© backpackerindonesia.com
Perjalanan ini gue lakuin bersama 2 temen gue sebut saja Fauzi dan Rocky. Kami bertiga sepakat buat "Mengejar Golden Sunrise" di Gunung Sikunir di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Mmmm.. gue browsing dan tanya2 sama temen BPI seputar Golden Sunrise ini. Banyak info yg gue dapet tapi satu yg paling bikin shock sekaligus menantang. Jadi.... Ngga ada garansi dapet momen Golden Sunrise di puncak Sikunir ini. Beberapa faktor yg menentukan adalah ketepatan waktu summit attack, cuaca, suhu dan kabut yg super tebal. Nah faktor yg terakhir ini paling banyak bikin para pengejar Golden Sunrise gagal.
Gue nelen ludah
Balik lagi ke perjalanan. Kami bertiga sepakat buat ke Wonosobo naik mmmmm..... Bus. Iya naik bus. Entah kenapa gue kurang srek buat naik bus sejak punya pengalaman ngga bagus waktu naik bus ke Jogja tahun lalu. Tapi memang hampir ngga ada pilihan lain yg lebih simpel buat ke Wonosobo selain naik bus.
Kami sampai di terminal jam 15.00. Langsung kami cari tiket bus. Ah dapat! Kami akan naik bus Malino Putra jam 16.30 nanti. Jeda 1,5 jam kami manfaatkan untuk belanja perbekalan di Carrefour dekat terminal. Kami beli banyak air mineral, roti, kornet dan madu. Sekalian juga mengisi perut kami di salah satu restoran dekat Carrefour.
Kami kembali ke terminal langsung menaiki bus. Dannn...... Saya agak kaget liat bus yg saya naiki. Kaget.. Bus yg akan kami naiki sangat keren. Seat lebar, foot steps di kursi, TV, toilet, coffee maker.
Ah rasanya perjalanan kami akan menyenangkan. Bus meninggalkan Jakarta pukul 7 setelah sebelumnya mengambil penumpang di terminal Jakarta lainnya.
Perjalanan panjangpun dimulai. Kami bertiga ngobrol panjang lebar sepanjang perjalanan. Sampai langit sudah gelap. Jalanan Jawa mulai sepi. Fauzi tidur. Rocky tidur. Gue ngga bisa tidur. Entahlah, saya memang susah tidur di bus.
Jam 23.00 bus kami istirahat di restoran daerah Indramayu. Istirahat cuma 30 menit.
Perjalanan diteruskan. Saya mencoba tidur dan bisa.
Akhirnya kami sudah masuk Wonosobo pukul 05.15. Saya bilang supir bus untuk turun di Alun-alun Wonosobo. Tanpa buang waktu dari sana kami naik bus Mikro ke arah Dieng. Perjalanan sekitar 45 menit kami dimanjakan oleh pemandangan yg menakjubkan. Subhanallah..
Rocky mulai mengeluarkan jaket tanda suhu mulai menurun.
Kami turun di simpang 3 Dieng. Kami berencana di homestay Bu Djono. FYI, homestay Bu Djono ini udah terkenal bagi traveler dalam atau luar negeri. Khususnya para Pengejar Golden Sunrise.
"KAMAR FULL"
Tulisan itu yg kami liat di depat homestay di Bu Djono. Fauzi dan Rocky mulai panik. Saya cuma menenangkan bahwa, "hari ini hari minggu dan sekarang baru jam 6 pagi. Kita jalan aja pakai carrier dulu baru nanti siangan kita booking via telpon" jelas saya
Mereka mau.
Akhirnya dengan carrier yg masih di punggung, kami menuju Candi Arjuna dan Kawah Sikidang. Kedua objek ini sangat menakjubkan. Sebuah candi yg dikelilingi dataran tinggi. Waw.
Sekitar jam 10.00 saya meminta rocky untuk menelpon homestay Bu Djono untuk me-booking kamar. Dari pos dekat Kawah Sikidang di menelpon untuk booking kamar.
Yak sesuai perkiraan, kami diminta langsung ke homestay Bu Djono.
Setibanya di homestay kami langsung beristirahat dan bersih-bersih badan. Jaket dan celana hiking ngga pernah lepas walaupun cuma di dalam kamar. Suhunya sangat menusuk walaupun siang hari.
Sekitar jam 13.00 kami makan siang di warung bakso dekat homestay. Baksonya enak. Terutama di suhu superdingin, makan bakso panas memang cocok.
Pada sore hari kami hanya jalan-jalan dekat homestay. Ini dilakukan untuk hemat tenaga karena jam 3 pagi kami harus bangun untuk summit attack.
Kami kembali ke homestay pukul 17.00 untuk menikmati sunset dari teras lantai atas homestay.
Sekitar pukul 20.00 malam kami bertiga di kamar menyiapkan semua jaket, senter dan perlengkapan untuk summit attack. Ngga lupa saya menghubungi pengendara motor untuk mengantar kami ke pos sebelum naik. Ya memang, perjalanan ke pos terakhir gelap dan jauh. Hampir mustahil dilakukan dengan jalan kaki. Pengendara dan motornyapun tidak bisa sembarang. Tracknya sangat ekstrim.
Kami sudah tidur sekitar pukul 21.00
Jam 03.15: Summit Attack
Alarm dari hp kami berdering bareng. Saya reflek bangun lalu membangunkan Fauzi dan Rocky. Suhu saat itu di kamar hampir membuat kami membatalkan rencana mengejar sunrise. Masing-masing dari kami memakai 2 lapis jaket dan 2 lapis celana hiking.
Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar
© backpackerindonesia.com
pd. 2 Des. 2012, 9.34
salam kenal :sayhi:
Balas Suka 0mw tanya bus malino putra-nya naik dr terminal mana? ongkosny berapa y smp wonosobo? thx b4
pd. 26 Nov. 2012, 9.23
gan ada no hpnya bu jono gak??
Balas Suka 0soalnya nanti saya mau main kedieng :D