Bdg_Wonosobo_Dieng (via Purwokerto) 25-27 Oct'2012

Perjalanan selanjutnya ke Dieng,,,kali ini berangkatnya jam 5 sore dari simpang dago tpi krn macet (maklum liburan Idul Adha), nyampe terminal cicaheum jam 6 hufffftttttttt. Kami menggunakan Bus Budiman Jurusan Bdg - Wonosobo (biayanya Rp 70.000,-/org) tpi krn liburan maka tiketnya habis,sialllllllll tpi ada alternatif lain yaitu via Purwokerto. Karena ga tau klo bus Budiman Jur Bdg-Purwokerto ada akhirnya kami mencari Bus lain, Bus Harum Rp 60.000,-/org (klo dg Bus Budiman Bdg-Purwokerto Rp 50.000,-/org).

Busnya bisnis AC tpi muatannya udah kyk ekonomi, t4 duduknya berdesak2an, ada yg berdiri bahkan ada pula yg duduk dibawah. Bisa dibayangin gmna klo perjlnan ditempuh selama 9 jam dg posisi sprti diatas.

Dari Bdg jam 7 mlm nyampe di terminal Purwokerto jam 4 subuh,,melelahkan & ngantukkkkk pstinya cos ga bs tdr hahhahaa. Udah gt kami hrs numpang Bus lgi ke Wonosobo. Berangkat jam 4.30 dg Bus (ga tau namanya hehehe). Perjalnan ditempuh selama 2 jam biayanya Rp 20.000,-/org. Tiba di Wonosobo jam 6.30. Klo pengen lgs ke Dieng berhentinya di RSUD Setjonegoro. Kami berhntinya di Taman Kota Wonosobo, sepi & ga ada aktivitas apa2, yg buka hnya kantor polisi & singgahlah kami disitu utk istrht & mencri sarapan. Setelah itu, kami menuju RSUD utk menunggu Bus Jurusan Wonosobo - Dieng.

Jam 8 kami brngkat dg Bus ke Dieng biayanya Rp 10.000,-/org (sehrsnya tu Rp 8.000,-/org) ga tau mgk krn hari libur ya jdi naik hahahhaaa,,,,perjlnan ditempuh selama 1 jam. Tiba di Dieng jam 9 pagi kami lgs cek in penginapan (Namanya penginapan Bu Jono) disini tarifnya lmyn murah buat kita2 per hari Rp 75.000,- (standar) & ada jg yg Rp 150.000,-

Istirahat sbntr buat makan mie & minum teh, kami menyusun jdwl perjlnan utk mengelilingi Dieng 1 & Dieng 2 serta melihat sunrise di Bukit Sikunir. Kami ditawari 2 pilihan menggunakan ojek atau mobil. Krn hnya ber3 kami lbh memilih ojek dg tarif Rp 150.000,-/org blm termsk karcis msk & guide ke Bukit Sikunir tarifnya tu Rp 50.000.-). Disini hrs pandai tawar menawar krn bs dpt lbh murah lgi. Kami melakukan tawar menawar & akhirnya dikasi Rp 125.000,-/org ini udah termsk guide loh (karcisnya gak byr sndri). Oia, karcis msk Dieng 1 Rp 20.000,-/org, Dieng 2 blm dipatok brpa jdinya gratisssss hehheee,,,sedangkan ke Bukit Sikunir karcisnya Rp 4.000,-/org. Tapi, ada yg lbh murah lgi dr pilihan diatas,,,JALAN KAKI psti lbh hematttt ^_^

Jam 10 kami lanjutkan perjlnan ke Dieng 1 atau dikenal dg terusan. Di terusan ini ada empat t4 yg kami kunjungi. Pertama,Telaga Warna adalah objek wisata yang terletak di Dieng, Kecamatan Kejajar Wonosobo. Telaga ini terkadang berwarna hijau dan kuning atau berwarna-warni mirip pelangi karena Telaga Warna memiliki kandungan sulfur yang cukup tinggi. (tpi syg kmrn tu telaganya sdkt kering jdi ga bgslah kecewa sihhh tpi bnr kok airnya berwrna hijau & kuning.

Disebelah Telaga Warna terdapat Telaga Pengilon, Airnya yang jernih seperti cermin itulah yang membuat penduduk setempat memberi nama Telaga Pengilon. Mitos penduduk menyebutkan bila danau ini bisa untuk mengetahui isi hati manusia. Bila ia terlihat cantik atau tampan ketika memandang air telaga ini, maka hatinya baik. Sebaliknya, ia termasuk orang berhati busuk. (sllu kejadian infonya telatttttttttt )

Ada tiga gua, batu belik dan batu tulis di kompleks wisata ini. Ada Gua Semar dinamai Gua Semar karena penduduk setempat percaya bila gua ini dijaga oleh Eyang Semar), Gua Sumur (arca wanita dengan membawa kendi), gua ini memang memiliki kolam kecil yang airnya konon bertuah. Banyak yang percaya air di Gua Sumur ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat kulit jadi lebih cantik. dan Gua Jaran atau Gua Kuda. Di sebelah Gua Jaran, ada Batu Belik Cundamanik (banyak orang bertapa di situ dengan tujuan mencari keselamatan). Batu Tulis, mitosnya barangsiapa ingin anaknya bisa lancar membaca dan menulis, bisa ke lokasi ini untuk berdoa. Ada lagi mitos yang menyebutkan bila tidak ada ular di kawasan ini. Jadi, barang siapa melihat ular di kompleks Telaga Warna, ia harus was-was mungkin akan ada hal buruk yang terjadi pada dirinya (untung ga liat yaaaaaaaaa hhahahahaaa).

