Trending

Tanya & Jawab

Blog

Galeri

Teman jalan

Tour & Travel

Tujuan Wisata

Tags

Spesial Trip Sejuta Pesona Wisata Dieng Wonosobo

elangdieng
elangdieng, pada 11 Des. 2013, 13.22
di Tanya & Jawab

Siapa yang tak kenal dengan Dieng Wonosobo, hampir semua triper (pelancong) pasti pernah mendengan namanya. Pesona wisata alam dan kulinernya pun sangat menarik perhatian. Sebagian besar wilayah Kabupaten Wonosobo adalah daerah pegunungan. Bagian timur (perbatasan dengan Kabupaten Temanggung) terdapat dua gunung berapi: Gunung Sindoro (3.136 meter) dan Gunung Sumbing (3.371 meter). Daerah utara merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng, dengan puncaknya Gunung Prahu (2.565 meter). Di sebelah selatan, terdapat Waduk Wadaslintang. Wisata kulinernya juga merupakan ikon tersendiri untuk kota ini mulai dari Mie ongklok, jamur krispi, carica dan spesial kentang gorengnya membuat lengkap bila berwisata di kota ini.

Perjalanan saya dimulai dengan berangkatnya 8 orang Triper asal Gunung Pati Semarang, dengan mengendarai sepeda motor kami melaju menuju kota Wonosobo. Pukul 12.00 kami sudah mencapai alun-alun kota Wonosobo, setelah selesai sholat Dhuhur karena sudah lapar kita merencanakan kunjungan pertama kita adalah kuliner mie ongklok. Dari beberapa info mie ongklok yang direkomendasikan adalah mie ongklok Longkrang (jalan Pasukan Ronggolawe No.14, Wonosobo), memang rasanya tak diragukan lagi ditambah sate yang yahutt kami mengisi perut dengan penuh, namun sayang buat Triper yang sedang baca pas disini kamera saya dan abang saya belum siap digunakan jadi ngk ada dokumentasinya.

Setelah mengisi perut kami semua menuju Telaga menjer, daerah ini ditempuh sekitar 30 menit dari kota Wonosobo. Sepanjang jalan sungguh mempesona pemandangannya G.Sumbing dan G.Sindoro tak luput dari pandangan ditambah lagi pesona hamparan kebun yang sungguh menyegarkan. Sampai disana kami melihat sebuah tlaga yang berwarna kehijau-hijauan yang hampir separo lehih dikelilingi bukit dan tebing tinggi yang lebat akan tumbuhan pinus. Dipinggir tlaga banyak keramba-keramba ikan hasil budidaya masyarakat sekitar. Ada juga kapal wisata yang bisa membawa triper-triper ingin memutari Telaga Menjer namun saat itu kami tidak mencobanya karena sudah memutuskan ingin cepat-cepat menuju Dieng. Setelah mengambil foto kami semua melanjutkan perjalanan menuju daerah dataran tinggi Dieng. Daerah ini sudah banyak menjadi tujuan ngetrip (wisata) bagi para triper.

Perjalanan menuju Dieng sangat menantang sekali, disini pengendara sepeda motor dimohon untuk sangat berhati hati karena rute jalan yang berliku-liku dan medan yang naik turun. Setelah separo perjalanan kami semua berhenti di gardu pandang, sungguh pemandangan yang luar biasa sekali, terlihat G.prau, G.sindoro (kalau ngk salah) serta dataran pegunungan yang menjulang tinggi menambah indahnya perjalanan kami.

Sampai di Daerah Wisata Dieng tepat waktu Magrib sekitar pukul 18.00, meski sudah terbiasa naik gunung cuaca dingin di sini cukup membuat kami semua menggigil kedinginan. Selanjutnya kami mencari penginapan untuk istirahat. Alhasil kami mendapatkan tempat penginapan yang cukup memuaskan (recomendasi teman). Home Stay Dwarawati menjadi pilihan kami untuk berlindung dari dinginya suhu. Cukup terjangkau, dengan 150 rbu kamar sedang kami dapatkan (2 spring bed+TV +Kamar mandi dalam+parkir+Air panas).

Setelah bersih-bersih kami istirahat dan merencanakan bangun jam 3 untuk melihat pesona sun rise Sikunir (kata internet menakjubkan). Meski berat untuk membuka mata kami semua bersiap-siap menuju Spot Sikunir yang terkenal itu. Bermodalkan jaket seadanya dan kaos kaki serta kaos tangan kami semua berangkat memecah hawa kedinginan waktu itu. Sungguh cita rasa yang khas berkendara motor dengan dislimuti hawa dingin. Perjuangan kami tak sia-sia setelah perjalanan sekitar 1,5 jam kami semua mencapai tujuan. Setelah parkir motor ternyata perlu jalan kaki 15 menit untuk menuju spot sun rise Sikunir. Sampai disana kami sunguh takjub dengan pemandangan yang kami lihat, sungguh mempesona dak tak ada duanya. Munculnya sang mentari dibalik G.Merbabu (kalau tidak salah.he…he…he….) membuat kami semua terdiam dan merenung betapa sempurnanya karya ciptaan Tuhan ini. Setelah puas menikmati kami kembali k tempat parkir dan melanjutkan trip selanjutnya yaitu Candi Arjuna. O iya…di parkiran dapat kita temui kuliner makanan yaitu Sagon. Makanan ini terbuat dari ketan dan parutan kelapa yang rasaanya manis dan gurih. Rugi kalau ngk nyobain makanan yang satu ini.

Candi Arjuna merupakan kompleks candi yang berada di daeran dataran Dieng, hampir sama dengan candi-candi lain namun di kompleks ini dapat kita lihat bangunan megah yang masih berdiri kokoh sisekitar tanah lapang membuat pemandangan yang cukup membuka mata. Banyak ditemui pedagang bungan abadi (eidelweis) yang di tata rapi sehingga cocok dipakai untuk buah tangan khas C.Arjuna. Jam tangan hampir menunjukan pukul 10.00, kami semua bergegas menuju Tlaga warna. Banyak teman yang merekomendasika kalau ke Telaga warna jangan terlalu siang karena pantulan cahaya mataharinya ngk keren. Akhirnya kami semua langsung menuju Telaga Warna.

Fantastis…..adalah kata yang tepat saat melihat warna hijau pekat Telaga Warna saat itu. Dari atas tangga telaga warna memantulkan cahayanya yang indah sekali. Kami pengen cepat cepat turun dan foto-foto di sekitar telaga. Bau belerang kadang tercium hidung saat kita mengitari telaga ini. Indah sekali telaga warna dataran tinggi Dieng, tak jarang kita temui foto diinternet orang melakukan prewedding dengan background telaga warna. Sambil menikmati tempe kemul dan jamur krispi kami bercengkrama di pinggir telaga warna.

Cukup sampai disini dulu perjalanan ngetrip kali ini, sebenarnya masih banyak spot wisata dataran dieng yang belum saya kunjungi seperti kawah sikidang, teater Dieng dan gua-gua di sekitar telaga warna. Dikarenakan sore saya ada job ngelesi maka siang itu saya berempat ijin pulang dulu namun rekan saya tetap melanjutkan acara ngetrip ke spot wisata yang lain. Tidak rugi dah berwisata dikota Wonosobo.puas di jamin…..


Silakan login atau mendaftar untuk mengirim komentar

© backpackerindonesia.com