dan tinggal dirumah kenalan juga. 10 hari tinggal di Jogja , makan diwarung biasa. saya ngabisin duit 200rb aja.
itu udah bisa di sebut backpacker apa blum kak ?
pd. 17 Nov. 2012, 20.58
Sangat - sangat setujuuuuu gaan.....
Balas Suka 0