Selain itu, pengunjung disarankan untuk menjaga omongan mereka selama menjelajahi kawasan ini. Pasalnya, tempat ini termasuk disakralkan. Mitos dan legenda itu hanyalah kepercayaan masyarakat setempat. Boleh percaya atau tidak.

Dari telaga warna, kami lanjutkan perjlnan ke Dream Theater Plateau. Disini semcam bioskoplah tpi filmnya cuma 1 dg judul “ Dieng Negeri Khayangan (God Abode) menceritakan ttg proses terjadinya Dataran Tinggi Dieng, potensi alam, pesona objek wisata, tragedy kawah Sinila yg membunuh ratusan penduduk pd thn 1979, kesenian tradisional, kawah2 yg ada di Dieng & tradisi ruwatancukur rambut gimbal. Durasi filmnya katanya 28 menit tpi ga nyampe kok palingan sekitar 18-20 menitlah.

Dari teater, kami lanjutkan lgi ke Kawah Sikidang. Katanya, kawah ini merupakan kawah yang terpopuler dan terbesar di Dieng, disamping letaknya yang mudah dijangkau fasilitas yang ada cukup lengkap, seperti Mushola, WC, Area Parkir dan Pusat Perbelanjaan. Hingga kini Kawah Sikidang menjadi obyek wisata primadona dikalangan wisatawan.Yaaa,,terbuktilah kmrn tu bnyak banget org yg dtg kesini tpi bgi kami yg menarik adalah naik ke puncak bukit di dekat kawah hehehee.

Tempat terakhir yg kami kunjungi di Dieng 1 adalah Candi Arjuna. Di kompleks ini terdapat 8 candi yaitu candi Bima, candi Semar, candi Gatotkaca, Puntadewa, Srikandi, Sembadra & Dwarawati. Disini juga terdapat museum kaliasa dg karcis msk Rp 6.000,- (klo ga slh ingat ya,,soalnya kami ga msk heehe).

Ada 2 t4 yg ga kami kunjungi di Dieng 1 krn alasan duit sih,,lgian jg yg termsk terusan ya hnya empat t4 itu doangggg, Air terjun Sikarim &Telaga Cebong. Kami menghabiskan 7 jam untuk perjlnan Dieng 1 ini (jam 10 pgi – jam 5 sore).

Balik ke penginapan utk beristhrt (mandi & makan). Oia, disini ga susah mencari makan cos di penginapan sndri jg disedikan berbagai menu ya walaupun hrgnya agak mahal (mie + telur + sayur Rp 10.000,-). Kami tdk rekomended t4 penginapan sbgai t4 makan tpi klo kepepet mah gpp deh hehhee,,,klo mau yg lbh murah ya diluar/didepan penginapan bnyak yg jualan kok kisaran Rp 6.000 – Rp 7.500 (kbtln wktu kmi kesana ga bnyk yg jualan cos Idul Adha).

Selesai makan, kmi balik penginapan buat tdr & prepare buat subuh jam 3 bangun & melihat sunrise di bukit Sikunir. Tepat jam 4 pgi kami brngkat dg ojek menuju Bukit Sikunir dmn suhunya 10°C.

Baru bbrpa langkah melewati tanjakan (ya kira2 10 menitlah) napas udah ngos2an. Untungnya ga tllu jauh untuk mencapai puncak sekitar 30 menit gitu deh. Ada yg msh beristirhat sbntr & ada jg yg pingsan cos ga tahan sama udara dinginnya.

Semua keletihan & kesengsaraan menaiki puncak bukit terbayrkan dg pemndangan yg luar biasa. Jam 5.30 matahri mulai menampakkan diri dg warna jingga keemasan. Bulatan kecil dengan sinar menyala-nyala sedikit demi sedikit muncul & membesar. Ya, ga slh klo t4 ini disebut sbg salah satu t4 terbaik di dunia untuk menikmati sunrise. Puncak bukit sikunir terletak di desa sembungan, desa tertinggi di pulau jawa dengan ketinggian 2400 mdpl. Dari puncak ini jg kita dpt melihat beberapa gunung yaitu Merapi (msh keliatan aktif), Sindoro & Merbabu.

Sungguh luar biasa snangnya cos utk pertama kalinya mendaki Bukit Sikunir dg pengorbanan yg luarbiasa jg yaitu bangun pgi, melawan udara dingin & mendaki. Aku bahagia,,,,hahhahaaahaaa

Tpi blm slesai, perjlnan msh dilnjtkan kmbli. Stlh mengurus pembyran penginapan, kami cek out & menuju ke Dieng 2. Disni ga ada karcis msk ternyata cos t4nya msh milik pribadi. Pertama, kami ke Telaga Merdada ya biasa aja sih t4nya, lbh menarik Telaga Warna.

T4 ke2 sehrsnya Sumur Tua, tpi krn katanya yg diliat hnya sebuah sumur yg udah tua bnget kami ngebatalin kesana hehheee,,,akhirnya kami lnjutkan ke t4 terakhir yaitu Kawah Sileri, Sileri adalah sebuah kawah yang paling berbahaya diantara kawah kawah lain di dataran tinggi dieng. Tercatat pada tahun 1944, 1964, 1984, 2003, dan 2009 Kawah sileri meledak yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan disekitarnya. Disamping bencana yang ditimbulkan, Kawah Sileri memiliki energi yang besar berupa tenaga panas bumi atau geotermal yang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik.

Jam 12.00 kami putuskan utk balik ke Wonosobo (bus dr Dieng-Wonosobo sampe jam 3 aja stlh itu ga ada lgi). Kami menumpang Bus Budiman di terminal Mendolo Wonosobo jam 6.00 sore utk balik bdg, & tiba jam 4.30 pgi.
Nantikanlah perjlnan kami selanjutnya hahhahahhahahahahaaaaaaaaaaaa,,,,,,,,,, :)