Keindahan banten bernama sawarna

Baanten,mendengar kata banten ingatan saya tertuju pada sebuah pondok pesantren kecil di sebuah desa bernama cilaja yang terletak di bawah kaki bukit gunung karang dengan ketinggian 1778 mdpl.ya lima tahun silam saya memang menghabiskan waktu untuk menimba ilmu pengetahuan tantang agama oleh KH.Ahmad Sanusi LC lulusan perguruan tinggi di kairo mesir (baca : al- azhar) tapi kali ini saya tidak ingin banyak cerita tentang pengalaman saya saat menimba ilmu dengan beliau. saya ingin bercerita tentang desa indah bernama sawarna yang terletak di bayah ,banten selatan.

200 km, 6 jam ,jakarta-bogor-sukabumi-banten.ucap saya kepada teman SMU saya.
pernah kesana ? tanya nya- zaini nama nya
enggak.hehe jawab saya datar dengan penuh kepastian.
gila, tapi boleh lah, kapan ? tanya nya lagi
sekarang,malam ini,bawa motor.jawab saya

seratus ribu rupiah,- uang yang tersisa yang saya punya , teman saya zaini seratus limapuluh ribu rupiah,- dan teman saya yang satu lagi ga punya uang sama sekali .nah lho ! No problem guys toh tujuan kami hanya ingin melihat pantai pasir putih terdekat,menyaksikan sunset dan sunrise,hunting foto, bermalam dan pulang.
Berlayar di google pun segera kami lakukan gunamencari informasi tentang penginpan murah , rute perjalanan terdekat dan buka youjizz.com
perhitungan matematis tentang biaya bensin, penginapan dan makan selama sehari untuk tiga orang pun telah kamipikir kan matang matang.
Ambil handphone dari tas kemudian tekan 14045* telpon lah no ini setiba anda di sawarna pesan sebanyak banyak nya jika kalian kelaparan !

mb mila sawarna
081646992036
mb milamemberikan recomended penginapan di andrew batara homestay 50k/ orang
penginapan pun telah kami boking dan perjalanan impulsif initelah kami tentukan.
dan inilah foto narsis yang mengawali perjalanan kami di depan rumah pak erte yang kebetulan anaknya dulu itu mantan saya#Lupakan

00.00 WIB waktu indonesia bagian bojong

Suasana hening kota jakarta mengawali perjalanan saya dan dua teman saya. cipayung adalah tujuan kami *untuk beristirahat
seperti rencana awal perjalanan kami,petualangan ini akan menggunakan sepeda motor melewati jakarta- bogor via batu tulis-sukabumi- dan terakhir banten selatan.Petunjuk aplikasi maps dari android yang sok tau sering membuat kami tersasar tapi inilah backpacker- tersesat adalah bagian dari sebuah petualangan bukan . saya ga akan bercerta banyak tentang perjalanan 6 jam kami dari jakarta sampai sawarna.

09.17 WIB waktu indonesia bagian banten

Lelah kami terbayar sudah setelah melihat kasur di homestay nya kang andre + sambutan ramah dari penduduk lokal.
AKtifitas dikamar pun selsai kami lakukan dan bersiaplah kami untuk mangkal di pantai nya sawarna,melewati sebuah jembatan gantung yang menghubungi desa sawarna dengan pantai pasir putih ,jarak tempuh sekitar lima menit dengan berjalan kaki.
Hanya ada beberapa warung milik warga setempat di sekitar pantai pasir putih ini.suasana warung pun tampak sepi dan jumlah pengunjung yang di dominasi oleh anak muda ini sangat sedikit sekali jumlah nya apalgi wisatawan asing .sedikit sekali hanya bisa dihitung dengan jari padahal nuansa keindahan disini benar benar memanjakan mata. ombak pun cocok untuk para pecinta olahraga surfing-surfifer. tapi kenapa wisattawan lokal dan asing yang berkunjung ketempat ini sangat sepi? apa saya dan para backpacker lainnya harus menjadi menteri pariwisata guna memajukan dan mempromosikan surga kecil terpencil ini kepada dunia ? dan apa saya harus rela menjadi berondong nya mayang sari agar mendapatkan aliran dana segar untuk memajukan desa sawarna ini ?
Jika tempat ini berdiri satu buah bar saja . bar pinggir pantai seperti di la plancha dan sekitar nya pasti tempat ini semakin asik dan banyak pengunjung nya. apalagi bagi anak anak muda yang berdomisili dijakarta dan bandung pasti akan lebihmemilih tempat ini sebagai tempat nongkrong asik hanya untuk melihat sunset di sawarna ala bali ini. waw ga kebayang guys ! dari pada harus jauh jauh kebali untuk menikmati sunset yang di iringi live musik yang dibawakan secara akustik, berteman kan bir,

untuk cerita selengkapnya baca di blog yaa guys!
-ceritaranselindonesia-